EPILOGUE

51 9 0
                                    

— '°♡ Happy reading ♡°' —
—°• Don't forget to votment •°—


[ 20.07 ]
[ Melbourne, Australia ]
[ Saturday, 3 October 2020 ]

"Kamu taburkan disini yaa,"

"Mamaa, Ainsley mau coba krimnyaa! Bolee yaaa.."

"Boleh dong, jangan banyak-banyak tapii yaaa, hihihi. Ayo ayo! Nanti Papamu keburu pulang,"

"Kasiih marsmellow jugaa, Mamii. Yang banaakk!"

"Lilinnya disini, oh yaa cerrynya! Tolong ambil di kulkas, sayang,"

"Ini, Mamii. Eh? Itu bukannya suara mobil Papii yaa? Papii pulangg, kyaaaa!! Ngga sabaarr!!"

"Pas bangett! Matiin semua lampu, Ainsley. Cepat! Cepatt!"

Aku dan Ainsley membuat kejutan kecil di hari spesial ini. Ya, seseorang sedang merayakan hari jadinya. Dengan cepat, Ainsley mematikan lampu sebelum Channie sempat membuka pintu rumah. Aku sudah siap dengan kue yang telah kami berdua buat. Dan...

Ceklekk...

"Papa pulang. Eh?"

Aku dan Ainsley puas menahan tawa, melihat Chan bingung dengan seluruh isi rumah yang gelap gulita. Kami berdua bersembunyi di dapur dan menunggu waktu yang tepat untuk...

"Saengil Chukhahamnida, Appa!!!" seru kami berdua lantang, sambil menyalakan lampu ruang tengah. Ainsley berlari ke arah Chan dengan sangat cepat.

"Uwaaaa, Ainsley! Mommy! Ya ampunn, kalian ini bisa banget buat Appa senang. Makasiih banyakk!" Chan menggendong gadis kecil itu dan memeluknya erat. Sungguh, mereka berdua terlihat sangat manis ketika bersama. Gemayy ~ TwT

"Ainsley sayang Appa banaak-banaakk! Ainsley jugaa udaa siapin kado lwoo buat Appa!" seru Ainsley.

"Benarkah? Apa itu?" tanya Chan sambil menatap Ainsley dengan sangat dekat dan mengadukan hidungnya pada wajah Ainsley.

"Ahahaha, inii! Muachh Muachh Muaachh!" jawab Ainsley sambil mengecup wajah Chan berkali-kali dan dengan suara yang sangat menggemaskan.

"Ahahahaha!! Astagaa, Appa gemas sekali padamu, ggrrr!!" ujar Chan sambil berputar-putar. Ainsley sontak menjerit senang dan berpegangan erat ke leher Chan ><

"Terima kasih banyak, ... honey," ucap Chan sambil menatapku dalam dan tersenyum. Aku terkekeh malu melihatnya. Meninggoy, engga?

"Madu?" tanya Ainsley polos. Kami berdua langsung tertawa mendengarnya.

"Kamu juga madunya Appa, sayangg! Utututuu, jangan beranjak dewasa okeeh? Tetaplah menjadi mungil," goda Chan. Ainsley hanya tertawa dan memeluk Chan sekali lagi ♡

Aku dan Ainsley menyanyikan lagu untuk Chan bersama-sama. Setelah Chan meniup lilin, kami pun menyantap kue itu. Kami tertawa dan bercanda hingga satu jam. Aku merasakan kehangatan yang manis dalam keluargaku ini. Rasa ini bahkan tak dapat kuungkapkan lagi dengan frasa ataupun bahasa. Aku sangat mencintai keluargaku.

Aku sangat mencintainya...

.
.
.

"Kau tahu, by? Hari ini aku seneng. Pake banget banget," bisik Channie sambil menatap langit-langit kamar kami.

"Apalagi aku. Kalau aku andaikan dirimu dan Ainsley tuh, micin dalam hidupku. Tanpa kalian berdua, apapun terasa anyep," ujarku terkekeh.

"Astagaa, micin..." jawab Chan sambil memanyukan bibirnya, namun diakhir dia tertawa juga.

"Terima kasih, by. Karena sampai sekarang, aku masih belum menemukan apa pun yang harus kubenci dari dirimu. Sel-sel di dalammu ini sepertinya mengandung pemanis alami ya?" ucap Chan sambil memiringkan posisi tidurnya dan menatapku. Aku juga mengarahkan pandanganku mata indahnya itu.

"Kau lebih manis, sayang. Addicted bangett aku," jawabku sambil tersenyum. Chan terkekeh malu.

"Entah mengapa, aku tiba-tiba teringat surat darimu tepat 10 tahun yang lalu itu,"

"Kalau aku ingat lagi perjuanganmu melawan derasnya hujan dan sampai ke rumahku hanya untuk mengantarkan kue serta kado-kado itu..."

"Sesaat setelah kau pulang ke rumah, aku segera membuka tiap kado yang kau berikan. Dan, di dalamnya, aku menemukan sepucuk surat yang isinya masih kuingat sampai sekarang..."

"For my honey sweetie pie,
Christopher Bang.

I'm sorry about yesterday. Aku tidak berniat memintamu pergi, sama sekali! Aku masih mencintaimu, kau tahu itu. Aku masih dan akan selamanya menjadi penggemar beratmu ~ ♡

from your boo,
Audrey Kim..."

Aku tertawa saat Chan benar-benar membacakan surat itu dengan lengkapnya. Ternyata kenangan itu sangat melekat pada memorinya.

"Jika saja kau tidak datang hari itu, mungkin nasibku tidak akan seperti ini, semanis ini," lanjut Chan. Seketika matanya berkaca-kaca sambil terus menatapku. Aku sontak terkejut. Akhirnya aku mengerti, dia sangat mengharapkanku datang di hari ulang tahunnya saat itu.

"Hei, aku disini, by. Aku bersama denganmu saat ini. Kita akan terus bersama-sama! Pokoknya ngga ada cerita! Sayangnya Audrey ke Channie udh besaarr bangett!" seruku menghiburnya.

"Sayang..."

"Hm?"

Tiba-tiba, Channie mendekapku erat. Dia benar-benar membuatku semakin ingin mencintainya, lebih dan lebih lagi. Aku menyukainya. Aku tak mau kehilangannya sampai selamanya.

"Happy birthday, Channie. Saranghae banyak²!" bisikku seraya mengelus pelan surai tebal favoritku itu.

"Terima kasih banyak, by. Kau memang gadis paling baik yang pernah kutemui. Karena itu aku akan mengulangnya sekali lagi..."

Aku menunggu Chan mengucapkan sesuatu untukku. Dia tersenyum, menggenggam jemariku erat, dan berbisik...

"Memang hari ini aku yang ulang tahun, tapi bolehkah aku juga memberi hadiah untukmu?"

"Hadiah lagii? Astagaa, seketika otakku throwback pada kejadian di dapur itu. Memangnya kau ingin memberikanku apa hm?"

"Eumm.. Ainsley belum pernah ke Indonesia kan? Bagaimana kalau kita sekeluarga kesana untuk berlibur?"

"I-Indonesia?! Huwaaaa! Mauu!!" seruku antusias. Sudah berapa tahun aku tidak mengunjungi tanah kelahiranku itu. Kangenn!!

"Hahaha, baiklah baiklah. Sekarang kita harus tidur dulu, okee? Ini sudah sangat larut," ujar Chan sambil menarik selimutnya dan menyelimutiku juga. Dia kembali mendekapku. Tak lama, kami pun terlelap dalam pelukkan itu.

. . .

I was there...
And you were my baby

It started when we were younger...
you were mine

Now another brother's taken over..
but it's still in your eyes

Even though we used to argue...
it's alright

I know we haven't seen each other.. in a while

But you will always be...
my boo ♡

—'°♡  THE END ♡°' —
~ °• 21.10 •° ~
[ 03/10/2020 ]

TRICK or LOVE ? [BANGCHAN x READER] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang