Thirteen🍒

2.4K 126 1
                                    

Disinilah Ara sekarang berada dimana kegelapan hampir mendominasi serta bau anyir yang menyengat.
Berjalan diantara sel-sel tahanan di kiri kanannya sambil bersenandung.
Terdapat beberapa tahanan yang ada di ruangan hanya menelan Slavina dengan susah payah karena tekanan dari aura yang dikeluarkan Ara.
Ara tak memperdulikan mereka dengan bersenandung kecil sambil memperlihatkan wajah ceria namun tetep mengeluarkan aura membunuh.
Ia terus melangkah hingga tiba didepan sel berisikan seorang pemuda yang berani menantang Angel of Death.

Ara menempelkan jarinya ke alat pendeteksi sidik jari di sisi samping sel tak lama jeruji sel terbuka.
Setelah Ara melangkah masuk dan dengan otomatis tertutup kembali seperti semula.

Byur..

Ara menyiram pemuda yang tergeletak tak sadarkan diri,Evan dengan air mineral yang ia bawa.
Evan yang terbangun karena terkejut disiram air hanya mengerjapkan matanya dengan tampang bodoh lalu memandang Mata Ara yang indah.

"Apa lihat-lihat gue tau gue cantik"semprot Ara dengan PD nya ya walaupun emang kenyataannya sih.
"Dih PD najis"balas Evan dengan merotasikan matanya.
"Emang gua cantik kok"balas Ara kekeh.
"Dari mananya"tanya Evan
"Dari so..eh gua pake masker ya hehe"Ara terkekeh bodoh sebentar lalu menunduk guna membuka masker yang menutupi wajah nan cantiknya.

Setelah melepas maskernya Ara menghadap ke Evan sambil menaikkan sebelah alisnya sombong.
Evan menendang Ara tanpa kedip karena terpesona akan kecantikan Ara.
Ara yang melihat reaksi Evan tersenyum miring lalu mendekatinya.

"Evan Endrizal pengusaha muda iz 'company  yang menduduki peringkat ke 20 terkaya didunia bermain bersih dalam berbisnis.
Terlahir di keluarga yang lengkap namun karena orangtuanya lebih mengutamakan anak pertamanya membuat ia iri dan dengan kejinya meracuni sang kakak hingga mati.
Keluarganya hancur ibu depresi ayah drob dan meninggal hingga ibunya tak lama menyusul sang ayah.
Itu salah satu Alasan lo menjadi kejam tak berbelas kasih. Hingga tega membunuh kekasihnya lalu mayatnya dibakar.” jelasan Ara panjang lebar.
"Ba-bagaiman Lo bisa tau” gugup Evan.

"Bisalah"Ara meneguk sisa air mineralnya hingga tandas lalu duduk di bawah sambil mengerutu.
"Anjing ngak lagi gua ngomong panjang tenaga gua jadi abis ”
"Huh hah huh hah"Ara mengatur nafasnya yang tidak teratur setelah mengatakan panjang lebar.
"Cuman ngomong aja cape, pas war mah biasa aja heran gua" gumam Ara ke diri sendiri.

Evan memandang Ara dengan tatapan heran plus gemas dengan Ara.
"Evan"panggil Ara dengan nada sensual dengan langkah mendekati Evan yang terduduk di pojok ruang sel sambil menunduk.
Evan yang dipanggil seperti itu meneguk ludah dengan susah payah.
"Kalo dipanggil tuh liat yang manggil emang dibawah lebih cakep apa sama gua"ujar Ara sambil mengangkat dagu Evan.
Ara membelai wajah Evan sambil mengigit bibir bagian bawah berniat menggoda Evan.
Evan hanya mampu memandang wajah Ara sambil meneguk ludah susah payah.
Usapan tangan Ara berhenti di leher jenjang Evan lalu mengusapnya dengan gerakan sensual.

Oh, she's sweet but a psycho
A little bit psycho
At night she's screamin'
"I'm-ma-ma-ma out my mind"

Handphone Ara berdering menggangu aktifitas yang sekarang dilakukan Ara.
"Ngganggu bangsat"umpat Ara.
Dengan kesal Ara merogoh handphone nya lalu mengangkat panggilan tanpa melihat nama sang penelepon.

"Halo ngganggu taungak "ucap Ara dengan nada sewot.
"Oh mami ngganggu ya "balas sang penelepon.
Ara melebarkan matanya lalu memeriksa nama yang tertera di layar handphone 'Mami'
"Eh mami kirain Ara tadi Karin soalnya dari tadi dia nelfonin Ara  melulu "elak Ara.
"Ohh..mami cuman mau ngabarin mami sama papi pergi ke Amsterdam 2 Minggu ”ucap mami.
"Loh kok mendadak mi"protes Ara.
"Ya gimana lagi dek kan emang pekerjaan papi mu itu banyak jadi ada yang mendadak"balas mami
" Yaudah lah mi”pasrah Ara.
"Hmm"mami memutuskan sepihak sambungan teleponnya.

"Dih untung emak"kesel Ara.
Ara berbalik dan berjongkok di depan Evan
"Yah..ngak jadi deh mainnya kita lanjut kapan-kapan aja yha"ucap Ara memasang wajah sendu lalu mengecup pipi Evan singkat.
"Babay"Ara segera melenggang pergi meninggalkan Evan yang terpaku karena ulah Ara.

***

"BANG GERRY BANG SATRIA BAMG VINO AND CURUT² KU DIMANAKAH ENGKAU BERADA”Suara Ara menggelegar di seluruh Mension megah nan indah.
"BERISIK ARA”Balas anggota inti BMM dan beberapa anggota di ruang santai.
"Santai dong"ucap Ara lalu tertawa.
"Dih situ tadi santai"balas Maurin
"Ya pastinya...enggaklah"Ara cengengesan ngak jelas kek orgil.
"Yeee...”sorak anggotanya.
Ara menatap mereka tajam yang dibalas dengan cengiran mereka.
"Bang balik yok”ajak Ara ke abang2 nya.
"Yok lah gua juga mau tidur"balas Kevin.
"Kebo dasar"timpal Kelvin.
"Serah gualah"balas Kevin.
"Udah udah mari kita pulang saya undur diri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh”pamit Ara lalu bergegas meninggalkan mereka.
"Guys gua pamit balik dulu”ucap Kevin lalu ber tos ria dengan teman² nya.
"Gua cabut"pamit Kelvin
"Eh bang tungguin elah”kejar Kevin ke Kelvin yang sudah mulai menghilang dibalik pintu.

Ara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi mendahului setiap kendaraan yang ada di dipannya.
Tak lama Ara mulai mengurangi kecepatan mobilnya lalu berbelok ke arah supermarket terdekat.
Ara rukun lalu masuk ke supermarket berniat membeli camilan untuk acara santai-santainya.
"Snack kentang, coklat, Maranello, yogurt, susu, permen, keripik pisang, Pocky, Pai susu, Oreo, Beng-beng, kuaci, kerupuk setan, soda,  ice cream udah semua kali yha"Ara mengapsen semua belanjaannya.
Ara mendorong troli belanjanya ke kasir.
"Totalnya 1.500.000 dek"ucap penjaga kasir
Ara memberikan black card nya ke kasir yang langsung digesek ke EDC
"Pin nya dek ”tanya penjaga kasir.
Ara menekan pin kartunya lalu mengambil belanjaannya berjalan keluar supermarket mendekati mobilnya memasukkan belanjaannya ke bagasi setelah itu pulang menuju rumah.

*Mansion jovanka.

BRAK..
"ASSALAMUALAIKUM WAHAI PENUNGGU RUMAH ARA DATANG DENGAN SERIBU KECERIAAN"Teriak Ara setelah mendobrak pintu mansion tak berdosa.
"WOY DEK NGAK KASIAN APA SAMA PINTUNYA BARU JUGA DIGANTI MINGGU LALU"Teriak laki-laki cempreng yang ada di ruang santai siapa lagi kalo bukan, bang Ke-vin.
"Santai tunggal beli lagi ngapa kek orang susah aja"santai Ara sambil menyombongkan diri.
"Heleh Lo juga kan minta duit ke papi"balas Kevin tak mau kalah.
"Eh siapa bilang tuh Black Café ada"sombong Ara.
"Emang punya siapa "tanya Kevin.
"Ya punya yang punyalah "jawab Ara
"Yueee tak kiro punyamu"ujar Kevin dengan logat jawanya.
"Emang punya gua"jawab Ara lelu menaiki tangga ke kamarnya.
"What punya Ara jadi Ara banyak duitdong kan black cafe bejibun dimana -mana”kagum Kevin ke adik perempuan nya.
"Dah lah mending gua...gua ngapain yha bingung gua..tidur aja lah ”monolog Kevin ke dirinya sendiri.
Kevin mematikan tv lalu beranjak ke kamarnya untuk melaksanakan niatnya.
Jangan tanya dimana Kelvin, Kelvin sedang keluar untuk mengurus cabang kantor yang telah ia pegang di Bandung.

_____________________________________
★★★★★

By keyndra_55

09-oktober -2020

Queen Mafia & DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang