"Kierra, do you wanna be my girlfriend?" Oke kata kata itu masih melayang-layang dibenakku. Aku mengingatnya sambil tersenyum. Mungkin terlalu berlebihan tapi itulah faktanya. Hamilton Nash Grier memintaku menjadi pacarnya, tentu saja aku mau. Sudah hampir 2 bulan aku berpacaran dengannya.
Yah walaupun banyak yang men-judgeku di sosmed tapi apa boleh buat sudah resiko.
"Matt, mau ke kantin? Mari pergi bersama" ajakku kepada matt yang tengah memasukkan buku kedalam backpacknya
"tidak, terima kasih" ujarnya dengan ekspresi datar.
"Ada apa denganmu? akhir akhir ini kau selalu bersikap dingin kepadaku. Kau juga menjauhiku, dan selalu menolak ajakkanku. Memangnya ada apa denganmu? Apa ada yang salah?" Tanyaku panjang lebar dan matt hanya melihatku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan sama sekali lalu membuang pandangannya ke luar jendela dekat tempatnya duduk.
Akhir akhir ini matt selalu bersikap aneh, aku tidak tau kenapa setiap kali aku menanyakan ada apa dia selalu saja mengatakan 'tidak apa apa'. selalu.
"kierra, kau mau kan ku antar pulang?" Tanya nash yang sontak membuyarkan lamunanku
"mm, aku sudah berjanji kepada brenda, aku akan mengantarnya membeli kado untuk adik sepupunya"
"ya sudah, kalau begitu. hati hati dijalan" kata nash sambil tersenyum manis kemudian mencium jidatku sekilas lalu pergi.
Dan lagi lagi murid disini selalu saja membicarakanku. Aku juga sudah mulai terbiasa. Akupun berjalan ke taman lumayan sepi.
"Jadi kau pacarnya nash?" Kata seseorang dari belakang. Akupun memutar badanku dan melihatnya. Ah shit! Ternyata dia cewe yang pernah menabrakku dimall waktu itu.
"Iya" ujarku singkat kemudian duduk dibangku taman sekolah
"kalian kelihatan cocok juga. Walaupun sebenarnya aku menyukai nash tapi aku ship kalian. Karna kau kelihatan baik untuk nash" katanya sambil tersenyum yah bisa dibilang miris. Aku tau perasaannya.
"ohiya namaku jocelyn, dan kau pasti kierra" ujarnya sambil mengulurkan tangannya, akupun menjabat tangannya
"darimana kau tau namaku?"
"ayolah, setiap penggemar nash pasti mengenalmu" aku hanya terkekeh mendengar jawabannya. Menurutku dia baik juga.
*** ****
Setelah pulang menemani brenda mencari kado aku skype-an sama nash.
(K= Kierra, N= Nash)
K: nash, apakah kau masih ingat perempuan yang menabrakku dimall waktu itu?
N: yeah, y?
K: aku bertemu dengannya tadi ditaman sekolah, dan namanya jocelyn.
N: benarkah? Kenapa dia bisa disana? Apakah dia memakimu?
K: iya, aku juga tidak tau. Mungkin dia murid baru. tentu tidak nash dia sangat baik dan ramah.
N: benarkah? Jadi-------------
*** ***dan kami membicarakan banyak hal, sampai akhirnya aku lelah dan bahan pembicaraan habis. Akhirnya skype off.
Ke esokan paginya aku bertemu dengan jocelyn lagi dan yah benar dia murid baru. Pindahan dari Aussie. Selama diperjalanan ke kelas kami membicarakan banyak hal, dan rata rata jocelyn menanyakanku tentang nash. Kelasnya juga tak jauh dari kelasku.
Akhir akhir ini aku selalu bersama jocelyn, kami sangat akrab.
"Oh, jadi kau mempunyai sahabat baru?" tanya brenda sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan mengangkat satu alisnya.
"Ayolah brenda, kau kan tau aku memang mempunyai banyak teman" kataku kemudian mengedip ngedipkan mataku.
"Tapi kau tidak pernah selupa ini padaku. Jika kau mempunyai teman baru pasti kau akan mengenalkannya padaku. Jika kau hangout bersama temanmu pasti kau mengajakku. Tapi ini, kau berbeda. Seolah olah dia adalah penggantiku" ujarnya.
"Brenda, kau tidak akan pernah terganti. Kau temanku yang sudah lama ku kenal. Aku tidak mungkin bisa melupakanmu. Maafkan aku jika kau berpikir aku telah melupakanmu. Tapi sebenarnya tidak brenda" kataku sambil memeluk brenda. Brenda hanya mengangguk.
"kau pasti tidak taukan sekarang aku sedang dekat sama siapa" katanya kemudian menyiku tanganku pelan sambil tersenyum misterius.
"Memangnya ada yang mau dekat denganmu?" Aku bercanda kecil.
"Enak saja. Tentu ada. Dan namanya----"
"kierra" aku menoleh kesumber suara dan ternyata itu shawn. brenda langsung memegang tanganku erat sehingga aku sedikit kesakitan. Sebenarnya brenda kenapa? batinku.
Oh, i see. "Ya? Ada apa shawn?" Tanyaku
"jadi begini, magcon boys mengadakan acara yaitu date magcon semuanya sudah mempunyai pasangan untuk dibawa date besok malam. Nash pasti mengajakmu. Maukah kau mencarikan seseorang untuk ku bawa date besok malam?" Jelas shawn panjang lebar.
Aku mengangguk "bagaimana dengan brenda? Dia pasti mau menemanimu diacara itu" usulku dan brenda lagi lagi menggenggam tanganku erat seolah olah ia hendak terbang
"ohiya, well brenda will you?" Ajak shawn pada brenda. Brenda hanya mengangguk sambil tersenyum.
Mereka berdua pergi mencari baju untuk besok malam. Dan aku? Aku ditinggal sendiri.
HAI GUYS MAAF BANGET PART YANG INI SINGKAT, LOOK PART BERIKUTNYA UDAH ADA KONFLIK NIH HUHU.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible Love [COMPLETE]
FanfictionKierra gadis yang ceria dan jarang terlihat bersedih ternyata menyimpan sejuta masalah dihatinya. "ibarat membaca buku dua kali, kita akan tahu bagaimana akhirnya."