Prolog.

15 3 0
                                    


Haii aku nulis cerita baru nii..aku ambil ide ini dari kejadian negara kita belakangan ini.Buat kalian yang ikut turun ke jalan jangan lupa pakai masker yaa dan buat kita yang tetap dirumah aja jangan lupa selalu berdoa supaya kita semua diberikan yang terbaik dan semua ini bisa cpat slesai.Amin.

Mungkin cerita kali ini ga akan sepanjang cerita ku yg 1 lagi yaa walaupun blm selesai nulis juga si hehehe,okedeh gamau banyak bacot lagi cus langsung baca aja ceritanya. Semoga suka yaa.

Saya berjanji setelah membaca part ini sampai seterusnya,

 saya tidak akan lupa untuk vote cerita ini.

OKSIP, udah janji gaboleh ingkar lho ya hihi

Happy reading:)

"Paaaa,papaaa" teriak seorang gadis kecil. Gadis kecil itu terus meneriaki ayah nya yang tak kunjung menyautinya.

"Aduhh papa kemana sih? kok ga nyautin aku. Coba aku tanya mama." Gadis kecil itu segera menghampiri ibu nya yang sedang menyiram tanaman di belakang rumah.

"Maaa,mamaa." teriak nya.

"Ada apa sayang? hm?" tanya ibu nya sambil mengelus pipi chubby nya itu.

"Papa aku cariin kok gaada ya ma?" tanya nya.

"Masa sih? coba kamu cari di garasi atau di kamar gih." suruh ibu nya.

"Temenin ma, aku takut kalo ke garasi gelap-gelap sendirian." sambil menarik-narik rok ibunya.Ara dan ibu nya menuju ke garasi.

"Papa gaada disini ma." ucap Ara sambil mendongakan kepalanya.

"Hmm kayaknya mama tau deh papa ada dimana."

"Dimana ma?"

Jeaney menggandeng tangan mungil putri kecilnya untuk mencari suaminya.

***

"MATI LO MATI" Justin fokus pada layar komputernya sampai tidak menghiraukan dua orang kesayangan nya berdiri di depan pintu.

"PAPAAAAAAA." gadis kecil itu lari meghampiri papanya yang sedang fokus dengan  game nya.

Justin melepas headphone yang melekat di telinga nya, "Ehh ada princess nya papa, ada apa sayang?" Justin bangkit dari tempat duduknya dan menggendong putri kesayangan nya itu.

"Bagus ya kamu. Nge-game aja terus,pacaran aja tuh sama game." Ucap Jeaney sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.

Justin menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mencium dahi istri nya, "hehehe maaf ya sayang abisnya game nya seru banget."

"Maaf-maaf,anaknya daritadi nyariin malah asik disini." Jeaney masi kesal dengan suaminya.

"Maafin papa yaa Ara sayang." Justin mencium pipi chubby putri kecilnya.

Ara mengangguk, "iya gapapa." sambil tersenyum.

"Ara kenapa cariin papa?" tanya Justin.

"Kenapa ya? Ara jadi lupa gara-gara nyariin papa." Ara terkekeh.Justin dan Jeaney menepuk dahi mereka masing-masing dan Ara hanya tertawa.

"Yaudah kalo udah inget ntar kasi tau aja ya sayang." ucap Justin sambil mengelus kepala putrinya.

Ara mengangguk lalu keluar dari ruang game milik ayah nya.

To be continue

Udah janji lho ya..see you guys di next part!

Berawal Dari DemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang