'Hai siapa namamu? Senang bisa berkenalan denganmu!' Begitulah awal perkenalanku dengan lelaki itu. Aku ingin menunjukkan banyak hal. Karena hatiku merasa, kau adalah kesalahan keputusanku berikutnya. Oh, biarlah. Ayo kita mainkan saja permainan ini. Kau mau kan? Aku bisa membaca seluruh karaktermu hanya dengan melihatmu, seperti melihat sosok tokoh di majalah. Membacamu, bukanlah bacaan lucu untuk bersenang-senang, bukan pula gossip murahan. Kau juga tentunya sudah mendengar banyak hal tentang diriku kan? Ayo kita berteman. Kita lihat bagaimana semua rumor tentang kita menyatukan dan mengakhirkan hubungan kita.
Jadi, apakah hubungan kita akan bertahan selamanya? Atau sekejap saja, seperti nyala lilin yang tertiup angin? Tak mengapa kalau kau tiba-tiba bosan, kau bisa mengatakan kepadaku kapanpun kau mau. Kebahagiaan ini sungguh berharga meski sekejap mata. Aku sudah terbiasa ditinggalkan, buktinya aku punya sederet daftar mantan pacar. Biar saja orang-orang mengatakan aku gila, karena aku memang player. Kau sendiri, suka kan permainan saling memainkan ini?
Apakah aku akan bertekuk lutut di hadapanmu, ataukah kau sama saja dengan yang lainnya? Entahlah. Kita masih muda, dan cenderung kurang bertanggung jawab. Kita tak perlu melakukannya terlalu jauh, cukup bersenang-senang. Yang seperti itu akan membuatmu kehilangan nafas, atau terluka dalam sekali, makanya santai sajalah menjalani semua ini. Aku punya sederet daftar nama mantan pacar dan mereka bilang aku gila. Ah, siapa bilang, selalu ada tempat kosong untuk menuliskan namamu di hatiku.
miranda&kanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank Space
FanfictionGot a long list of ex-lovers, they'll tell you I'm insane. But I've got a blank space baby and I'll write your name. Tak peduli seberapa banyak nama yang sudah terukir di hati, tetap ada tempat kosong untuk menuliskannya lagi. ©2014 by mirandaarun...