PART 07

42 8 4
                                        

Part 07

Sebelumnya author mau minta maaf yah, soalnya lambat nge update chapter baru.

Harusnya udah banyak chapter baru yang ke publish, tapi karna author agak sibuk dan ada beberapa hal lain jadinya lambat gini.

Ohh iya, sekedar informasi aja, jadwal author update chapter baru untuk cerita ini itu seminggu sekali yah.

Happy reading! •

Tapi vote dulu!


Nico berjalan memasuki kamarnya sambil membawa beberapa buku yang ia gunakan untuk kerja kelompok bersama Ravy tadi sore.

Membuka knop pintu dan langsung membaringkan tubuhnya ke atas ranjang yang berukuran kingsize itu. Ia sangat lelah hari ini. Walaupun hari ini adalah hari libur, Nico tetap sibuk dengan urusan Osisnya.

Ckleckk

Pintu kamar Nico terbuka, menampakkan seorang lelaki paruh baya yang berdiri sambil tersenyum menatap putranya.

Nico duduk lalu menoleh. "Kenapa Pah?"

Micholas–papa Nico berjalan mendekati meja belajar Nico dan langsung duduk di kursinya.

"Papa kira kamu sudah tidur," jawab papa Micho seadanya.

"Belum Pah, emang papa mau ngapain?"

"Ya gak ngapa ngapain sih, emang Papa gak boleh main ke kamar anak Papa sendiri?" tanya Micho balik.

"Boleh kok." jawab Nico lalu mengambil sebuah gitar yang ia taruh disamping kasurnya.

"Gimana sekolah kamu?"

"Aman kok Pah, cuma Nico agak sibuk ngurusin Osis." jawab Nico lalu memetik senar gitarnya satu persatu.

"Oh iya, kam–"

"WIIHHH ADA APAAN NIH? ASIK BANGET NGOBROL, NICKY GAK DI AJAK?" seru Nicky lalu masuk kedalam kamar Nico.

"Gak," jawab Papa Micho sambil menggeleng. Sedangkan Nico hanya sibuk pada gitarnya.

Nicky duduk di atas kasur Nico, tepat disamping Nico. "Nicky gak mau ditanya tanya juga pah?"

"Enggak, Papah gak mau nyanya kamu, Papah udah tau jawabannya."

"Emang apa?"

"Kamu kalo ditanya 'gimana sekolahnya Nicky? Aman?' pasti jawabnya 'aman dong pah, selagi Nicky masih bisa bolos," ungkap Micholas sambil mempraktekkan gaya bicara Nicky.

"WAHH PAPA PINTERR!!" bangga Nicky.

Micholas hanya memutar bola matanya malas. "Kamu kapan sih bisa kayak kakakmu? Contohin dia, gak pernah bolos, nurut, dan gak ngeselin kayak kamu."

"Nanti ajalah Pah, Nicky sukanya gini."

"Jangan nanti nanti mulu! Nanti besar kamu mau jadi apa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Segitiga (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang