Bagian 4

780 70 9
                                        

Keesokan paginya mereka cek out dari hotel dan akashi membawa tetsuya kesebuah rumah sakit terbesar dijepang yaitu midorima hospital.

Tetsuya merasa heran dan bertanya tanya dalam hatinya,bukankah tadi akashi mengatakan ingin pergi menemaninya untuk menjenguk chihiro dirumah sakit.

Dan tentu saja tetsuya masih ingat betul bahwa kakaknya itu tidak dirawat disini,bahkan ia tak mampu membayangkan kalau seandainya saja kakaknya itu bisa dipindahkan kesini.

Memang benar,kalau chihiro harus segera dipindahkan kerumah sakit yang lebih besar yang memiliki fasilitas cukup baik dari yang sekarang.

Namun pilihan itu tidak jatuh pada midorima hospital yang meski fasilitasnya tidak diragukan lagi,namun rumah sakit ini terlalu tidak bisa ia jangkau dengan budget yang ia miliki saat ini.

"Ano akashi kun,tapi nii san tidak dirawat disini",

Dengan polos tetsuya mencoba menarik tangan akashi untuk menghentikannya saat pria itu menggandengnya masuk kedalam.

"Aku sudah memindahkannya kesini tetsuya",

Akashi semakin mengeratkan genggamannya dan menarik tetsuya untuk melanjutkan langkahnya.

"Ehh,,,bagaimana mungkin?",

Ditengah langkahnya,tetsuya menyuarakan kebingungannya.

"Bukankah tetsuya sendiri yang bilang ingin memindahkan kakakmu kerumah sakit yang lebih besar",

Sahut akashi dengan senyum yang tersungging pada wajah tampannya.

Bukan itu maksud pertanyaan tetsuya,memang benar ia pernah mengatakannya tapi yang ia heran,tetsuya tidak ingat kalau ia pernah mengatakan dimana kakaknya dirawat,dan bagaimana bisa proses pemindahannya secepat ini,padahal sejak kemarin mereka selalu bersama,terlebih lagi,rumah sakit ini pasti memiliki biaya yang lebih mahal lagi.

Memikirkan hal itu,tetsuya sampai tak tau harus berbuat apa,sementara akashi terlihat tanpa beban diwajahnya.

Setelah menaiki lift,mereka sampai dilantai tiga rumah sakit dan segera menuju sebuah ruangan yang cukup besar,dari balik pintu,tetsuya dapat melihat chihiro yang dikelilingi oleh alat alat kedokteran yang begitu banyak menempel ditubuhnya.

Wajah tetsuya langsung berubah sendu,menempelkan tangannya pada kaca pintu untuk melihat lebih dekat.

Tanpa ia sadari seseorang menghampiri mereka berdua dan saat akashi mulai buka suara,tetsuya tau bahwa yang datang mendekat adalah seorang dokter.

"Tetsuya,dia adalah midorima shintaro,dokter yang menangani kakakmu",

Tetsuya sedikit melebarkan matanya,ia tidak bodoh untuk tidak mengenali orang itu,dokter ternama sekaligus pemilik rumah sakit ini,seorang dokter yang sering muncul ditelevisi karena ketenarannya.

"A,,aku kuroko tetsuya,mohon bantuannya dokter san",

Dengan sedikit panik bercampur gugup karena tak menyangka kakaknya akan ditangani langsung oleh dokter sehebat midorima,tetsuya berkata sambil membungkuk sopan.

"Kau bisa memanggilku midorima saja,dan jangan khawatirkan hal itu karena lagi pula itu memang sudah menjadi tugasku nanodayo",

Midorima berkata sambil memperbaiki letak kacamatanya yang sama sekali tidak turun.

"Ano midorima san,bagaimana keadaan nii san",

"Sejak dipindahkan,saat ini keadaannya mulai stabil",

Tetsuya menghela nafas lega,sedikit beban kecil seolah terangkat dari bahunya.

"Akashi kun,boleh aku menemuni nii san",

Simpanan PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang