My Rain

47 10 0
                                    

— '°♡ Happy Reading ♡°' —
—°• Don't forget to votment •°—


[ 08.12 ]
[ SEOUL, SOUTH KOREA ]
[ Tuesday, 03 October 2013 ]

Tetesan air jatuh bergilir dari atas langit. Suhu dingin menyelimuti atmosfer. Dan Chan hanya duduk termenung, menopang dagunya pada sisi jendela kamarnya. Menatap luar rumahnya yang mulai terbilaskan air hujan yang sangat deras, disertai dengan angin yang cukup kencang.

Drrrtt.. Drrttt...

Tiba-tiba ponsel Chan bergetar karena menerima notif untuk menerima panggilan. Disana tertera "lino lino linoo".

"Bangchann, happy birthdayyy! Yeeaaayy, yuhuuu!!!" seru teman-temannya. Ternyata mereka semua menggunakan satu HP untuk menelpon Bangchan.

"Astagaa, makasiih banyak, guyss! Makasiih banyaakk!" jawab Chan sambil tertawa karena ulah teman-temannya itu yang terus berbicara tak jelas, terutama Han :v

"Pengen banget gue lempar muka lu pake kue, sumpah," ucap Changbin, temannya yang paling swag itu.

"Dari pada dilempar, mending lu anter sini ke gue, ahahaha," jawab Bangchan. Mereka semua menghabiskan waktu kira-kira satu jam. Setelah pulsa Lee Know habis, mereka merebut HP Seungmin untum dijadikan korban berikutnya. Mereka benar-benar rusuh, ahahaha..

"Eehh? Min, pulsa lu berapa dah?" tanya Felix pada Seungmin.

"Auah! Ngambek gue!" jawab Seungmin dari jauh.

"Ahahahahaa.. Udah, udah. Kasian tuu, Seungmin. Makasiih yaa ucapannya, gaes! Sumpah, gue sayang banget ama lu padaa!" seru Bangchan sambil tertawa berulang kali.

"HEH KAMU!!! AUDREY DIKEMANAIIN?!!" seru mereka semua serempak.

"Becanda doang, oncom. Lu pada kek orang baru ae ma gue, elah," jawab Bangchan sambil terbahak-bahak.

Mereka pun mengakhiri perbincangan itu. Sedikit canda masuk ke dalam hati dan pikirannya yang masih tak bisa lepas dari Audrey. Lagi-lagi dia kembali termenung di sisi jendela yang sama.

"Drey, andai kamu bisa tahu, aku kangen banget suara kamu..."

"Astagaa, gue bentar lagi dinobatin jadi runner up cowo tersadboy tingkat komplek dah niih, elahh!! Sadar, Channie! Sadarr!!" seru Chan sambil mengacak rambut tebalnya.

Tiing tongg ~

Tiba-tiba Chan mendengar bel rumahnya ditekan oleh seseorang. Awalnya dia hanya terdiam dan enggan keluar kamar untuk melihat siapa yang datang. Kalau itu tamu neneknya, pasti dia tidak akan dipanggil kan? Tapi...

"Chan! Chann!! Ada temanmu datang! Cepat turun!!" seru neneknya. Ya, meskipun usia nenek Bangchan yang tidak terbilang muda lagi, namun suaranya dapat terdengar hingga ke lantai atas lho.

"Eh?! Jangan-jangan temen gue pada mampir yak? Tapi masa sih? Kgk cukup apa dua HP buat ngobrol barusan?" batin Chan sebelum akhirnya dia beranjak dari lamunannya.

"Tunggu, Nenek! Chan rapi-rapi dulu!" seru Chan sambil mengganti bajunya dengan baju yang lebih rapi dan juga menata ulang rambutnya.

"Haha, kau tahu aja kalau yang datang seorang gadis," ujar Neneknya masih dari lantai bawah.

DEG!

"G-Gadis?"

Chan meneguk air liurnya perlahan. Detak jantungnya berdetak tak menentu. Berkali-kali dia mencoba menahan senyum bahagianya, namun dia gagal. Wajahnya matang dengan sempurna.

TRICK or LOVE ? [BANGCHAN x READER] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang