Ong Seongwoo tahu seharusnya ia tidak merasakan perasaan ini. Ia yang merupakan pegawai magang di salah satu perusahaan besar di New York setelah ia bermigrasi dari Korea ke New York saat usianya masih belia, menyukai bossnya sendiri. Pria yang bahkan lebih pantas disebut sebagai ayahnya, berusia lebih tua 20 tahun darinya bernama Kang Daniel.
"Ong, kau bisa membuatkanku kopi?"
Daniel sering sekali menyuruhnya untuk membuatkan minuman ataupun makanan. Ia hanya tidak sengaja mencicipkan makanan yang ia buat sendiri pada sang boss, dan setelah itu Daniel sering memintanya untuk membuatkan makanan untuknya.
Bossnya yang biasa dingin dan juga tegas itu memiliki karisma tersendiri dimata Seongwoo.
.
.Ia banyak belajar dari Daniel tentang dunia kerja. Bahkan, karena kegigihannya Daniel menjanjikan untuk pemuda lulusan sekolah menengah atas itu untuk melanjutkan hingga kuliah. Segala perhatian itu diberikan bukan hanya pada Seongwoo, namun pada semua pegawai magang yang menurutnya memiliki potensi.
Tetapi, perhatian itu yang membuat pemuda berusia 23 tahun itu semakin menyukai dan menghormati Daniel.
"Ong, kau masih bekerja? Ini sudah jam satu malam."
"Mr. Kang?! Anda sendiri--" Seongwoo berputar dari depan komputernya dan menatap tubuh kekar bossnya yang menutupi pandangannya. Bau alkohol sedikit menyeruak, ia bisa melihat beberapa botol bir masih berada di tangan sang boss.
"Aku baru saja dari bar dan minum-minum dengan yang lainnya. Kulihat dari luar gedung, ada satu ruangan yang lampunya masih menyala. Jadi aku mengecek," Seongwoo mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan dari Daniel, "kenapa kau tidak ikut pesta malam ini? Hampir semua pegawaiku datang."
"Aku sama sekali tidak kuat minum minuman keras, Boss. Lagipula masih banyak pekerjaanku yang harus kukerjakan."
"Kau pemuda yang baik dan rajin," Daniel menepuk kepala Seongwoo dengan tangan kanannya dan mengulurkan salah satu kaleng bir yang sudah terbuka, "cobalah."
"Boss, aku benar-benar tidak bisa minum bir sedikit saja."
"Ayolah, satu teguk untukku, lagipula kadar alkoholnya rendah," Seongwoo melihat bir itu sebelum mengambilnya dan meminumnya sedikit.
.
."Kau benar-benar tidak kuat sedikitpun ya."
Daniel menatap Seongwoo yang bahkan hanya meminum beberapa tegukan bir sebelum tumbang. Ia hanya bergumam hal yang tidak jelas, dan Daniel menghela napas sebelum menggendong Seongwoo dalam posisi bridal style.
...
"Aku tidak tahu dimana rumahnya," dan sepertinya Seongwoo tidak membawa tanda pengenal juga saat itu.
.
."Aku akan mengirimkan pesan agar ia tidak bingung," Daniel membaringkan Seongwoo yang masih tidak sadar karena mabuk di ranjang hotel di dekat kantor mereka setelah ia check in, "aku akan kembali ke tempatku, Ong. Kuharap kau ingat aku membawamu kemari. Hubungi aku pagi nanti."
"Hmm... Mr. Kang?" Ia membuka matanya tampak mengantuk dengan wajah memerah. Ia tersenyum manis, tampak tertawa geli, "kau tetap terlihat tampan disaat kau berantakan seperti ini~ aku semakin menyukaimu~"
"Baiklah, kau sudah benar-benar mabuk Ong," Daniel menepuk kepala Seongwoo dan menggelengkan kepalanya. Seongwoo sendiri tampak cemberut, sedikit bangkit dari posisi tidurnya dan menarik kerah Daniel hingga mendekatinya.
"Aku benar-benar menyukaimu~! Kau selalu menganggapku seperti anak kecil. Umurku 24 tahun dan aku bahkan bisa melakukan ciuman dan sex dengan benar!" Seongwoo malah mengamuk tidak jelas, dan menarik kerah Daniel dengan kasar sebelum mencium bibir Daniel dengan kasar. Bahkan bermai lidah selama beberapa saat. Daniel sendiri tampak tersentak, pada akhirnya mendorong Seongwoo hingga ia berbaring kembali sambil menahan bahunya dengan kedua tangannya, "kau benar-benar tidak menyukainya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRTH STORY OF MALE PREGNANCY (OngNiel Vers.)
Short StoryKumpulan Oneshot kisah Ongniel dengan tema Male Pregnancy; adaptasi dari karya @DarknessSinn :))) Warn: BxB. M-Preg. Don't Like, Don't Read.