Meja kasir ll

8K 506 55
                                    

Malam semakin mendingin, namun suasana didalam toko berkebalikan.
Beomgyu tidak bisa berkata-kata, rasanya seperti hampir tersedak air liur sendiri ketika dirinya meminta taehyun untuk berhenti.

Lubangnya digempur dengan brutal, sakit yang didapat sekarang tertutup rasa nikmat.
Peluhnya bercucuran, airmatanya deras mengalir menahan gejolak panas yang nikmat kala taehyun membuka bungkus kondom untuk yang kelima kalinya, memakai benda tersebut pada kejantanannya. Kemudian melesakkannya begitu keras di lubang beomgyu.

"A-ahngh le-lebih dalemhh.."

Posisi submisif kini terlentang diatas meja kasir, full naked, taehyun berhasil menanggalkan semua pakaiannya. Membuangnya asal bersama baju sang dominan, sebagian terinjak mengenaskan dibawah sana, sedikit bercampur dengan tumpahan sperma.

Tentang itu, tidak ada yang peduli lagi. Keduanya sibuk mengejar dunia putihnya masih-masing.

"Sialan, lubangmu nikmat banget-hh.."

Penisnya didalan sana berkedut untuk kesekian kalinya, taehyun menambah kekuatan di setiap hentakannya pada lubang beomgyu. Membuat beomgyu mengerang frustasi karena titik nikmatnya ditumbuk tanpa henti.

"A-aku–nghh lagi t-taehyunhh.."

Dunia putih didepan mata, beomgyu semakin mendongak dengan tangan yang meremat bisep taehyun kuat.
Jemari kakinya menggulung, bersama dengan teriakan lega, keduanya mencapai pelepasan bersama-sama.

"Nghh! T-taehyun!! Ahh!"

Tubuhnya bergetar, bukan untuk yang pertama kali namun rasanya selalu seperti nikmat yang baru. Menjalar hingga ke ubun-ubunnya.

Sama halnya dengan taehyun yang kini sibuk menahan pinggul beomgyu untuk lebih menempel terhadapnya, menekan miliknya sedalam mungkin di lubang beomgyu, sambil menyemburkan muatannya.

Kepalanya mendongak tinggi-tinggi. Jakunnya terpampang nyata dan terlihat jelas oleh beomgyu yang selalu melirik dalam diam. Jujurnya, taehyun adalah orang paling seksi yang pernah ia temui.

"Kalau begini caranya, 7 ronde aja ga bakal cukup, gyu." Ujar taehyun seraya menatap beomgyu tiba-tiba, si manis gelagapan berusaha menutupi salah tingkahnya.

"A-nm haha iya."

"Iya apa?"

Beomgyu terdiam, pipinya yang sudah merah kini semakin menjadi, nafasnya yang masih terengah membuatnya sulit mencari kata-kata lagi untuk membantah taehyun.

Beruntung, engahan nafas beomgyu sukses mengalihkan dunia sang dominan, lupa niat awalnya ingin menggoda beomgyu, justru dirinya yang tergoda oleh wajah sayu si submisif.

"Capek banget ya?" Tanya taehyun lembut, mengusap kening berkeringat beomgyu.
Jangan lupakan posisi mereka yang masih menyatu.

"Hng.." Si manis mengangguk pasrah dengan mata terpejam.

"Udahan aja kalo gitu, aku anter pulang hm?"

"Tapi belum genap 7 ronde, aku harus buktiin omongan aku tadi:("

Taehyun menimang-nimang, tanpa menunggu lama, dirinya perlahan menarik kejantanannya keluar dari lubang beomgyu, kemudian cairan putih kental mengalir keluar dari lubang tersebut sebab lima kali pelepasan ditampung semua disana tanpa ampun.

"Nh-ah! Hyun.. Kenapa dikeluarin?" Rautnya kecewa, merasa kosong dibawah sana.

"Aku gamau anter orang pingsan gara-gara kecapean. Lagian, morning sex dua ronde juga ga kalah enak."

Dengan lembut taehyun menarik tubuh beomgyu agar terduduk didepannya, dengan posisi dirinya masuk ke ruang di kaki beomgyu yang terbuka lebar.

Beomgyu hanya diam diperlakukan seperti ini. Jujur, dirinya masih ingin bercinta dengan taehyun, si pacar barunya. Belum lagi saat taehyun memakai celana dan beomgyu melihat kejantanan itu masuk ke perlindungannya.

Blush~

Sulit dipercaya bahwa penis sebesar itu baru saja merobek lubangnya.

"Pakai dulu bajunya, aku anter pulang ya?"

Lamunan beomgyu terpecahkan seketika oleh deep voice taehyun, baru menyadari bahwa pemuda tampan itu sedang memakaikannya kemeja putih yang sedikit kusut miliknya tadi.

Si manis menurut, sambil berusaha fokus dan menghindari pikiran kotor yang terus menghantui.

Tak lama, taehyun sukses memakaikan semua yang seharusnya beomgyu pakai. Tak lupa merapikan surai yang lepek karena keringat di dahi si manis.

"Besok kamu masih disini kan?" Pertanyaan aneh dilontarkan oleh beomgyu, taehyun mengernyit dibuatnya.

"Iya, emang kenapa?"

"Ngga sih, cuma mastiin." Taehyun terkejut dan spontan memeluk pinggang beomgyu saat si empu tiba-tiba memeluk lehernya lagi, juga mengapit tubuhnya dengan kedua kaki. "Aku suka sama kamu itu bukan cuma alasan biar kamu muasin nafsuku, tapi.."

"Iya tau, kamu ga bilang pun aku udah ngerti." Kata sang dominan sambil mengusap punggung sempit si pemuda choi.

"Cium aku, buat perpisahan malem ini. Kita ga mungkin ciuman di jalan kan?" Ucap beomgyu disertai kekehan dari bibir mungilnya, mengundang tawa dari si kang.

"Hahaha, kok lucu?"

Taehyun melepaskan pelukan dipinggang beomgyu, beralih menangkup pipi gembil si pemuda manis. Beri kecupan kupu-kupu dibibir yang sedikit membengkak itu, kemudian melumatnya perlahan.

"Eung–"

Hanya sebentar, setidaknya hati beomgyu sedikit lega entah mengapa. Rasanya, apapun yang taehyun berikan adalah hal yang paling di inginkan sebelumnya.

Beomgyu tersenyum sebelum secara perlahan turun dari meja kasir, dibantu taehyun tentunya. Ringisan kecil tak terelakkan kala rasa nyeri dibawah sana muncul.

"A-awh.." Rintihnya.

"Eh kenapa? Sakit ya? Sakit banget? Mau diobatin dulu ga?"

Beomgyu hanya melirik sekilas, pikirnya, taehyun sedang berpikir mesum saat ini. "Ngga usah, nanti juga mendingan."

Si manis mulai berjalan menuju pintu toko, taehyun memapah dengan senang hati. Sebelumnya, taehyun mengambil sebuah salep di salah satu rak, dan menaruhnya di kantong jaket tebal beomgyu.

"Ini aku bawain salep, kayanya kamu malu kalo aku yang pakein. Jadi pake sendiri dirumah ya, aku ga yakin lukanya bakal sembuh dalam seminggu kalo ga pake ini." Kata si tampan.

"Iya-iya. Eh tapi.."

"Hng? Apa?"

"Kondomnya tadi beneran anti pecah kan? Tapi kok, perut aku rasanya penuh ya, hyun?"

"HAH? PAMAKSUT YANK?"

"Becanda."

Tawa ejekan sukses keluar dari mulut beomgyu, menertawai taehyun yang panik setengah mati.

Taehyun hanya menunjukkan poker facenya. Kemudian cubitan lembut ia daratkan di pipi gembil beomgyu, sambil mengecup mesra pipi yang satunya.

"Dasar, baru pacaran tapi nakalnya kelewatan."

"Cuma buat kamu kok, yang lain aku skip." Lirihnya sambil terkekeh lucu.

Diakhiri dengan senyum tulus, taehyun akhirnya menutup toko miliknya itu. Sedikit tidak peduli dengan kekacauan dimeja kasir, toh besok masih bisa dibersihkan sebelum buka.

Kedua tangan terpaut mesra memegang payung hitam si manis, saling tertawa sembari menunggu taksi datang. Ditemani rintik gerimis dini hari, sebagai saksi bertemunya kedua insan yang diam-diam menaruh rasa tanpa sadar.

teaser; taegyu🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang