#2__Nite Meeting with You

4.7K 191 7
                                    

Ku jepit poniku kesamping dan menggeraikan rambutku kebelakang. Make up natural, dress hitam tanpa lengan dan sebuah cardigan silver melekat ditubuhku pas. Cantik ... ujrku sambil berputar didepan cermin. Aku memasukkan HP, Dompet, tissue, bedak, dan parfum kedalam tas ku dan kemudian ku kunci apartemenku.

Sudah jam stengah 7, padahal aku harus sudah ada disana jam setengah 8, mana aku harus menyiapkan beberapa makanan dan keperluan untuk acara malam ini.

Baru aku berniat mencegat sebuah taksi dipinggir jalan didepan apartemenku, sebuah mobil sedan mewah biru metalik berhenti didepanku.

Pintu mobil terbuka, dan kulihat wajah laki-laki pujaanku tersenyum kearahku.

“ternyata kau sudah siap. Ayo masuk saja. Kita bisa terlambat kalau kau hanya terpaku menatap ketampananku!” katanya setelah aku hanya terdiam terpaku menatapnya.

“ehh... ya, maaf!” aku segera membuka pintu mobil itu dan masuk secepatnya.  Aku tak ingin terlambat hanya karena kebodohaku melihat nya.

“kamu tidak mengecewakan malam ini. Sesuai dengan keinginanku.” Ia memandangku dengan teliti.

“tapi tidak sesuai untuk menjadi pendamping hidupmu!” ujarku menjawab kata-katanya.

Ia menghela nafas cepat, “sudah kubilang untuk tidak mengungkit kata-kata gilamu itu kan. Aku tidak menyukaimu Yan. Dan aku tak bisa menjadikanmu istriku!”

Aku diam, hanya mengangguk, mungkin jika dulu ia mengatakan ini pasti aku sudah menangis sedih. Tapi sekarang aku bukan perempuan cengeng lagi, aku bisa mengatasi masalah ini tanpa harus mengeluarkan air mata.

“aku tahu itu. Tapi tak ada salahnya kan aku terus mencoba. Mungkin satu waktu kau akan mengubah pikiranmu!” aku memaksakan sebuah senyum untuk menghapus rasa kecewaku.

“terserah kamulah!” ia mendengus kesal dan melajukan mobilnya tanpa mengeluarkan kata-kata lagi.

Sesampainya disana, kami langsung menuju sebuah tempat yang sudah dipesan Mas Doni,.

“pesankan hidangan pembukanya dulu dan cocktail 4 gelas. Air putihnya 4 gelas juga.” Ia menyuruhku memesannkan semua yang ia butuhkan sementara ia sibuk membuka tab nya dan membuka file presentasinya.

Aku memanggil seorang pelayan dan memesan yang ia katakan barusan.

“masih ada lagi yang mas butuhkan?” tanyaku sesaat setelah pelayan itu pergi menyiapkan pesananku.

Ia menggeleng, “duduklah. Jangan cuma berdiri!”

Aku sedikit menggerutu kesal, pasti akan membosankan jika harus menemaninya meeting begini. Mana kebanyakan hanya orang tua dan om-om genit menyebalkan.

“sudah jangan menggerutu begitu, itu tamunya sudah datang.” Mas Doni menegakkan tubuhnya dan merapikan bajunya.

Aku mengikutinya dan berdiri seperti orang bego meniru segala yang ia lakukan.

“selamat malam pak Harya, dan pak Danni!” sapa Mas Doni menyalami kedua sosok lelaki muda dan tampan itu.

Aku tersenyum menyambut mereka dan menyalami mereka. Mereka memandangku lekat dan cukup membuat Mas Doni harus ber dehem untuk mencairkan suasana menegangkan ini.

“ehemm! Silakan duduk semuanya!”

“Oh ya, maaf!” kata mereka berbarengan tersenyum malu-malu.

Aku cuma tersenyum geli, hehehe aku ternyata ga jelek, nyatanya mereka aja bengong kaya orang bego begitu ketika menyambut senyumku.

Aku melirik Mas Doni penuh kemenangan, sedang dia cuma memandangku kesal dan mencoba bersikap biasa dan memulai negoisasinya dengan basa-basi dulu walau terlihat tak ikhlas saat 2 pasang mata lelaki didepanku ini memilih menatapku dari pada memperhatikannya.

Aku Gila Karena MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang