3. Getting Closer

74.8K 8.8K 3.4K
                                    

Karena chp sebelumnya udah sampe 500 vote jadi aku update sekarang padahal lagi ga pengen ngapa-ngapain, pengennya nangis terus. Jahat banget nomin di pisahin, jahat banget :( Buruk banget!!!

Maaf kalo ada typo karna ga aku baca ulang lagi. 


------||BITTERSWEET||------
-CheonsAegi-


Sudah 1 minggu setelah mereka berdua bertemu satu sama lain. Hubungan mereka jadi jauh lebih dekat. Jaemin sangat memperhatikan Jeno dan Jeno sangat patuh pada Jaemin.

Jam menunjukkan pukul 9 malam, Jeno menutup buku tugasnya dan ingin mengistirahatkan diri. Mungkin hari ini dia tidak perlu belajar lebih, karena kepalanya sudah berdenyut sejak tadi, mungkin karena belum makan malam. Anak ini kebiasaan sering meninggalkan waktu makannya hanya untuk belajar.

Tak lama ponselnya berbunyi dan dengan segera ia jawab. Saat melihat namanya, bibir anak itu langsung tersenyum lebar. Kak Nana, begitu kontak itu tertulis.

"Halo Kak Na."

'Heii~ sedang apa?'

"Baru selesai belajar."

'Sudah makan?'

"Belum hehee.." balasnya sambil menggaruk kepala. Ia tidurkan tubuhnya ke atas kasur untuk lebih nyaman berbicara dengan Jaemin.

'Kenapa belum makan? Nanti kalau Jeno sakit bagaimana?'

"Aku lupa. Sejak tadi aku mengerjakan tugas."

'Nakal huh? Kalau nanti sakit percuma kau tidak akan bisa ikut ujian. Sekarang tunggu ya, aku akan datang ke rumahmu dan kita makan bersama.'

"Baiklah. Hati-hati di jalan, Kak."

Setengah jam kemudian bel apartemen Jeno pun berbunyi. Jaemin pun di persilahkan masuk ke dalam. Feromon alpha langsung menyengat di tempat ini membuat Jaemin meneguk liur. Belum lagi tubuh Jeno yang terekspos karena ia hanya menggunakan kaus tanpa lengan dan celana pendek. Benar-benar mengundang hasrat omeganya.

Feromon Jeno sangatlah nikmat, bahkan dengan mudah Jaemin menemukan Jeno saat di sekolah padahal ia tidak pernah ingat wajahnya. Jaemin hanya mengandalkan penciumannya saja.

"Sini aku bawakan." sambil membantu Jaemin membawakan plastik makanan.

"Hahh~ aroma feromonmu tidak baik untukku." ucap Jaemin sambil menghela nafas.

"Um.. terlalu menyengat ya? Kau pusing?" tanya Jeno khawatir.

"Tidak tidak. Sudah tidak perlu di pikirkan. Ayo makan."

"Iya Kak."

Jaemin membeli pizza dan juga ayam dua rasa di tempat langganannya. Kebetulan Jaemin juga belum makan malam, makanan ini jadi nampak enak di matanya.

"Badanmu bagus ya. Pasti rajin olahraganya."

"Ah, hanya kadang-kadang saja."

"Jangan bohong! Aku tahu mana laki-laki yang suka olahraga dan yang tidak." Jeno hanya merespon dengan kekehan saja karena sudah ketahuan.

"Ini Kak gelasnya." sambil memberikan 2 gelas untuk menuangkan soda yang juga Jaemin beli. "Maaf ya Kak jadi merepotkan." sambung Jeno lagi.

"Tidak tidak. Aku juga belum makan jadi daripada makan sendiri lebih baik kita makan berdua." balas Jaemin.

Bittersweet [ABO] √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang