Mantari yang mulai meninggi di ufuk timur menyinari bumi embun pagi nan segar menetes dari dedaunan serta kicauan burung nan merdu mengalun dipagi hari.
Hawa sejuk nan segar menambah beban kelopak mata yang enggan terbuka.
Tak terkecuali seorang gadis yang masih bergelung dengan selimut tebal melilit tubuhnya.
Wajah bak Dewi Yunani cantik indah namun tegas, tatapan tajam bermakna ketegasan bagi mereka yang melihat.
Gadis dengan kornea mata biru jernih nan indah menyejukkan dan mematikan diwaktu yang bersamaan.
Masih dengan dunia mimpinya entah sedang memimpikan apa hanya dia dan tuhan yang tau.
KRINGGG..
Sang gadis terbangun dalam tidurnya yang terganggu oleh suara yang nyaring.
Membuka matamaya dengan malas bergegas menuruni kasurnya lalu merapikan selimut dan bantal guling.
"Morning dunia”sapa sang gadis yang masih berdiri setengah terpejam.
Berjalan gontai menuju kamar mandi segera melaksanakan ritualnya.15 menit kemudian ia keluar dengan wajah fresh yang telah lengkap dengan seragam sekolahnya.
Duduk di bangku meja rias memoles wajahnya dengan bedak bayi serta lipblam dibibir kecil berisinya.
Berjalan memasuki Walk in closet untuk memilih hodie yang akan ia gunakan ke sekolah.Pilihannya jatuh pada hodie berwarna merah maroon dengan tulisan 'loser' dibagikan belakang punggung berwarna putih.
menyambar tas sekolahnya lalu bergegas keluar dari kamar menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.
Sesampainya disana sudah terdapat kedua orang tuanya dan Abang twins yang sudah ditempat duduk masing-masing."MORNING ALL"sapa gadis itu ke keluarganya.
"Morning Ara ”balas Abang twins dan mami papi
Ya..gadis cantik pemilik mata indah dan tatapan teduh namun tajam tak lain dan tak bukan adalah TIARA AQUEENZA AURELIA ANJANI PUTRI JOVANKA atau yang biasa kita panggil dengan nama Ara."Duduk Ara lalu sarapan bersama"ucap papi ke Ara.
"Siap papi”balas Ara dengan gaya hormat.
Keluarganya hanya menggelengkan kepalanya gemas akan tingkah Ara.
Ara segera duduk di kursi antara Kevin dan Kelvin.
"Dek mau makan sama apa"tanya Kelvin.
"Ara mau nasi ayam sama sayurnya bang"balas Ara sambil menatap makanan dihadapannya.
"Abang ambillin yha"tawar Kelvin yang dibalas anggukan oleh Ara.
"Nih makan yang banyak biar ngak kurus ntar terbang lagi kena Anging"ujar Kelvin menyerahkan sepiring makanan ke Ara diakhiri ejekan.
"Abangg ara tuh ngak kurus body goals gini ”ucap Ara tak terima dibilang kurus sambil memajukan bibirnya beberapa senti.
"Iyain”balas acuh Kelvin.
"Mamiii lihat tuh Abang Kelvin massa ngatain adek”a#du Ara ke mami yang hanya menonton aksi cekcok Ara Kelvin.
"Udah mending makan terus berangkat sekolah daripada ntar telat”tegas papi.
Ara dan Kelvin hanya menurut akan ucapan sang papi yang ada benarnya juga."Mi Pi Ara udah selesai mau pamit berangkat sekolah dulu”pamit Ara setelah selesai acara sarapannya.
"Kita juga mi Pi" kompak 2K.
"Papi juga mi mau berangkat kekantor"
"Yaudah hati-hati dijalan”balas mami menyalimi sang suami.
"Assalamualaikum”sserempak Ara 2K dan papi
"Waalaikumsalam”balas mami.Ara memasuki salah satu mobilnya yang berwarna hitam yang diperolehnya Minggu lalu dari opa sebagai hadiah.
Skip QHS.
Dari kejauhan Ara melihat Gerbang sekolah yang mulai tertutup segera menambah kecepatan mobilnya sambil membunyikan klakson.
Sementara disisi lain murid yang masih ada di sekitar loby QHS menatap mobil Ara was-was."Eh itu kok mobilnya tambah cepet sih”
"Limited edition cuy mobilnya”
"Mau nabrak gerbang tuh?”
"Siapa sih yang di dalem mobil ”
"Nekat anjirr”Berbagai ucapan-ucapan dari mulut mereka yang melihat mobil Ara menambah kecepatan disaat semakin mendekati gerbang sekolah yang akhirnya terjadilah..
BRAK..
Gerbang sekolah yang tak berdosa sekarang roboh karena ulah manusia tak ada akhlak yang tak lain adalah Ara sebagai pelaku utamanya.
Semua yang ada di TKP hanya melongo melihat ulah si pengendara mobil sport
Tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Mafia & Demon
Подростковая литература------------Slow update------------ Update tergantung mood!! Banyakin sabarr yha!! Menerima kritikan dan saran baik buruk atau baik. Tenang aja Authornya ngak baperan kok:) ...