Nala - ●0●

15 4 2
                                    

Dilarang keras mengcopy paste cerita ini!! Cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis!

Hati-hati dengan typo, mereka ada dimana-mana!

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

***

Semilir angin yang sangat besar. Air dilaut sudah beriak dan naik sedikit demi sedikit kepermukaan mengakibatkan pasang. Hujan yang tak kunjung berhenti dari dua hari yang lalu. Semua makhluk hidup bersembunyi di sarang mereka untuk mencari perlindungan dari amukan alam.

Langit begitu mendung, tak ada setitik pun cahaya yang muncul. Suasana sekitar begitu mencekam. Petir menggelegar dengan keras.

"Sepertinya akan terjadi badai." ujar seorang lelaki paruh baya sambil menatap langit.

Dibelakangnya terdapat sebuah gubuk sederhana yang dibangun dari ranting-ranting pohon serta dedaunan yang diatur sedemikian rupa menyerupai bangunan.

Lelaki itu memejamkan matanya, merasakan setiap tetes air hujan yang membasahi wajah serta bajunya. Angin yang terus bergumul nyaman disekitarnya hampir membuat para penduduk disini kehilangan rumah mereka.

Angin ini.. Ada yang tidak beres, batinnya.

Para penduduk itu adalah clan angin. Sebuah clan yang dulu menghuni Elements Pack yang sekarang tempatnya hanya bersisa puing-puingnya saja. Karena perang itu telah membuat kelima clan berubah.

Masih dalam posisi yang sama. Sayup-sayup terdengar suara orang sedang merintih kesakitan.

"Ah! Ini sakit sekali! Aku sudah tidak kuat!"

"Bertahanlah! Demi bayi kita, kau harus kuat!"

Lelaki itu segera menghampiri sekelompok orang yang sedang menggendong seorang wanita hamil dengan suami yang berada disebelahnya terus mengenggam tangan sang istri. Ia tahu bahwa tujuan dari mereka semua adalah rumahnya. Disini lelaki paruh baya itu memiliki jabatan sebagai tetua adat yang tahu segala hal.

Tidak sembarang orang yang bisa kemari. Hanya orang tertentu saja yang diijinkan sang tetua untuk datang berkunjung kerumahnya.

Sepasang suami istri ini adalah keturunan asli sang Alpha. Dimana pihak dari laki-laki yang tak bukan yaitu suaminya, anak dari seorang Alpha. Ia adalah keturunan murni generasi 105 dari Alpha Angin. Menikah dengan seorang gadis dari sesama clan dan sedang menunggu buah cinta mereka lahir kedunia.

Para lelaki itu menaruh si wanita hamil di sebuah tempat seperti meja panjang, namun terbuat dari batu dengan ukiran seperti berbentuk angin berwarna ungu. Batu ini bukan batu biasa, batu ini akan berpendar terang bila sesuatu yang spesial datang padanya.

Sebelumnya, pada suatu malam tetua adat mendapatkan sebuah mimpi aneh. Mimpi acak yang menunjukkan seseorang sedang berperang ditambah siluet gambar seorang gadis sedang mengacungkan pedangnya. Jujur saat itu, ia bingung, sebenarnya apa makna dibalik mimpinya itu? Ini kali pertama, dia bermimpi aneh. Segera ia membuka buku kuno usang untuk menemukan jawabannya.

Tetua menanyakan siapa yang saat ini sedang mengandung? Tidak ada orang lagi, kecuali satu orang. Saat itu juga, tetua memerintahkan untuk membawa ke kediamannya jika terjadi sesuatu.

Dan tepat sekali! Batu itu mengeluarkan cahaya berwarna ungu dengan sangat terang. Masuk kedalam tubuh si wanita yang di baringkan diatasnya. Seketika tubuh si wanita mengeluarkan cahaya dan juga simbol-simbol kuno yang menempel padanya.

Tetua menyentuh sedikit simbol itu dan ia kaget saat merasakan seperti dialiri petir. "Apakah ... ?

Tetua segera berlari masuk kedalam rumah bagian dalam bermaksud mencari gulungan kuno. Ada setumpuk buku dan gulungan kertas lusuh berjejer atau berserakan dilantai. Tetua mencari di lemari yang satu kemudian berpindah ke lemari lainnya, tak peduli jika ruangannya kini layaknya dilanda angin topan.

Element Mate {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang