PART 05

34 20 13
                                    

PART 05

Vote dulu, biar halal

Hari yang sangat indah. Hari dimana siswa siswi bersorak ria. Apalagi bagi mereka yang lupa mengerjakan pr.

Hari ini, guru guru SMA Harapan mengadakan rapat yang sudah di mulai saat pertengahan jam pelajaran pertama dan akan berakhir pada jam pulang sekolah.

"Syil, ke kelas Raina yuk!" ajak Syifa.

"Gak mau ah, nanti ketemu Nicky."

"Yaudah, gue aja. Lo tunggu disini, gue ngajak Raina dulu biar kita nongkrong disini aja." Syifa pun mengkah keluar kelas tanpa mau mendengar jawaban Syila.

Syila bingung harus berbuat apa, hingga akhirnya dia teringat pada tugas yang dikumpul 6 hari kedepan. Kebetulan dia membawa buku itu.

Mengeluarkan buku serta alat tulis dari dalam tas dan langsung mengerjakan soal soalnya.

Saat Syila hendak menjawab soal nomor selanjutnya, tiba tiba bulpen dari tangan Syila di tarik ke atas oleh seseorang.

"Nicky! Kamu apa apaan sih?! Sini balikin!."

"Kenapa harus dibalikin?"

"Kan itu punya aku!"

"Duh Syil, jangan ngomong pake 'aku' 'kamu'deh, gue baper nih," sela Rivan.

Ke tiga temannya pun langsung menoleh pada Rivan. Menatapnya datar dengan mata yang di sayupkan.

"Kok pada natap gue sih? Ada yang salah?" tanya Rivan.

"Gak ada yang salah sih, adanya yang koslet."

"Mana? Mana yang koslet?"

Tangan Reyhan tergerak untuk mengambil tangan Rivan, berniat untuk mengarahkan tangan itu ke kepala Rivan namun langsung di hempaskan oleh Rivan.

"Lo apa apaan sih!?, Gue masih normal tau gak? Plis Rey, emang gue ganteng tapi gak gini juga," Sergah Rivan.

"Dih apaan sih! Gue tadi cuma ma—"

"Inget tuhan Rey! Tuhan nyiptain cowok buat cewek, jangan belok gitu, jangan homo!"

"Gu—"

"Segitu gak laku nya yah lo sampe belok? Aduh Rey udah deh, ntar gue bagiin satu nomor cewek ke lo." jelas Rivan.

"Lo pinter ngaji Van?" tanya Gilang tiba tiba.

"Pinter, tap—"

"Lo hafal urutan huruf hijaiyah?"

"Hafal."

"Setelah huruf alif apa?"

"Ba."

"Cot!!" sambung Gilang sambil mengangkat jari tengahnya.

"Astagfirullahaladzim, maaf ya allah, teman Nicky emang kayak gitu," ucap Nicky setelah membuang bulpen milik Syila keluar jendela.

"Nickyy!!!" seru Syila. tau gini mending aku ikut ke kelas Raina aja.

***

"Ehh Nico, ini gimana cara kerjanya sih?" tanya seorang cewek dengan balutan jaket berwarna biru di badannya.

"Sini." Nico pun mulai mengajarkan Zhafira tentang soal matematika yang ditanyakan Zahfira.

Keduanya duduk berhadapan di dalam perpustakaan yang agak sunyi. Hanya ada beberapa orang yang membaca atau belajar di sana.

"Ohh gitu." Zhafira mangut mangut setelah mendengar penjelasan Nico.

"Gue ke ruangan osis dulu, mau nyamperin Ravy." Nico hendak berdiri namun tangannya langsung ditahan oleh Zhafira.

Segitiga (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang