MISTAKE

53 13 19
                                    

— '°♡ Happy Reading ♡°' —
— °• Don't forget to votment •°—


[ 04.27 ]
[ Melbourne, Australia ]
[ AUTHOR POV]

Pagi-pagi subuh. Melbourne memberikan suasana pagi berbeda dari Seoul, itu sudah pasti. Ketika banyak orang berolahraga di sepanjang jalan, keluarga Chan tampak sibuk merapikan barang-barang mereka dan menyesuaikannya di rumah yang baru.

Brukk brukk...

"Baiklah tinggal beberapa kardus lagi. Chan! Tolong bawa kotak-kotak itu masuk ke dalam! Letakkan saja di atas meja makan!" pinta Ibunya.

"Baik, Bu!" jawab Chan. Dia sangat sibuk membawa kotak demi kotak serta merapikan barang-barang besar lainnya.

Drrrtt, drrrttt..

Tiba-tiba ponsel di saku celana Chan bergetar. Ternyata panggilan masuk dari Audrey. Chan baru ingat bahwa dia belum mengabari Audrey apa-apa.

"Halo, changie-ah! Astaga, maaf aku lupa mengabarimu. Aku dan keluargaku sudah sampai di Melbourne. Tunggu! Sekarang jam berapa di Korea?"

"Hey! Beres-beres dulu baru pacaran!" tegur Ibunya. Chan langsung memberi kode pada Ibunya 'tunggu sebentar'. Audrey tertawa mendengar suara samar Ibu Chan tadi.

"Aku hanya ingin mendengar suaramu tadi, hehe.. Syukurlah kalau kamu sudah sampai, Chan. Di Korea masih jam setengah 4 pagi, aku mau lanjut tidur dulu yaaa," jawab Audrey.

"Astaga jam setengah 4. Okee okee, by. Tidur yang nyenyak yaaa. Siap-siap, aku akan merasuki mimpimu ahahaha..." goda Chan sambil terkekeh.

"Hahaha, dengan senang hati, Pangeran," jawab Audrey tertawa malu. Aduuh, manisnyaa ~

"Aku akan menelponmu setiap hari. Tunggu saja, pasti akan kugetarkan HPmu itu dari Australia. Keren kan?" goda Chan lagi.

"Ahahaha, aku akan terus menunggumu, honey. Jaga kesehatan yaaa. Jangan lupa hangatkan dirimu sendiri selama aku tak bisa memelukmu dari sini, haha..." ujar Audrey terus tertawa.

"Ya ampun, aku kangen, Drey. Cepatlah tertidur, agar aku bisa memelukmu dengan puas disana," bisik Chan. Uuuhh, dia memang pria yang romantis ~

"Haha, baiklah. Sampai jumpa, Channie. Saranghae!" ujar Audrey.

"Nado saranghae banyak²!!" seru Bangchan gemas pada Audrey. Entahlah, mungkin Ayah dan Ibunya akan iri pada pasangan piyik ini. Ahahaha, canda candaa :v

Mereka mengakhiri perbicangan singkat mereka. Audrey senang dapat mendengar suara Chan, yang sekaligus menjadi baterai semangatnya di pagi hari. Begitu pula Chan. Mereka berdua yakin, meskipun hanya lewat gelombang pemancar, hubungan mereka tetap utuh seperti dulu.

"Udah ngebucinnya hm?" tanya Ibu Chan padanya. Chan hanya terkekeh malu. Harap maklum ya, Bunda :v

Chan melanjutkan kesibukannya. Namun seketika, pikiran Chan penuh. Banyak sekali pertanyaan yang dia ingin lontarkan pada seseorang. Ya, Ibunya dan Ayahnya.

"Ibu, kita menetap di Australia?" tanya Chan yang juga mengejutkan Ibunya.

"Kau pikir kenapa kita mengangkut semua barang ini dan menjual rumah kita di Korea, hah?" tanya Ibunya balik. Semua geli menertawakan Chan.

TRICK or LOVE ? [BANGCHAN x READER] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang