Ketika deru hujan mencipta syahdu,
Maka rindu datang menitip sendu
Dua hal yang menyatu, menyelaraskan puisi yang tercipta menusuk kalbu
Ada yang menangis pilu, ada juga yang memilih raguRindu ...
Kata yang begitu manis, namun menusuk atma
Menari bagai pena yang mencipta syair,
Berbisik di tengah ributnya ulah sang anila
Menuntut sendu yang menyesakkan dadaAku rapuh perihal rindu
Aku bagai awan yang dengan mudahnya menjatuhkan air mata
Aku bagai laut yang tak segan menunjukkan murka
Aku bagai batu yang mudah tenggelam dalam lukaTapi aku memutuskan menunggu,
Menghirup rindu yang masih utuh
Menenggelamkan kemungkinan,
Bahwa rinduku tak kan berlabuhKarna yang ku yakin ...
Kau turut menikmati rindu iniTanjungpinang, 21 September 2020
~Riama Lisnawati S
***
Challenge 5 hari menulis puisi yang diselenggarakan oleh IWC_Official15 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta & Senja
PoetryKumpulan kata yang bingung mau diapakan. Lalu mendapat ide untuk nabung di Wattpad. Yang suka puisi boleh dibaca, dikomen, dihujat juga gak papa. Ps : Gak semua puisi ditulis dengan pengalaman/perasaan pribadi😌🔫 Happy reading guys