"Kakak kan sudah bilang padamu, mobil kakak sudah penuh sama yang lain. Udah deh kamu mending gak usah ikut, temenin adek aja di rumah. Takutnya dia kambuh jadi kamu bisa tolongin."
Padahal kan aku mau ikut kak.
Anak itu pun tersenyum pada sang kakak. "Oiya aku lupa adek gak ikut juga ya. Yaudah cepat kakak berangkat, aku dirumah aja main sama adek."
"Jaga diri kamu sama adek ya! Awas adek kenapa-kenapa, kamu yang tanggung jawab ya. Kakak pergi dulu." lalu ia pergi berlalu tanpa mengindahkan lambaian tangan anak itu.
Jadi anak itu, melambaikan tangannya sendiri tanpa dibalas siapapun. Seperti orang idiot.
"Dah!"
Setelah menurunkan kedua tangannya yang sempat melambai, sesaat senyumnya memudar segaris.
Dua mobil pun menjauh dari pekarangan rumahnya.
Hari ini para kakaknya dan sepupunya akan berkunjung ke rumah kakek dan nenek di Bali. Sekalian untuk berlibur juga disana selama 5 hari.
Minusnya, bapak dan ibu tidak ikut. Karena mereka masih ada pekerjaan yang belum selesai di luar kota.
Seharusnya ia pun ikut kecuali dengan sang adik, tempat duduk di mobil ada 2 slot kosong jadi masih ada sisa satu. Namun sepupu kembarnya yang baru pulang dari Jepang, mendadak ingin ikut ke Bali.
Otomatis ia pun tidak jadi dan berdiam saja di rumah dengan adik. Padahal anak itu ingin sekali keluar rumah.
Tapi yang jadi masalah, kakaknya yang satu ini tidak tahu bagaimana kelakuan adik bungsunya.
Mungkin sebentar lagi adiknya akan memanggilnya. Dengan sempat, ia menutup dua pintu besar itu.
"Sunoo!"
"Iya dek!"
Anak yang tadi berdiri di depan pintu itu, Sunoo.
Sunoo berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang tamu. Di depan sana terlihat TV menyala dan satu sosok duduk di lantai sembari menulis di atas meja dengan pikiran yang berat.
"Nah, datang juga lo. Ini kerjain tugas gue, otak gue udah pusing liat nya juga. Tangan udah pegal nulis sana sini."
Sunoo melihat buku-buku berserakan di atas meja itu. Dilihatnya kertas itu baru hanya dua kalimat berjajar.
Sudah pegal?
Lalu Sunoo perlahan menurunkan badannya untuk duduk dilantai, kemudian melihat soal.
"Ini kan sudah ku ajari kemarin, masa adek belum ngerti sih?"
Adiknya mendecak kesal, "Ya mana gue tau lah, lo nya kecepatan jelasinnya. Jadi pantes, lo salah disini."
Faktanya saat dijelaskan pun, adek main hp terus. Gimana mau dengar?
"Yaudah sini, Sunoo kerjain." Sembari menghela napasnya, ia mengiyakan permintaan adiknya.
"Lo harus beresin semua, karena tugas itu bakal diliatin sama temen-temen gue besok. Jangan sampai ada ketinggalan satu soal pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Sudah Menjadi Keluarga yang Baik? | I-LAND ft. ENHYPEN
Fanfiction❝Apa artinya sebuah Keluarga?❞ シ︎ [[Discontinue]] Bahasa semi-baku Fiksi penggemar ; Enhypen ; lokal Genre brothership, family, angst. Happy reading [.] Start : 07 Oktober 2020 End : - ©NAOV