part 06

6 0 0
                                    

.

.

.

"baiklah... Serahkan saja padaku"

Terdengar seseorang sedang berbicara di telfonnya sambil berdiri menghadap jendela kaca yang besar dan bersih. Di dalam kantor yang mewah, dan juga besar... Dua tahu telah berlalu semenjak kecelakaan besar beruntun itu, Kini Fadill sudah berevolusi menjadi seorang pria yang tampan juga tangguh. Pekerjaannya sebagai CEO di produksi penayangan iklan, suatu perusahaan ternama waktu itu.

Sudah lama juga sejak dari kecelakaan besar itu Fadill tak pernah lagi mengingat kembali tentang Nais, teman sependakiannya. Yang ia tahu, Nais sudah meninggal dunia di tempat kecalakaan terjadi.

Ingin rasanya Fadill membayar tanggung jawab itu sampai tuntas. Ia masih merasa jika kecelakaan yang dialami oleh Nais itu adalah sebagian besar disebabkan olehnya.

Andai saja waktu itu ia mengurungkan niatnya menembakkan kerikil pada Nais, ini semua tak akan pernah terjadi.

"Maaf tuan CEO, sekarang orang-orang menunggu anda diruang rapat..." Panggil seorang wanita yang menyadarkan Fadill dari lamunannya.

Fadill bergegas menuju ruang rapat menemui kliennya.

Transformasi yang sangat pesat untuk seorang Fadill, tak heran karena ia orang yang selalu berfikiran cerdas. Semasa hidupnya ia hadapi masalah dengan santai dan positif. Lain halnya dengan masalah tanggung jawab pada Nais yang belum ia tuntaskan, ia bahkan ingin bertemu Nais sekali lagi, untuk membayar semua tanggung jawabnya. Tapi, itu rasanya tak mungkin, sekarang Nais sudah tenang di alam sana.

.

.

.

Waktu terus bergulir, sedangkan pekerjaan seorang CEO sangat sibuk, sampai Fadill membayar seorang wanita untuk menjadi asisten pribadinya, lebih tepatnya wanita pengingat jadwal.

"Apa jadwalku sekarang?" Tanya Fadill dengan datar tanpa ekspresi.

"Jadwal anda sekarang untuk datang kerumah sakit..."

"Baiklah.."

Fadill tak pernah terlewatkan untuk mengunjungi sebuah rumah sakit setiap minggunya, tapi sudah lima bulan ini dia meninggalkan jadwal kunjungannya ke rumah sakit karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO. Ia perlu melakukan pemeriksaan kesehatannya.

Mobil yang dinaiki Fadill langsung melaju menuju rumah sakit langganannya Serta menemui seorang dokter langganannya.

.

.

.

Setelah sampai dia berjalan menyusuri lorong dan pergi menuju administrasi rumah sakit tersebut, lalu ia mengatakan pada susternya, bahwa ia telah membuat janji dengan Dokter Patri.

"Dokter Patri sedang diruangannya, silahkan anda masuk..." Ujar seorang suster menunjukkan jalan untuk tuan CEO

"Terimakasih"

Fadill duduk dan menjalani tes dengan dokter Patri. Setelah menjalani tes tersebut, Fadill yang mengenakan setelan Jas dan kemeja serta celana panjang, ia terlihat sangat rapih, layaknya orang terhormat. sedang mendengarkan dengan seksama kata-kata yang keluar dari mulut dokter langganannya.

Adventurous Eyes [ Season 1] SELESAI✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang