PROLOG.

254 39 2
                                    


CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH TEMPAT ALUR MOHON MAAF TIDAK BERMAKSUD KAMI MENYINGUNG PIHAK MANAPUN.

DILARANG KERAS MENJIPLAK,MEMPLAGIATI ATAU LAIN SEMACAM'NYA. TERIMAKASI

——★✩★

Suasana sekolah sma bakti jaya sudah sepi seluruh siswa dan siswi sudah pulang dari 20 menit yang lalu tapi lain halnya dengan anak-anak sanparen mereka punya tradisi sendiri yang di antara lain.

Pulang cepet atau pulang telat.

Semua pasukan sanparen sedang melangsungkan pertandingan bola dadakan antara Aidan dan ke 4 sahabatnya melawan anggota inti dari gengnya sendiri.

Tujuan mereka cuma bermain tidak ada maksud lain seperti taruhan atau lain semacam'nya.

“BENTAR. GUE MAU KENCING!” Intruksi Aidan yang di iyakan semua anggota sanparen.

Lalu Aidan melangkah jauh dari lapangan menuju toilet umum, sebenarnya di sekolah itu terdapat toilet khusus untuk siswa laki-laki dan siswi perempuan tapi karena merasa udah di ujung, Aidan lebih memilih ke toilet umum yang jaraknya lebih dekat dari lapangan tempat dia bermain.

Sebelum sampai di toilet Aidan melewati salah satu gudang tua yang tempatnya bangku-bangku lama yang se abad sudah tidak terpakai.

Baru selangkah Aidan melewati gudang itu tiba-tiba suara isak tangis seseorang sukses menghentikan langkahnya, dan yang di rasakan Aidan sekarang antara merinding dan kepo.

Dengan hati-hati Aidan mencari sumber suara itu.

“WOI LU SETAN BUKAN?!” Seru aidan lumayan ngegas.

Brak!!

Brakk!!

Bukannya menjawab sesesorang itu malah menggebrak pintu di hadapan Aidan dengan cukup keras sampai Aidan sedikit kaget.

Sedikit.

Iya sedikit,tapi sampe jatuh duduk.

“Tolong,hiksh... buka gue manusia bukan setan.” sahutnya parau.

Mendengar itu Aidan langsung bangun dari duduknya dan bergegas mendekati pintu tersebut.

“Mundur dikitt mau gue dobrak!”Kata Aidan sambil ancang-ancang mau mendobrak.

“Udah.” saat Aidan mau siap mendobrak babeh si satpam sekolah tiba-tiba saja menghalangi Aidan dengan berdiri menutupi pintu itu.

“Enak aja main dobrak-dobrak, nanti rusak panjul.”

“Genting beh, di dalem ada yang ke kunci”

“Pakai kunci,saya bawa kuncinya” ujarnya lalu memutar badan menggenggam knop pintu dan membuka pintu tersebut pakai kunci yang dia bawa.

Berhasil dan pintu itu terbuka lalu menampakan seorang gadis cantik ber seragam sama seperti yang Aidan pakai.

Terpesona.

Itu kata pertama untuk aidan saat ini dengan mata lembab malah menambah kecantikan gadis itu.

Sampai-sampai Aidan tidak lagi membutuhkan toilet, ia malah asik menikmati deguban kencang dari jantungnya.

“M-makasih beh,kak.” Ucapnya gugup sambil mengusap sisa air mata yang mengalir di pipi putihnya.

“ya neng,ngomong-ngomong kenapa kamu bisa ke kunci di sini? Soalnya kan jarang siswa atau siswi lain datang ke gudang ini. Apa jangan-jangan karena kamu ya aidan?” Tuduh babeh sambil menatap Aidan tajam sedangkan sang empunya nama hanya diam,Aidan masih menikmati wajah cantik gadis itu.

Babeh menarik jambang aidan kencang agar bocah itu tersadar dari lamunannya “A-a-duh beh s-sakit!” ringisnya Sedangkan gadis itu malah memjamkan matanya.

“Lagian saya tanya kamu malah bengong.” katanya saat udah melepaskan acara tarik-tarik jambang.

“Tanya apansi beh?” tanya Aidan sambil mengelus-elus jambang'nya.

“Cah gendeng! sudah neng kamu pulang aja keburu sore banget,nanti di cariin orang tua mu” ujar babeh lalu di balas anggukan oleh gadis itu, dia pun minta ijin untuk pergi duluan lalu di bales anggukan Aidan dan juga babeh.

“Kamu juga panjul, pulang sana.” Usir babeh.

"Iya abis ini tapi Tadi siapa beh?" Tanya Aidan yang penasaran.

"Oh itu. Adiba ayunda siswi kelas XI Ipa 2”

———★✩★✩

Oke segini dulu. Gimana prolognya?

Aidan Bismaaskra [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang