6. Confession

61.3K 8K 2.4K
                                    

Allooo~ Balik lagi nih :D


------||BITTERSWEET||------
-CheonsAegi-


Setelah memarkirkan mobil di garasi, mereka pun masuk dengan Jeno yang membawakan tas keduanya. Tidak terlalu banyak yang di bawa karena mereka hanya menginap 2 hari.

"Kamarnya ada empat, dua di atas dan dua di bawah. Terserah kau mau di mana."

"Kak Na mau di mana?"

"Aku di atas. Oh! Kau mau sekamar denganku?"

"B-Bukan bukan. Aku akan tidur di kamar yang satunya tapi tetap satu lantai. Maksudku begitu."

"Ohh..." ucapnya sambil membelai turun tangan Jeno, berniat menggoda. "Lagi pula kalau mau sekamar juga tidak apa." dan mengambil tasnya yang di genggam remaja itu.

"Kalau sudah selesai rapihkan baju, kau boleh berkeliling. Pemandangan pantai ini sangat bagus." lanjut Jaemin.

"I-Iya, Kak." lalu mereka masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Jeno memegang dadanya yang berdetak sangat cepat. Sentuhan tangan Jaemin terasa sangat menyengat. Omega itu senang sekali menggodanya.

"Huffhh~ dia benar-benar membuatku horny tiap hari."

Tak butuh waktu lama untuk Jeno merapihkan pakaian ke dalam lemari. Matanya sudah tertarik untuk melihat alam luar dari balkon kamar.

"Woah~! Udaranya segar!" ujarnya setelah menghirup udara di sana. Ia pun mengeluarkan ponsel lalu memotret pemandangan yang sekiranya layak untuk di abadikan. Tak lupa Jeno melakukan selfie untuk di kirim pada Ibunya.

Setelah itu ia turun ke bawah untuk melihat-lihat sekeliling Villa. Sudah terbayang sekaya apa Jaemin memiliki Villa sebesar ini, belum lagi dengan furnitur yang terlihat mahal. Jeno memang anak dari keluarga kaya, namun itu kekayaan milik orang tuanya, bukan? Anak itu belum memiliki apa-apa.

"Aku harus giat belajar untuk bisa mengejar ketertinggalanku ini. Aku juga harus memiliki kekayaanku sendiri." ucap Jeno dengan penuh ambisi.

Kemudian ia berhenti di teras Villa sambil duduk menghadap air laut yang sedang pasang surut. Angin sore terus menerpa wajahnya, terasa sangat nyaman dan sejuk. Ini benar-benar refreshing yang ia inginkan.

"Indah, bukan?" muncul suara lain dari belakang dan tercium aroma makanan.

"Iya in-" Jeno terpanah melihat Jaemin berjalan ke arahnya. "--dah sekali Kak Na." dan membawa nampan dengan pakaian yang errr.. cukup mengundang.

Bagaimana tidak? Ia hanya menggunakan hoodie over size dan celana sport pendek berwarna hitam.

"Ini untuk camilan." sambil meletakkan nampan berisi sepiring dumpling yang baru dipanasi dan dua cangkir teh hangat.

"Terima kasih." lalu meminum tehnya dengan cepat untuk menghilangkan rasa gugup. Mata Jeno tak bisa lepas dari kaki Jaemin yang jenjang dan mulus hingga pria dewasa itu menyadari arah pandang Jeno.

"Kenapa?"

"U-Ung.. ti-tidak Kak tidak." Jaemin tersenyum.

"Bahkan biasanya aku tidak memakai celana." dan memasukkan dumpling ke dalam mulut.

"Maksudmu hanya baju dan dalaman?!" kejut Jeno dan mendapat anggukan dari Jaemin.

"Kenapa masih kaku denganku, hm? Kita bahkan sudah bercinta dua kali." tanya Jaemin dengan senyuman dan tatapan yang menggoda.

Bittersweet [ABO] √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang