Seperti biasa,kehadiran akashi telah disambut oleh para maid yang membungkuk hormat disepanjang pintu masuk sambil mengucapkan selamat datang secara bersamaan.
Ia baru saja pulang kerumah,dan tak terlihat begitu menghiraukan sambutan itu.
Saat masuk,kepala pelayan langsung menghampirinya dan ikut berjalan tepat dibelakangnya.
"Tetsuya sama pergi sekitar pukul sembilan pagi dan kembali pada pukul empat sore tadi,tetsuya sama juga memaksa untuk mengerjakan banyak hal ketika ia kembali namun saya telah melarangnya",
Jelas kepala pelayan pada akashi,meski terlihat acuh tapi akashi mendengarkan dengan seksama karena ia memang memerintahkan agar kepala pelayan melaporkan kegiatan tetsuya padanya selama ia tak ada dirumah.
"Dimana tetsuya sekarang",
Akashi menghentikan langkahnya tepat didepan tangga.
"Dikamarnya,akashi sama",
Kepala pelayan menjawab sambil sedikit membungkuk,ia menerima tas kerja yang diulurkan akashi padanya agar dibawa keruang kerjanya.
Setelahnya,akashi melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga yang membawanya kelantai dua,tempat kamarnya yang kini juga adalah kamar tetsuya berada.
Saat ia membuka pintu kamar,ia melihat tetsuya sedang berbaring diatas sofa dengan tv yang menyala,tetsuya masih belum menyadari kedatangannya,terlihat dari bagaimana pemuda itu terbaring memeluk bantal dengan wajah bosan menatap kearah tv.
Sampai ketika ia menutup pintu,barulah tetsuya mengalihkan perhatian padanya dan langsung buru buru bangkit dengan panik.
"A,,akashi kun sudah pulang"
Tetsuya terlihat gelisah,ia berkata dengan senyum yang canggung.
Akashi tak menjawabnya,ia hanya terus berjalan menghampiri tetsuya lalu meraih pinggang rampingnya.
"Aku pulang tetsuya",
Bisiknya pada tetsuya yang ada dalam pelukannya.
"Se,,,selamat datang akashi kun",
Tetsuya bergumam pelan,ia menyembunyikan wajahnya pada bahu lebar akashi karena malu.
Melihat hal itu,akashi terkekeh geli lalu melepaskan pelukannya setelah sebelumnya mendaratkan kecupan ringan pada pipi tetsuya yang memerah.
Akashi membuka jasnya lalu duduk diatas sofa,ia merentangkan sebelah tangannya pada tetsuya yang masih berdiri kaku.
Tetsuya yang mengerti,perlahan mulai mendekat dan duduk diatas pangkuan akashi.
"Bagaimana harimu tetsuya",
Akashi membenamkan wajahnya pada perpotongan leher tetsuya,berusaha meraup aroma yang membuatnya rileks.
"Ti,,tidak ada yang istimewa",
Tetsuya menjawab dengan suara yang sedikit bergetar,menahan rasa geli yang ditimbulkan oleh akashi pada lehernya.
"Emm",
Akashi bergumam pelan,ia menarik wajahnya dan kini menatap tetsuya.
"Apa tetsuya bosan",
Tetsuya sedikit kaget mendengarnya lalu menggeleng pelan dengan wajah tak begitu yakin.
"Sedikit",
Cicitnya dengan mata yang tak fokus,
"Ano akashi kun,apa aku boleh mengerjakan sesuatu",
Tetsuya bertanya ragu,sambil meremas kedua tangannya,jujur saja ia takut akashi marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Presdir
Storie d'amore"kau yakin tetsuya kun?", Tanya tatsuya memastikan,merasa belum percaya kenekatan seorang pemuda bersurai langit musim panas itu. "emm", Tetsuya hanya mengangguk,dimatanya jelas terpancar sebuah keyakinan yang besar. Demi bisa mendapatkan uang untuk...