15. Not a Kid Anymore

60.2K 6.4K 1.4K
                                    

Ternyata ga jadi chapter terakhir, masih ada 1 chapter lagi yeorobun hehee~


------||BITTERSWEET||------
-CheonsAegi-


Di dalam mobil, Jeno dan Jaemin masih saling diam karena terlalu bingung untuk memulai percakapan. Namun karena sudah sangat rindu Jeno memilih untuk bicara lebih dulu.

"Aku tidak berpikir kau akan datang tadi."

"Begitukah?" tanya Jaemin sambil tersenyum. "Tentu saja aku harus datang dan ikut memberimu kejutan. Bagaimana? Kau terkejut?"

"Sangat. Terutama saat kau memberiku kado. Itu kado luar biasa yang pernah aku terima."

"Syukurlah jika kau tidak keberatan. Pada awalnya aku sedikit khawatir kau akan menolak, tapi ternyata tidak."

"Eih! Mana mungkin aku menolaknya? Tentu aku senang."

Mobil Jaemin berhenti saat lampu merah membuat mereka bisa menatap satu sama lain.

"Kak Na."

"Hm?"

"Terima kasih." ucap Jeno tulus. Dengan penuh rasa senang Jaemin tersenyum lalu mencium bibir Jeno.

"Sama-sama."

Mereka pun sampai di apartemen Jeno. Seperti biasa, kawasan apartemen Jeno memanglah sepi padahal masih pukul 9 malam. Hal inilah yang membuat tingkat kriminal cukup tinggi.

"Sana turun lalu istirahat." ucap Jaemin. Wajah Jeno langsung cemberut mendengarnya.

"Tidak mau menginap?" lalu Jaemin pura-pura berpikir untuk menolaknya.

"Besok aku kerja."

"Hahh! Ya sudahlah. Bye."

"Huh? Hanya segitu usahamu?" tanya Jaemin saat Jeno dengan wajah kecewa ingin membuka pintu mobil. Pria alpha itu kembali menatap Jaemin lalu buru-buru keluar mobil karena merasa di permainkan. Bukannya pergi, ternyata Jeno hanya memutari mobil untuk membuka pintu Jaemin dan menarik omega tersebut keluar ikut bersamanya.

"J-Jeno tunggu." beruntung Jaemin masih sempat menarik kunci mobilnya yang memang sudah ia matikan tadi. Jeno tak main-main saat menyeret tangan Jaemin untuk ikut masuk apartemennya.

"Jeno kau marah? Jen? Akh! Pelan-pelan jangan tarik aku." namun semua itu tak di gubrisnya hingga mereka masuk ke dalam apartemen.

"Jeno jangan marah. Aku hanya bercanda." saat ini Jeno sudah tidak menarik Jaemin lagi, remaja itu membuka jas dan melemparnya sembarangan. Nampak tidak dalam mood yang baik. Jaemin mengikutinya dari belakang.

"Pasti sangat menyenangkan punya kekasih lebih muda, 'kan? Bisa kau bodohi sesukamu. Kau bahkan tidak berfikir seperti apa aku merindukanmu, Kak. Selama satu bulan tidak mencium feromonmu padahal kita sudah terikat. Itu benar-benar sulit untukku. Dan saat kita bertemu kau masih sempat-sempatnya bercanda? Haha seru sekali ya." sarkasnya.

"Aku sadar aku keterlaluan padamu. Maafkan aku." namun Jeno masih tetap diam, bahkan dia pergi keluar menuju balkon. Jaemin pun menyusul sambil terus memanggil namanya. Karena Jeno masih terlihat marah, Jaemin tidak tahu lagi harus bagaimana selain memeluk tubuh sang alpha dari belakang.

Mereka sudah terikat, Jaemin berharap dengan ikatan itu perasaan bersalahnya dapat di rasakan Jeno melalui sentuhan.

"Jen, kau memang alphaku tapi dimataku kau masih begitu muda. Tapi sekarang aku sadar, tidak seharusnya aku terus menganggapmu remaja dan bermain-main dengan perasaanmu. Maaf Jeno, aku memang omega yang payah. Maaf."

Bittersweet [ABO] √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang