Perihal Pulang

Perihal Pulang [6]

happy reading ❤

—❤—

TRUTH.FINAL

—❤—

Setelah sekian lama mendekam dan bergelut didunia sekolah berjenis asrama taruna, akhirnya hari ini Rose mendapat cuti di penghujung tahun setelah ujian kelulusannya. Biasanya para taruna taruni, akan mendapatkan libur dua hari saat mereka mendapat izin pulang, itu pun hanya sebulan atau dua bulan sekali paling sering.

Sudah lama sekali dia tidak pulang kerumah, dulu saat masih memiliki hubungan yang dianggapnya 'berarti', Rose sering pulang setiap dua bulan sekali, untuk melepas rindu dengan keluarga, sahabatnya, dan tentu saja kekasihnya, saat sekolah memberinya izin cuti dihari weekends.

Namun, setelah hal berarti itu berakhir Rose lebih sering menyibukkan diri di berbagai cabang eskul untuk mengisi waktu liburnya yang kosong, maka jangan kaget kalau kulitnya sedikit menggelap kerena dirinya adalah salah satu perempuan asrama penakluk lapangan. 

Rose memandang sendu keluar jendela bus biru SMA Taruna yang akan mengantar seluruh taruna dan taruninya pulang untuk berlibur di akhir tahun. Koper hitam dan tas ransel dengan warna senada menjadi objek yang harus berada digenggaman dan diperhatikan selalu.

Lisa yang duduk disebelahnya, sudah tertidur. Rumah mereka memang tak terlalu jauh, hanya sekitar dua puluh menit, mereka dengan mudahnya bertemu, maka dari itu Lisa sangat dekat dengannya.

Berbeda dengan Chaeyeon, dia berada di kabupaten yang berbeda dengan keduanya, jadi Chaeyeon sudah turun di rumahnya terlebih dahulu.

Rose menghela nafasnya, dan saat itu pula ponsel di sakunya berdering. Ada pesan masuk.

Jisooo-aye

Rosiee, lo udh plng?

ya, msh dijln. why?

ooh
anak² ngajk maen, lo ikt kn?

liat nnti, gw capek soalny

okey, sebisa mungkin lo hrs ikt!

i'll try

Chat keduanya terhenti saat mobil bus yang ditumpanginya berhenti di depan gang rumahnya. Rose pun berdiri, memasukkan ponselnya, memikul kembali tas ranselnya, dan tidak lupa membangunkan Lisa yang tertidur, karena sebentar lagi dia juga akan turun.

"Gue duluan Lis!" pamit Rose. Dan dibalas deheman oleh si lawan.

Setelah berpamit ria dengan teman-temannya sembari dia berjalan keluar bus, Rose berhenti sebentar di depan pintu, melambai sebentar, kepada semua orang dan juga seseorang yang duduk di kursi bagian depan.

"Bye, Woo" kata Rose.

Eunwoo tersenyum, "Salam ya, untuk orang rumah" ucapnya membalas.

Rose semakin tidak jadi turun padahal kakinya sudah ditangga ke dua untuk turun dari bus, "Siap, pak kib!" setelahnya Eunwoo terkekeh.

"Udah sana," candanya mengusir.

Rose tersenyum manis, lalu beranjak turun. Mengambil koper hitam yang sudah dikeluarkan oleh pak supir dari bagasi, tak lupa Rose berterimakasih.