DIARY SEMESTER 5

106 16 16
                                    

— '°♡ Happy Reading ♡°' —
— °• Don't forget to votment •°—


[ SEOUL, SOUTH KOREA ]
[ 10 YEARS AGO... ]
[ AUDREY POV ]

Kriinggg!!!...

Bel tanda waktu istirahat berbunyi dengan keras. Sebagian besar murid pergi ke kantin, namun ada juga yang memilih duduk di kelas sambil memakan bekalnya, termasuk aku.

"Audrey! Audrey Kim! Ada yang nyari niih!!"

Itulah seruan khas anak XII MIPA 2 padaku. Audrey Kim, begitulah mereka memanggilku. Dan, sudah sangat pasti bila aku dipanggil seperti itu, berarti seorang lelaki telah menungguku di muka pintu kelas.

Siapa lagi kalau bukan Christopher Bang. Dia juga sering dipanggil Bangchan di sekolah. Mantan teman sekelasku setahun yang lalu itu. Kini dia berada di XII MIPA 1 dan menjabat sebagai ketua kelas disana. Hmm... dan ya, baru beberapa minggu ini aku dan Chan menjalin hubungan lebih dari sekedar teman satu sekolah. Dia kekasihku ♡

"Hey, eumm.. Mau ke kantin bareng denganku?" tanyanya canggung. Aku hanya terkekeh dan mengangguk. Tak jarang juga teman-teman sekelasku berdehem saat kami melangkah meninggalkan kelas.

Chan adalah lelaki yang baik dan ramah. Dia suka memberi dan pribadinya pun lembut, serta uwu. Awalnya aku tidak begitu dekat dengannya. Yang aku tahu, dia menjadi andalan guru-guru ketika ada olimpiade di sekolah. Aku akan mulai menyukai pria ini, kurasa ~

.
.
.

Ini hari Sabtu pertama setelah kita berkencan, Chan mengajakku pergi jalan-jalan malam. Dia menjemputku sejak sore hari.

"Audrey! Sayang! Ada tamu niih!" seru Ibuku. Dengan cepat aku melihat siapa yang datang.

"Channie?!" seruku sangat terkejut. Dia menyuruhku mendekat dan tiba-tiba dia berbisik padaku.

"Cepatlah bersiap-siap. Biar aku yang akan izin pada Ibumu. Kita ke taman malam ini. Oke?" bisiknya padaku. Aku sangat terkejut.

"A-Apaa?!" pekikku tak percaya.

"Sudah, sudah! Aku ingin mengajakmu berakhir pekan, apa itu salah hm?" ucapnya sambil menatapku dalam. Aku tersipu malu. Ini pengalaman pertamaku mendapat seorang pasangan yang rela datang untuk mengajakku jalan berdua. Uuhh, jujur, aku sangat (1000x) senang >///<

Aku pergi ke lantai atas dan melakukan apa yang Chan mau. Bersiap-siap. Aku berpakaian rapi dan manis, serta memakai jepitan andalanku. Aku masih tak percaya aku akan menghabiskan waktu malam ini dengannya.

"Semoga Ibuku mengizinkan Chan untuk pergi bersamaku. Semoga.." bayinku saat aku mengintip ke lantai bawah dan melihat Chan serta Ibuku sedang mengobrol disana.

Saat aku melihat terus perkembangan ekspresi masing-masing mereka, tiba-tiba Ibuku menyadari bahwa aku mematai-matai mereka.

"Sayang, kamu nguping yaa? Chan udah nungguin niih dari tadi. Katanya mau jalan kan?"

Aku terkejut dengan nada bicara Ibuku yang menandakan ia setuju. Aku segera turun ke bawah memeluk Ibuku erat. Setelah berpamitan, aku dan Chan pun pergi meninggalkan rumah.

"Jadi, kita mau pergi kemana malam ini?" tanyaku membuka pembicaraan.

"Makan malam hm?" tanya Channie balik padaku. Aku menggeleng.

"Aku sudah makan, Channie. Gimana kalau... pergi ke taman?" aku memberikan usul yang baru. Channie mengangguk setuju. Entah mengapa, aku senang bila diajak ke taman.

Pertama, kami mampir ke toko es krim. Channie membelikanku es krim yang sangat besar. Terpaksa, kami pun melahapnya berdua.

Lalu kami pun pergi ke taman dan bermain ayunan serta mengobrol panjang lebar disana. Dari taman, kami beranjak ke perpustakaan dan meminjam beberapa buku disana, hingga akhirnya Chan mengantarku pulang.

"Malam ini cerah sekali. Apa kau senang?" tanya Channie, di tengah perjalanan kembali ke rumahku.

"Tentu! I-Ini pertama kalinya aku jalan berdua di tengah malam bersama dengan seorang pria. Aku sangat senang!" jawabku padanya. Chan tersenyum manis padaku dan dia merebut tanganku dengan cepat serta menggenggamnya erat.

Tak terasa kami sudah berjalan lama dan akhirnya rumahku sudah terpandang dari kejauhan. Sebelum aku benar-benar masuk ke dalam rumah, tiba-tiba Chan menghentikan langkahnya.

"Eeh? Ada apa?" tanyaku seraya ikut menghentikan langkahku.

Grep!

Lelaki jangkung itu menarik tanganku dan mendekapku dengan erat. Wajahku memerah dengan suksesnya. Dari dalam dekapannya, aku dapat merasakan detak jantung Channie yang menggila. Aku hanya tersenyum ketika tahu bahwa dia menyimpan rasa gugup dengaku ini sedari tadi.

"Good night, Audrey. Saranghae," bisiknya tepat di samping telingaku. Aku tersenyum dan membalas pelukkannya.

"Good night too, Channie. Nado saranghae," jawabku pelan. Aku melepas pelukkannya dan dengan cepat aku mengecup pipi kanan pria itu tanpa meminta izin darinya. Aku langsung berlari cepat masuk ke dalam rumahku dan menahan malu.

"Dadaahh Channie! Makasiih untuk malam inii! Babaii babaiii!" seruku. Aku melihat pria itu masih mematung di depan sana hingga akhirnya dia melangkah pergi.

Ada apa ini?...

Kenapa detak jantungku bisa sangat terpacu setiap kali Channie ada di dekatku?...

Sungguh, aku akui...

Aku sangat menyukai pria uwu ituu. Channie punya gue fix! No debat! ♡

Aku terus mengalami hari-hari yang manis bersama lelaki itu. Aku suka bagaimana cara Channie menempatkanku menjadi gadis yang selalu berada di sampingnya. Aku sangat nyaman berada di dekatnya.

.
.
.

Namun, ada satu hal yang membuatku sangat terkejut. Suatu malam di pertengahan bulan Agustus, Channie menelponku dan suaranya sangat tergesa-gesa...

"Halo? Audrey? Ini kamu kan?" ucap lelaki itu. Dari suaranya aku dia sedang berlarian.

"Iyaaa, ini aku. Ada apaa?"

"Eum, jadi begini... aku sekarang ada di bandara, by," jawabnya.

"Bandara? Kamu mau kemana?"

"Ayahku tugas dinas ke Australia. Aku dan sekeluarga harus pindah ke sana sementara waktu...

"... maaf aku baru memberitahumu soal ini..."

Malam itu adalah malam terburuk sepanjang hidupku. Aku terus menangis, tak henti. Memang kami berdua belum memutuskan hubungan, namun aku merasa sangat jauh darinya. Sejak saat itu, aku dan Chan hanya tersambung lewat sinyal dan suara. Aku sangat merindukannya.

Andai Chan tahu...

...tentang rasa kehilanganku yang amat mendalam ini padanya.

- Audrey Kim

[ 11.46 ]
[ 03/10/2020 ]
[ TO BE CONTINUE... ]

TRICK or LOVE ? [BANGCHAN x READER] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang