5. The Wedding

89.3K 1K 32
                                    

Cahaya lampu berwarna violet dan putih sangat mendominasi ballroom hotel berbintang itu. Suasana dekorasi pernikahan Kina dan Davin begitu sangat luar biasa. Bunga krisan putih dan bunga anggrek berwarna ungu sangat mendominasi gedung pernikahan itu.

Kina menghela napasnya sejenak sebelum ia keluar dari kamar rias. Pandangan matanya melihat pantulan dirinya dari balik cermin.

Baju pengantin yang ia kenakan begitu sangat berkelas. Atasan bajunya begitu cantik dipandang dengan hiasan mute dan mutiara yang melekat ditubuhnya sekarang.

Kina tidak menyangka, secepat ini akan melepas masa lanjangnya. Davin begitu baik dan sangat mencintainya. Tidak peduli dengan apa yang ia alami.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu kamar rias membuatnya sedikit berjingkat terkejut, karena Kina sedang memikirkan kemana Jason menghilang? Apakah dia tau kalau Davin, kekasihnya menemuinya, sehingga dimalam itu Jason tidak datang menemuinya?

Namun, Kina bersyukur kalau Jason menghilang dan tidak menemuinya lagi.

"Sayang... apakah kamu sudah siap?" Davin masuk dengan stelan jas pernikahan yang sangat pas ditubuh kekarnya. Bentuk ototnya masih sangat terlihat jelas dari balik pakaian yang dikenakan Davin.

Kina menganggung pelan seraya tersenyum tipis. "Hmmm."

Davin tersenyum sangat lebar melihat pengantin wanitanya begitu sangat cantik sekali. "Malam ini kamu sangat luar biasa, Kina."

Kina tidak menyahuti ucapan Davin barusan, hanya senyuman manis yang ia pancarkan saat laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu mengulurkan tangannya.

"Kita keluar."

Kina pun menyambut uluran tangan Davin dan tangannya segera menggandeng lengan Davin begitu erat.

"Bagaimana penampilanku?" ucap Davin seraya mengulum senyum.

"Kamu selalu luar biasa. Apapun yang kamu pakai, kamu tetap tampan." sagutnya malu-malu.

Davin sangat senang mendengar ucapan Kina yang seperti itu. Hal itu membuat Davin ingin sekali menjaili Kina yang baru beberapa jam yang lalu menjadi istrinya.

"Hmmm... kalau aku telanjang apakah tetap tampan?" goda Davin berbisik pelan ditelinga Kina.

"Apaan, sih. Mesum." Kina mencubit pinggang Davin, sehingga membuat laki-laki itu mengaduh dengan tawa pelan.

"Aduh... sakit, sayang." ucap Davin pelan. Saat Kina melepaskan cubitannya. Davin kembali berbisik. "Biarin mesum juga. Sekarang 'kan sudah bebas mau ngapain aja. Nanti selama bulan madu kamu dilarang pakai pakaian, cukup telanjang aja. Hehe."

"Davin!" Kina bersemu merah pipinya, membuat Davin semakin ingin menjaili istrinya itu.

"Oke, oke." Davin mengalah saat pintu itu terbuka dan banyak teman-teman serta rekan kerja Davin yang hadir di acara pernikahan mereka berdua.

Kina merasa sangat bahagia sekali malam. Apalagi ia sudah menjadi istrinya Davin, laki-laki tampan luar biasa yang menjadi kekasihnya selama ini.

□■□■□

Kina dan Davin masih menyalami teman-teman yanh diundang ke pernikahan mereka. Sesekali berfoto bersama untuk kenangan.

Safrina dengan tersenyum sangat lebar berlari pelan naik keatas pelaminan menemui temannya, Kina. "Aaaaaaakh...  akhirnya kamu menikah juga dengan Davin. Selamat, ya cantik. Semoga langgeng dan cepet dapat momongan."

Younger Brother In Law ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang