열셋

190 28 0
                                    

Happy reading💕























Doyeon membawa nampan berisikan 4 gelas coklat hangat ke ruang keluarga dimana Joy dan Mina berada, sedangkan Jisoo sedari tadi mengurung diri di kamarnya--entah apa yang ia lakukan. Malam itu cukup dingin, apalagi setelah hujan yang mengguyur tadi sore membuat Joy, Mina dan Doyeon memutuskan untuk berkumpul diruang keluarga sambil menonton televisi

“Nih, gue bikin coklat hangat”
“Thank you, Doy” Mina mengambil segelas coklat hangat yang disuguhkan Doyeon
“Jadi, besok kita mau ngapain?” ucap Joy membuka obrolan
“Cari petunjuk?”
“Pasti ada petunjuk yang ditinggalin si L itu disini, gue yakin dia masih ada disekitar sini”
“Tapi.. gue masih ragu sama yang dibilang Jisoo tadi kalo L itu--”

“Lo mau kemana?” tanya Joy pada Jisoo yang menggunakan pakaian renang
“Berenang”
“Malem-malem gini?”
“Iya, kenapa?”
“Soo, lo yakin mau berenang? Tadi sore kan hujan, pasti dingin banget airnya” Jisoo hanya tersenyum menanggapi kekhawatiran Mina dan berlalu menuju kolam renang

Jisoo duduk dipinggir kolam renang sambil menatap kolam dengan tatapan kosong. Orang yang dia kejar tadi sore itu punya gesture tubuh yang sama dengan orang yang ia lihat tempo hari. Tatapan Jisoo teralihkan pada sebuah pesawat kertas yang mendarat dan mengambang diatas kolam renang. Jisoo segera masuk ke dalam kolam dan mengambil kertas itu

“Lo udah tau terlalu banyak. Gimana kalo lo nyusul Lisa aja?” gumam Jisoo saat membaca isi dari kertas itu. Tiba-tiba Jisoo merasakan ada sesuatu yang menarik kakinya dari dasar kolam hingga membuatnya tenggelam











“Kita mau cari petunjuk dimana besok? Kita bahkan gak nemuin tanda-tanda dia ada disini sejak sore tadi?”
“Masa kita begadang?”

“Toloongg!!”
“T-t-tolong”
“JISOO!” Doyeon, Mina dan Joy yang mendengar suara minta tolong segera berhamburan menuju kolam renang. Tanpa berpikir panjang, Doyeon langsung menceburkan dirinya ke kolam dan menarik Jisoo yang sudah mulai lemas ke pinggir kolam

“Jisoo! Jisoo lo bisa denger gue?” Doyeon menepuk pelan pipi Jisoo dan mencoba membuat gadis yang berada di pangkuannya itu sadar.

“A-ada yang... narik… kaki… g-gue”
“Hah?”
Jisoo mulai memuntahkan air kolam yang sempat ia telan saat kakinya ditarik oleh sesuatu atau bahkan seseorang. Ia tidak tau, tapi ia dapat merasakan cengkraman tangan pada pergelangan kakinya tadi. Mina segera menyampirkan handuk yang diambilnya pada tubuh Jisoo dan Doyeon

“Lo kok bisa tenggelam sih?”
Jisoo yang sudah mulai tenang dan menetralkan nafasnya mencoba untuk menjawab, “Gue… nemuin pesawat kertas yang tiba-tiba ada di permukaan kolam. Gue masuk dan mencoba ngambil kertas itu… setelah itu ada yang narik kaki gue”
“Narik kaki lo? Itu yang buat lo tenggelam?”
“Iya”
Mina menatap sekelilingnya dan kembali menatap Jisoo yang masih terengah-engah dengan tatapannya penuh selidik, “Tapi pas kita kesini cuma ada Jisoo di kolam” gumam Mina pelan sambil menatap ketiga sahabatnya yang lain





Duar!!







Suara petasan membuat keempatnya saling bertatapan, “Dari halaman depan”. Keempatnya langsung berlari menuju tempat yang disebutkan Doyeon tadi. Sebuah petasan yang baru saja meledak tadi berada di dekat pohon menuju arah hutan. Mina melihat sebuah pohon yang ditempeli oleh foto mereka berempat--tidak, mereka berlima. Ada foto Lisa juga disana. Semua foto mereka dicoret oleh spidol berwarna merah dengan macam-macam tulisan. Mina mencoba mendekati pohon itu agar ia dapat melihat tulisan apa yang ada di fotonya sebelum--

“MINA AWAS!” Tubuh Mina terhuyung dan jatuh setelah tarikan Joy pada tangannya. Sebuah anak panah berapi melesat dan menancap pada pohon itu dan seketika membakarnya
“Mina lo gak papa?” Joy memegang bahu gadis yang menatap kosong ke arah pohon yang terbakar itu









“Gak terasa ya kita udah jadi mahasiswa sekarang”
“Iya, udah 4 tahun kita bareng-bareng”
Mina, Jisoo, Doyeon, Lisa, dan Joy sedang menikmati udara dingin bersama segelas coklat hangat di tangan mereka masing-masing
“Guys, kalian pernah gak sih mikir mau mati muda?” seketika Joy, Doyeon, Mina dan Jisoo mengalihkan atensinya kepada Lisa
“Lo ngomong apa sih, Lis?”
“Iya, gak usah macem-macem deh. Kita lagi nikmatin liburan kita gini, lo malah bahas kematian”
“Why? Is sounds weird?”
“Yes it is, Lisa”
“Kalo gue punya kesempatan, gue mau milih mati muda. Kalo nggak, gue mau menghilang dari dunia ini… dan gak pernah bisa ditemukan sekeras apapun lo berusaha cari gue. That’s immortality”








“Mina pulang..”
“Kakak udah pulang?” suara seorang pria yang sedang asyik bermain playstation di ruang keluarga menginterupsi Mina
“Kamu kapan pulang?”
“Tadi malem kak”

“Oh, mana ayah sama mamah?”
“Hmm? Pergi belanja. Oh iya kak, tadi pagi ada cowok dateng ke rumah ngembaliin bukunya kakak”
“Ngembaliin buku?”
“Iya, bukunya aku taruh dikamar kakak. Dia gak bilang namanya, langsung pergi gitu aja” Mina berpikir, memangnya ia meminjamkan buku pada siapa?
“Kakak, ke kamar dulu”
Jeno hanya menganggukkan kepalanya sambil terus bermain playstation

Saat Mina membuka pintu kamarnya, ia dapat melihat sebuah buku yang diletakkan Jeno diatas kasurnya
“Zodiac.. Robert Graysmith?”








Introducing

Introducing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno













Haloo haloooww
Makin kesini makin gak jelas? Iya hehehehe
Kayaknya ini mau aku hentiin sementara deh, soalnya tugas online yg membelah diri seperti amoeba bener2 menyita waktu:(

Jangan lupa vote + commentnya yaa

Salam
BesiBromIodin

The Pretty Liars  |  Kpop Idols VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang