"Adek!"
"Tapi dia yang salah kak! Temen adek jadi keracunan begitu. Ini ulang tahun adek! Tapi kenapa dia yang selalu berantakin acara adek?!"
Niki yang masih bermain game digital, kontan mematikan Komputer.
Niki tidak salah mendengar bukan?
Inilah yang membuat Niki sedikit gelisah, apa yang dia pikirkan ditakutkan terjadi. Namun nyatanya begitu.
Niki sudah berlari mengejar suara riuh itu, suara erangan sakit yang dia kenal disana. Sebab Niki bisa melihat Sunoo yang ditendang kedua kalinya oleh adik sendiri, kini terbentur tembok saking tidak main-mainnya.
B*ngs*t! Apa-apaan sih, Benak Niki sudah belasan kali mengumpat karena adegan yang dia lihat di depan matanya.
"Adek, kamu jangan fitnah begini. Sunoo—"
Niki mendengar semua omongan Sunoo yang semakin lirih, berpaling menatap sekitar yang melihatnya seolah Sunoo adalah penghancur suasana. Sekilas Sunoo melihat dirinya, matanya yang berkaca-kaca nyaris membuat Niki ingin mendekapnya.
Darisini Niki bukan hanya marah pada Daniel, namun juga orang-orang disana yang lebih memilih menjadi penonton dan turut mencemooh Sunoo.
Bahkan Kepala keluarga Kim pun hanya meneriakkan Daniel tanpa mencegahnya untuk tidak lagi berbuat kasar pada Sunoo.
Baru saja ia hendak memanggil Sunoo, tangannya digenggam erat oleh Taki. "Hiks, A-abang! Jangan. Taki gak mau abang teh dipukul juga sama dadan. Taki masih sayang sama abang."
Kembarannya menangis, entah karena dia tidak tega melihat Sunoo terbatuk-batuk atau dia takut Niki menghajar balik Daniel dan berakhir khawatir Niki akan sama juga dengan Sunoo disana.
Niki menghela napasnya gusar. Apa Daniel tidak sadar? Secara tak langsung, Daniel sendiri yang mencelakakan temannya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya ingin mengatakan, jika Sunoo ini terkadang bodoh menerima sesuatu dengan lapang.
"Uhuk uhuk! I-iya aku yang salah, mohon maaf semuanya. Aku yang a-akan tanggung jawab."
Niki mau marah tidak bisa, ia masih menenangkan adiknya. Niki tahu bahwa Sunoo pribadi yang baik dalam hal apapun, Tapi tidak gini juga.
Seolah insting nya bekerja dengan sesuatu yang instan, Niki menengok langsung ke arah Sunghoon. Ia menatap Sunghoon dengan pandangan 'meminta bantuan'.
Karena yang Niki tahu, hanya Sunghoon yang masih punya toleransi pada Sunoo. Walaupun kecil kemungkinan.
Sunghoon tidak membalas, Niki paham. Karena begitu banyak orang disini yang tak lantas membuat Sunghoon bisa sadar ada Niki yang berdiri di sebrang kanan.
Jadi saat Sunoo berusaha menyeimbangkan diri, Niki meringis ngilu dan tanpa sadar menggumam. "Sumpah gue gak sanggup, gimana kalau dia kaya dulu lagi..."
▪︎▪︎▪︎
"Awas." (Tadi sudah jelas. Awas Nik)
Niki tetap tidak menyerah, ia yakin pasti Sunghoon pun merasakan apa yang ia rasakan.
Ia yakin, Sunghoon masih punya hati.
"Kak please kak! Ini juga karena kak Sunghoon ngeiyain bang Jay doang kan? Aslinya kakak mah khawatir."
Sunghoon balas menatap Niki lekat, dia sebetulnya malas berdebat. Tapi lama-lama Sunghoon sedikit ragu, ia pun berdeham. "Apa?" (Tau apa kamu, Nik?)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Sudah Menjadi Keluarga yang Baik? | I-LAND ft. ENHYPEN
Fanfic❝Apa artinya sebuah Keluarga?❞ シ︎ [[Discontinue]] Bahasa semi-baku Fiksi penggemar ; Enhypen ; lokal Genre brothership, family, angst. Happy reading [.] Start : 07 Oktober 2020 End : - ©NAOV