[CH 1] Sengatan listrik

2.1K 361 282
                                    


Hoek!

Uhuk! Uhuk!

Suara itu terdengar dari kamar mandi si bungsu tua. Yang tak lain, Sunoo.

Meski Sunoo sudah menahan itu, tidak dapat dipungkiri jika dorongan Daniel ke arah gagang pintu membuat Sunoo mual dan hendak memuntahkan sesuatu. Mungkin terlalu keras atau memang ada yang tidak beres dengan sistem tubuhnya.

Acap kali Sunoo mual dan muntah itu adalah hal yang biasa, saat dikeluarkan pun tidak ada sisa pencernaan selain hanya cairan bening.

Yang jadi masalah, ini baru pertama kalinya Sunoo melihat bercak-bercak merah di sela westafel. Ia tidak menduga-duga sebelumnya.

Sunoo muntah darah.

Jelas, ia terkejut. Buru-buru ia membersihkan sisa kotoran bercak itu di westafel dan membasuh sela bibirnya yang sedikit memerah bekas darah tadi. Ia tidak mau jika perihal ini sampai ketahuan oleh salah satu keluarganya.

Kemudian ia terdiam, lalu menurunkan badannya dengan menyandarkan punggung di tembok pelan-pelan, omong-omong insiden sebelumnya dengan Daniel itu masih terasa di punggungnya.

Sebetulnya ia masih memikirkan darah tadi, apa ada yang salah dengan tubuhnya? Mengapa sampai seberat itu dampaknya? Apakah ada yang salah pada makanan yang ia konsumsi?

Ini-aneh, mana mungkin ia punya penyakit kronis, Tapi akankah harus berefek sampai segitunya?

Sesaat pikiran Sunoo agak paranoid.

Ditengah lamunan itu, Daniel memanggil dirinya. Segera ia beranjak dan lekas pergi dari kamar.

"Kenapa dek?"

Daniel berdecak penuh arogan. "Punya uang gak?"

Sedang Sunoo terdiam sejenak, ia memang punya tabungan uangnya dari hasil kerja sampingan ditengah ia masih pelajar, keluarganya tak ada yang tahu itu. Lantas ia tersenyum tipis, "Memangnya buat apa Dan? Apa kamu mau beli buk-"

"Jangan sok tau, dan masalah uang mau dipakai apa juga bukan urusan Lo."

"Kalau punya uang, gak usah tanya basa-basi. Langsung aja kasih, ribet Lo."

Suara helaan maklum terdengar dari mulut Sunoo. Lalu ia mengambil uangnya beberapa lembar dari celengan beningnya di kamar. Selepas itu, Sunoo menghampiri Daniel yang menunggu dengan lipatan kedua tangan didada.

Uluran Sunoo memberi beberapa lembar uang itu dirampas kasar oleh Daniel, setelahnya Daniel pergi dari rumah dengan menutup pintu utama tanpa pamit. Daniel sudah hilang pandangan dari iris hazel Sunoo.

Dipikir-pikir ia penasaran mau diapakan uang itu oleh Daniel?

▪︎▪︎▪︎


Jam sudah menunjukkan pukul 8:45 malam.

Daniel belum pulang, sehingga jam tidurnya sekitar 45 menit yang lalu pun ia lupakan tanpa sadar karena keresahan yang tak menentu.

Sekhawatir itu ia terhadap bungsu muda dari anak keluarga Kim. Kendati, Daniel selalu menistakannya. Sunoo tetap punya rasa peduli dan sayang pada adik sendiri.

Ini memang terjadi bukan sesekali, jadi ia hafal betul jika adiknya akan pulang sebelum jam 8 malam. Namun hal ini berbeda, apa Daniel masih marah padanya perihal insiden siang tadi?

Entah, ia tidak tahu, tapi mungkin saja iya?
Daripada ia menunggu berjam-jam dan berharap tak pasti, lantas Sunoo menyiapkan diri dengan sweeter orange dan lekas pergi menyusul Daniel yang entah dimana tujuan ia singgah.

[1] Sudah Menjadi Keluarga yang Baik? | I-LAND ft. ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang