Prologue - ●0●

21 4 3
                                    

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

***

Nun jauh disana. Ditengah-tengah hutan belantara yang sangat lebat, diapit oleh dua air terjun yang mengalir bebas kebawah membawa buliran-buliran air kecilnya untuk terbang bebas disekitarnya, tak lupa sebuah pelangi melengkung dengan indahnya menambah kesan segar sekaligus memanjakan mata akan keelokannya.

Sebuah bangunan megah berdiri diantaranya. Sangat-sangatlah luas. Dengan lima menara yang menjulang tinggi, menandakan bahwa kelima menara itu memiliki arti masing-masing. Disetiap menara dilapisi oleh berlian agar kerajaan selalu diberikan kekayaan yang melimpah. Berlian itu juga menjadi petunjuk bagi orang-orang yang tersesat didalam hutan, mereka cukup melihat kelangit dan akan menemukan kerlipan-kerlipan indah yang menyala.

Akan lebih indah pada saat malam hari. Terutama dibagian pasar rakyat. Disana kalian akan melihat berbagai manusia yang menjajakan makanan, perabotan, jimat, obat-obatan, atau souvenir yang tidak berarti, dan lain-lain.

Para rakyat akan berlomba-lomba membuat tempat mereka lebih bersinar dari yang lain. Setiap lampu atau lampion akan dibentuk seunik dan sekeren mungkin agar dapat menarik minat pembeli lebih banyak lagi.

Walaupun mereka hidup ditengah-tengah hutan, tetapi mereka hidup damai dan tenteram. Sistem keadilan dan keamanan disini sangat terjamin, semua diberlakukan secara adil. Tak memandang kasta, baik itu anak seorang presiden sekalipun jika memang bersalah akan dihukum.

Dibalik kesuksesannya menjaga keutuhan sebuah negara dan mengayomi kesejahteraan rakyat, tentunya ada seorang pemimpin yang sangat bijaksana.

Ya. Dibawah kepemimpinan seorang Alpha terkuat di negaranya, maka tak heran itu semua dapat terjadi. Seorang Alpha yang sangat dihormati rakyatnya, sangat ditakuti oleh para musuhnya, sangat tampan tentunya.

Alpha Cadisson Growth.

Seorang Alpha tidak akan memimpin sendiri 'kan? Tentu saja! Karena ada seorang wanita yang sangat dicintai oleh Alpha. Pasangan hidup mereka sehidup semati. Seorang soulmate, Luna.

Luna Jovani Murdera.

Dengan kelembutan hatinya, Luna Jovani mampu menandingi Alpha Cadisson. Tutur kata yang baik dan halus serta wajahnya yang cantik yang seakan-akan selalu memancarkan aura magis. Membuat orang disekitarnya selalu ingin melempar senyuman. Matanya yang menenangkan, sorot matanya yang teduh sekaligus tegas, mampu membuat siapa saja ingin menatapnya lebih lama.

Sebuah wilayah yang sangat asri. Berlian adalah lambang kebangsaan mereka. Wilayah yang kaya akan hasil berliannya, tidak ada gelandangan atau pengemis yang berkeliaran di dalam wilayah ini. Semua hidup terjamin dibawah kepemimpinan sang Alpha.

Diamond Pack.

Mereka berdua mampu memimpin kerajaan dari yang baik menjadi lebih baik. Hingga mereka dikarunia tiga orang anak, namun rasa sayang mereka pada rakyat sama sekali tidak luntur.

***

Dilain sisi, dibelahan dunia yang lain. Terdapat kumpulan sebuah orang-orang yang sering disebut clan. Sedang berkumpul melakukan kegiatan masing-masing, mereka sibuk bekerja, berburu, mengasuh anak-anak mereka, berlatih, dan yang lainnya.

Keberadaan mereka tidak diketahui orang banyak, lebih tepatnya mereka bersembunyi dari orang-orang yang berniat jahat. Dengan diselubungi oleh angin yang lumayan besar, mereka semua terlindungi olehnya.

Hidup mereka tidak seperti orang kebanyakan. Dimana mungkin sebagian dari mereka membangun sebuah pack yang sangat besar dengan rakyatnya yang makmur, namun berbanding dengan mereka ini. Mereka tidak memiliki sebuah pack, tidak ada seorang Alpha dan Luna. Mereka hidup berpindah-pindah tempat dari tempat yang satu berpindah ketempat yang lain.

Hidup seperti ini sungguh membuat mereka tertekan. Bersembunyi layaknya seorang maling, terus mengikuti kemana angin berjalan. Sungguh, mereka ingin hidup seperti dulu. Dimana semuanya hidup damai.

Mereka semua berpisah, tak ada yang tau dimana keberadaan yang lainnya. Kini, mereka hanya dapat meratapi nasibnya. Saling memandang langit yang sama, mungkin cukup membuat kerinduan mereka sedikit berkurang. Walau terkadang air mata selalu mampir.

Tak ada yang bisa mereka lakukan seperti halnya sebuah pack. Yang bisa mereka lakukan hanya terus berlatih, berlatih, dan berlatih.

Pada masanya nanti, anak-anak mereka yang telah dewasa akan pergi meninggalkan kawanannya. Demi mempertahankan sebuah keturunan, mereka semua harus merelakan anak-anaknya pergi. Entah diluar sana anak-anak mereka akan hidup atau mati. Tidak ada yang tahu.

Namun, angin selalu memberi kabar. Jadi, mereka cukup tahu akan apa yang terjadi diluar sana.

Maka dari itu, mereka harus terus berlatih. Demi bertahan di dunia luar yang sangat keras, mereka rela membanting tulang mereka hanya demi sebuah kekuatan.

***

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

6 6 2

Element Mate {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang