Jika ditanya, apa yang paling penting untuk Seongwoo di kehidupannya, ia akan mengatakan saudara kembarnya Junwoo. Mereka tidak terpisahkan, bahkan saat mereka menjadi salah satu dari calon pendamping raja. Seongwoo merasa bahwa dirinya harus melindungi Junwoo yang lebih muda beberapa jam darinya saat lahir. Terutama, saat mereka tahu jika mereka dijual oleh keluarga mereka untuk menjadi pendamping raja kejam negeri mereka bernama raja Euigeon.
Tidak ada kata pernikahan, raja hanya menjadikan para pria atau wanita yang ia inginkan sebagai seorang selir. Hingga sekarang ia tidak memiliki pendamping, ia menunggu hingga salah seorang dari mereka melahirkan bayi laki-laki. Yang tidak pernah terjadi hingga sekarang sang raja memerintah selama 10 tahun lamanya. Raja muda itu hanya memiliki anak perempuan hingga peramal istana menyuruhnya untuk mencari calon selir kembar karena ia meramalkan salah satu dari mereka akan melahirkan seorang bayi laki-laki.
Itulah sebabnya ia membeli Seongwoo dan Junwoo yang berasal dari keluarga petani tidak mampu.
Tidak butuh waktu lama sejak ia dan juga Junwoo disetubuhi oleh sang raja. Mereka mengandung di saat yang hampir bersamaan. Keresahan yang terlihat di raut wajah para anggota kerajaan terlihat, meski tidak ada yang tahu kenapa.
.
."Ah..."
Seongwoo tampak mengurut pinggangnya untuk kesekian kalinya. Ini sudah bulan ke sembilan usia kehamilannya, aktifitas anaknya sangat membuatnya terganggu. Ia tidak bisa tidur sejak 1 hari yang lalu karena rasa kencang dan juga mulas yang silih berganti. Junwoo juga merasakan hal yang sama, mereka akan melahirkan disaat yang sama sepertinya.
"Seongwoo, sakit..."
Seongwoo tampak menatap Junwoo yang mengerang kesakitan sejak pagi, ia mengusap punggungnya mencoba untuk mengurangi rasa sakit sambil menyembunyikan rasa sakit yang sama seperti yang dirasakan Junwoo. Junwoo tidak tahu jika ia juga mengalami kontraksi yang sama sejak 3 hari yang lalu.
"Sebentar oke? Aku akan memanggil tabib," Seongwoo menarik napasnya dalam dan berdiri dari posisinya. Ia baru saja berjalan beberapa langkah saat merasakan menginjak sesuatu yang basah. Ia melihat kearah bawah, cairan bening berbau khas mengalir diantara kakinya.
"S-SEONGWOO!"
Ia menoleh, dan mendapati Junwoo yang tampak mengerang, dan tampak ketubannya juga pecah dan membasahi kasurnya.
.
."Selir raja tidak diperbolehkan untuk melahirkan di minggu yang sama. Kepercayaan kami mengatakan jika itu akan membawa petaka untuk kerajaan."
Itu yang disembunyikan oleh mereka? Persetan dengan hal itu saat ini, perutnya sangat kencang dan mulas begitu juga dengan Junwoo di pelukannya. Kepercayaan apa itu katanya? Itu tidak masuk akal. Ia akan protes, bagaimanapun adiknya kesakitan saat ini.
"S-Seongwoo," protesnya menghilang begitu saja saat ia merasakan sesuatu yang basah mengalir diantara kaki adiknya dan mengenai kakinya.
"Ketubannya sudah pecah, biarkan ia yang mendapatkan pertolongan," meski kontraksi juga dirasakan Seongwoo sejak pagi bahkan hingga sekarang. Ia menyembunyikan rembesan air yang sudah ada disekitar kakinya.
.
."NGGGH!!!"
"Ayo tuan Junwoo, dorong lebih kuat," beberapa tabib istana mengurut perut Junwoo saat dirasa pembukaannya sudah lengkap. Saat ini pemuda itu sudah berada di salah satu kamar dimana sebuah ranjang dan tali yang terikat diatasnya tampak disiapkan untuk proses persalinannya. Junwoo berdiri dengan lututnya, sambil menarik tali tersebut dan beberapa tabib yang menompangnya sambil satu mengurut perut atasnya membantu bayi untuk turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRTH STORY OF MALE PREGNANCY (OngNiel Vers.)
Short StoryKumpulan Oneshot kisah Ongniel dengan tema Male Pregnancy; adaptasi dari karya @DarknessSinn :))) Warn: BxB. M-Preg. Don't Like, Don't Read.