Mr. Incubus' Side Story
"Minggir dasar freak!"
Seorang pemuda berusia 16 tahun tampak meninju seseorang berambut hitam dan berkacamata di depannya. Seongwoo adalah berandal sekolah yang selalu mencari masalah, terutama pada murid-murid yang lemah seperti pemuda berkacamata itu. Beberapa temannya menertawakannya dan tampak menambahkan tendangan dan pukulan lainnya.
"Kau tahu, aku dengar ibunya adalah seorang lelaki juga. Bagaimana caranya ia lahir? Oh, kukira mungkin ibunya adalah seorang banci?"
Dengan nada ejekan, Seongwoo tampak mendengus dan mengangkat bahunya. Semua anak-anaknya menertawakan itu, dan pemuda yang mereka bully tampak hanya diam dan berdiri dari posisinya. Ia menatap datar dan tajam kearah para pembully itu.
"Kau tidak perlu membawa-bawa nama ibuku."
"Kenapa? Kau malu karena ibumu sangat lemah hingga harus meninggalkanmu dan bunuh diri?" Kepalan tangan pemuda itu memutih, ia mengeratkan giginya ingin memukul wajah Seongwoo saat itu juga.
"Berhati-hatilah Woo," ia menghembuskan napasnya kasar, "kuharap kau tidak termakan oleh ucapanmu sendiri dengan mengatakan ibuku lemah."
"Lalu apa yang akan kau lakukan kalau aku mengatakannya?"
"Kau akan membayarnya nanti..."
.
.Seongwoo dalam perjalanan pulang dan baru berpisah dengan teman-temannya. Ia sama sekali tidak curiga pada perkataan dari pemuda itu tadi pagi, dan hanya berjalan seperti biasa. Ia tidak menyadari jika seseorang tampak mengikutinya.
Dan ketika Seongwoo lengah, seseorang tampak memukul kepalanya dari belakang dengan sangat kuat. Hingga Seongwoo tersungkur, tidak bergerak.
"Kurasa ini saatnya untuk mencoba sesuatu yang kubuat ini..."
Ditengah alam bawah sadarnya, ia mendengar suara yang familiar itu sebelum ia merasakan sesuatu disuntikkan padanya, dan semuanya menjadi gelap.
.
."Apa yang kau lakukan padaku?!"
Pagi hari setelah kejadian aneh diantara sadar atau tidaknya Seongwoo, ia tampak segera menemui pemuda itu dan mencengkram kerahnya. Semua orang memandangi mereka berdua aneh kenapa keduanya bertengkar. Pemuda itu hanya diam tidak berekspresi, namun ia tersenyum tanpa rasa bersalah.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
"Apa kau bilang bajing--" Seongwoo terheyak saat perutnya menegang kembali. Perut yang membuncit, yang ia tutupi dengan jaket yang besar. Pagi itu, ia memang mendapati perutnya yang membuncit seperti orang hamil, dan ia tidak tahu apa penyebabnya. Ia hanya mengingat apa yang dikatakan oleh pemuda ini, dan menyimpulkan pemuda ini yang menjadi penyebab semua ini.
"Kurasa Seongwoo sedang sakit, apakah aku boleh mengantarkannya ke ruang kesehatan?"
.
.Bukannya pergi ke ruang kesehatan, Seongwoo malah dibawa ke salah satu bagian belakang sekolah. Pemuda itu membuka tas yang ia bawa dan mengeluarkan kain yang ia letakkan disini dan mendudukkan Seongwoo.
"Apa yang kau lakukan..."
"Membantumu, kau sudah mulai mengalami kontraksi. Ini tidak akan lama," pemuda itu melepaskan perlahan celana yang dikenakan oleh Seongwoo dan melebarkan kakinya, "aku bisa melihat lubangmu sudah membuka dan berkedut. Kau mencoba mengedan rupanya."
"Apa yang kau maksud?!"
"Kukira kau sadar? Kau sedang mengandung Woo, dan kau akan melahirkannya sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRTH STORY OF MALE PREGNANCY (OngNiel Vers.)
Short StoryKumpulan Oneshot kisah Ongniel dengan tema Male Pregnancy; adaptasi dari karya @DarknessSinn :))) Warn: BxB. M-Preg. Don't Like, Don't Read.