Treat or Treat?! -pt.2

45 11 0
                                    

—'°♡ Happy Reading ♡°'—
— °• Don't forget to votment •°—

. . .

"Jeongin, please. Gue gugup banget, sumpah!" bisik Bangchan sebelum dia menekan bel rumah Audrey.

"Tarik napas, buang~ Pasti Bangchan bisa! Yakin deeh! Semangat, semangat!" bisik Jeongin, disertai anggukan mantap dari Bangchan.

Tiing Tongg ~

Bel berbunyi di dalam rumah itu. Masih belum ada yang membukakan pintu untuk mereka, namun mereka akan terus menunggu. Tiba-tiba...

Kreeekk...

"Malam. Ada yang bisa saya... Eeh?! C-Channie?!!" seru seorang yang barusan saja membukakan pintu.

"Audrey! Happy Halloween day! Trick or...?"

"Drey? Ada tamu?"

Tiba-tiba seorang pria asing muncul di belakang gadis itu dan menatap ke arah Bangchan dengan tatapan tajam. Sontak, Chan terkejut.

"Eeh? Iyaa, tamu. Dia Bangchan, teman sekelasku dulu," jawab Audrey dengan nada yang berubah 180° menjadi datar. Chan terhenyak. Dia bagai diserah oleh dua pedang sekaligus.

"Tamu? Audrey menyebutku 'tamu'?!" batin Chan mematung.

"Jika tak terlalu penting, silahkan datang lagi lain kali," ujar pria asing itu sambil melangkah masuk kembali ke rumah Audrey. Chan bahkan tak tahu siapa pria dengan wajah blasteran itu! Dan dia dengan seenaknya menyuruh Chan pergi?!!

"Channie, aku punya coklat untukmu. Ini. Maaf aku bisa mengobrol. Aku ada tugas. Besok datang lagi saja ya. Selamat malam," ucap Audrey seraya memberikan satu bungkus coklat dan menutup pintu rumahnya.

"T-Tapi, Audrey..."

Brakk!

Pintu sudah tertutup baginya. Chan dan Jeongin terdiam cukup lama disana. Dia benar-benar tak percaya, Audrey bisa berpaling dengan sangat cepat.

"Bangchan, sudahlah. Tidak perlu dipikirkan lagi," ucap Jeongin sambil mengajak Chan untuk pulang.

"A-Apa yang harus kulakukan?..." tanya Chan, berusaha keras menahan tangisnya. Dia tahu, dia tak perlu menangis hanya karena masalah kecil ini. Tapi, hatinya sudah begitu teriris dalam.

Jeongin mengelus perlahan punggung Chan. Dan benar saja, dia tak bisa lagi membendung tangis itu. Dia tak bisa.

"Gue payah! Gue payah!!" Chan hanya menyalahkan dirinya sendiri sambil terus menahan tangisnya lagi.

"J-Jangan begitu, Chan. Sudahlah, sudah," ucap Jeongin dan dengan sabar dia menemani Chan dalam kesedihannya.

"Astaga.. Hiks, gue bisa sampe sesedih ini. Gue sayang banget sama Audrey. Andai dia tahu hati gue.." ucap Chan terpotong-potong karena harus menyesuaikan nafasnya yang tak teratur itu.

Malam itu menjadi malam terburuk bagi Chan. Dia melihat pria lain di rumah Audrey. Dan dia selalu teringat bagaimana Audrey menyiratkan rasa enggan pada Chan. Tenggelam dalam memori dan pikirannya yang tak kunjung tersudahi tentang Audrey.

"Katakan padaku...

"Apakah rasa cinta itu ditentukan oleh jarak yang hadir di tengah pijak kaki kita?..."

"Jika iya, biar aku yang menyebrang samudra ini...

"Biar aku yang mendaki bukit demi bukit, lembah demi lembah..."

"dan mengikis jarak itu untukmu..."

"Aku akan terus pergi padamu, hingga kita dapat bertemu dan bersatu,"

"Aku disini, akan selalu menunggumu..."

- Christopher Chan

[ 20.31 ]
[ 03/10/2020 ]
[ TO BE CONTINUE... ]

TRICK or LOVE ? [BANGCHAN x READER] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang