Ini chapter udh ada di draft sejak 27 juli, lama banget karna ga pernah aku cek😂
Tadinya ga mau aku up, tp karna suasana hati lagi persis sama jalan cerita disini, makannya aku up aja sekalian ilangin gabut🙂Sorry for alay bcs ini cerita dah dr dlu😂
"Apa kamu akan tetap disini setelah aku mengatakan satu hal padamu?"
"Hm, aku bahkan sudah berjanji untuk itu."
"Aku baru saja bercinta dengan sekretarisku."
Tangan yang semula memotong sayuran itu kini lunglai dengan pisau yang jatuh ke lantai, hampir mengenai kaki mulusnya.
Seharusnya tidak begini, beomgyu tidak harus seterkejut ini setelah mendengar apa yang dikatakan suaminya itu.
Sebelah tangannya memegang erat pantri dapur, berusaha menopang tubuhnya yang terasa tak lagi bernyawa.
Perlahan berbalik, menatap kembali sang suami yang hanya berdiri disana. Wajahnya bahkan tidak menunjukan penyesalan, seolah tidak ada yang salah dengan dirinya.
"Kamu lelah? Mau kusiapkan air hangat? Kamu bisa berendam sementara aku membuatkan makan malam. Maaf kuliahku baru saja selesai, jadi semuanya belum siap." Katanya dengan bibir mengerucut.
Beomgyu berjalan menghampiri suaminya, membantu taehyun melepas jas yang baunya sudah bercampur dengan bau lain selain keringat taehyun.
"Kenapa kamu tidak menamparku? Memakiku? Atau kalau perlu meninggalkanku?"
Airmatanya yang mati-matian dia tahan kini dengan kurangajarnya berlomba-lomba turun.
Bukan hanya karena taehyun bercinta dengan orang lain, tapi juga karena fakta bahwa taehyun benar-benar menginginkan beomgyu pergi dari kehidupannya.
Menikah atas dasar cinta saja kadang tidak semulus yang dibayangkan. Bagaimana dengan menikah karena terpaksa dan tanpa sedikitpun cinta.
Selama dua tahun ini, beomgyu sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik. Berusaha membuka hatinya untuk taehyun dan mencintai lelaki itu sepenuhnya.
Namun kenyataan pahit telak menampar hatinya dengan keras. Membuatnya berdenyut sakit dan berteriak meminta keadilan dari tuhan atas hidupnya.
Taehyun tidak menyukainya, sedikitpun.
"Aku tidak bisa. Karena kamu suamiku. Aku tidak mungkin jadi istri durhaka, eung?"
Keduanya masih tetap diposisi yang sama dengan beomgyu yang melepas dasi taehyun perlahan. Sambil sesekali mengusap kasar airmata yang seolah menjatuhkan harga dirinya didepan pengusaha muda yang arogan itu.
"Bagaimana dengan satu hal lagi?"
"Apa?"
"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai istriku."
Berapa hal mengecewakan lagi yang harus beomgyu dengar dan berpura-pura bahwa dirinya baik-baik saja?
Suaminya itu kejam, lebih kejam dari iblis. Tapi beomgyu sudah terlanjur mencintainya.
"Dengar–" beomgyu meletakkan jas dan dasi di counter dapur. Menetralkan napasnya yang tercekat.
"–satu atau seribu hal mengecewakan yang kamu katakan, itu tidak berpengaruh untukku. Aku akan tetap disini. Aku akan berpura-pura baik-baik saja sebelum kamu menyuruhku pergi dari kehidupanmu–"
"–selama ini kamu tidak pernah menyuruhku untuk pergi dan meninggalkanmu. Kamu hanya diam, tapi menyakitiku secara perlahan. Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan apapun untuk membuatku pergi, cukup katakan dan akan kupatuhi." Ucapnya parau. Tangisnya pecah begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
teaser; taegyu🔞
FanfictionTaehyun x Beomgyu Oneshoot • bxb • nsfw, mature, explicit content • please be a wise reader