Happiness is a butterfly

41 11 77
                                    

Notes : Aku ambil lirik yang èspanol karena,Warnanya biar senada sama tumbler

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Notes : Aku ambil lirik yang èspanol karena,Warnanya biar senada sama tumbler. Dan bagi kalian yang masih menanyakan aku update seminggu sekali atau semauku, jawabannya adalah aku update ketika aku ingin update saja. Kenapa? Karena belakangan ini aku sedang sibuk dikarenakan ngejar deadline,maaf ya oscar. Terima kasih

Happiness is a butterfly
-Lana del Rey

Menelusuri helai- helai daun ketika raganya berjalan untuk pulang, wanita dengan keyakinan namun masih abu abu menyesakan itu tersenyum tatkala—netranya melihat bunga bunga mawar bermekaran dihalaman depan mansion. Segaris untaian tipis pun tercetak dalam lekuk pipi selembut sutra dari gunung Hanyang itu, Juga tangannya yang melambai - lambai pada mentari yang siap menghilang kapan saja dihadapannya. Lagi-lagi ia tertawa , bahkan cukup nyaring untuk didengar. Tingkah lakunya yang seperti itu, mengundang Hwan Jaebom untuk turut bersandar pada dinding yang berada disamping dan mulai menghangat karena sorotan senja.

Menyikut informal, kemudian memberi cengiran jenaka. Hwan, menatap lurus Guratan Oranye yang berpadu dengan merah diatas sana, tangannya terangkat keatas untuk mengukir sebuah nama. —Bell tertawa sedikit sendu, ketika tahu siapa yang dimaksud Hwan. Juga tercekat manakala ia mendengar suara familiar lelaki yang selalu ada di hatinya –sekarang . Menggeser tubuhnya untuk menengok kebelakang dinding ,ia– menemukan sang suami hendak berteriak , namun tak jadi karena netranya bertemu pandang dengan manik rusa itu. Dasi yang menjuntai. juga, jas yang di lipat dan diapit oleh sebelah tanganya, membuat Bell merasa iba karena tahu bahwa  Jungkook sudah berkerja keras untuk dirinya sendiri juga ia.

Tersenyum, lalu melambaikan jemarinya. Jeon Jungkook pun datang mengampiri wanitanya .

"Afternoon sweetie" –Bell tersenyum dan mengecup sebelah pipi lelaki dihadapannya. "Lelah ya," Jungkook  yang ditanya mengangguk dan menautkan jemari dibawah "sebentar ya, aku harus menyuruh Hwan agar pulang. Kasihan, ia juga pasti lelah karena kusuruh bekerja seharian"

Lalu ia menatap sejenak netra hangat dihadapannya, Jungkook mengerucut. Kalian tahu apa yang diinginkanya, apa lagi jika bukan kecupan?. Dasar bayi.

Berjalan menghampiri Hwan, Bell tersenyum dan berbincang sampai sang empu pergi melambai meninggalkan keduanya disana. Bell melangkahkan tungkainya untuk menghampiri kembali Jungkook yang terduduk disana. "Ayo" ucapnya hendak meraih telapak tangan lelakinya. "Ayo kemana Bell?" tanya Jungkook dengan cengiran jahil , disusul tarikan yang membuat Bell mundur dan hendak terjatuh. Dengan sigap si kelinci berotot itu meyangga tubuh Bell dengan sekali tangkap.

"Oke, sir! Angkat aku menuju surga huu " teriak Bell tertawa dengan tangan lengan yang memeluk leher Jungkook "siap, nyonya! tunggu ya, kudanya hendak mengisi bensin. Jadi mana bensin nya? berikan dulu!" Lalu Bell terbahak sampai kerutan dimatanya terlihat. " Sejak kapan kuda membutuhkan bensin, jangan mengada-ngada K, cepat angkat aku menuju surga"

S c a r e dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang