End To Start🍷/9

14.4K 1.5K 122
                                    









🍷🍷🍷









Mark kembali ke rumahnya, saat sampai di rumah Mark melihat mommy dan daddynya sedang menonton tv dengan secangkir darah di tangan mereka masing masing.

"Sudah selesai?" tanya Yoona, dia melihat jam di tangannya lalu menatap terkejut Mark, "cepat sekali, hanya 1 jam?"

"Aku tidak bisa meninggalkan Haechan disini sendirian. " jawab Mark sambil berjalan ke kamarnya.

"Yak! Memangnya apa yang akan kami lakukan padanya?! Kenapa kau berbicara seperti itu?!" ucap Yoona dengan wajah tidak percaya.

Mengabaikan mommynya Mark berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya, saat membuka pintu kamarnya dia melihat Haechan tidur di kasur miliknya.

Mark tidak menghampiri Haechan, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari darah kotor yang menempel di pakaian dan juga wajahnya.

Mark keluar dari kamar mandi hanya memakai celana training dengan rambut basah dan handuk di atas kepalanya sambil mengeringkan rambutnya dia menghampiri Haechan lalu duduk di tepi kasur.

"Kurasa mom sudah melakukan tugasnya dengan baik. " ucap Mark dengan suara pelan, tangannya mengusap wajah Haechan yang sedang tertidur lelap.

"Aku sudah membereskan mereka, sekarang tidak akan ada lagi yang menyakitimu Kim Haechan." Mark terdiam sesaat lalu tersenyum.

"Lee Haechan. Sekarang kau adalah milikku." lanjut Mark, dia mengecup pipi Haechan lalu berdiri.

Setelah menyimpan handuk, Mark naik ke kasur lalu tidur di samping Haechan. Mark menarik Haechan ke dalam pelukannya lalu dia menutup matanya dan menyusul Haechan ke alam mimpi.

.

.

.

.

Haechan membuka matanya dan yang pertama kali dia lihat adalah dada bidang milik seseorang, dia terdiam sambil mengusap matanya lalu tersentak beberapa saat kemudian. Dengan perlahan dia melihat ke atas dan menemukan wajah Mark yang sedang tidur.

"Kenapa Mark ada disini?! Ah dasar bodoh ini kan kamarnya dan juga kenapa dia tidak pakai baju?! Ugh lihat dada bidang itu membuatku iri saja." gerutu Haechan dalam hati, dia harus segera keluar dari kamar ini tapi saat dia ingin bangun dia tidak bisa bergerak. Mark memeluknya, sial.

"Tidur, ini masih terlalu pagi."

Haechan tersentak saat pelukan itu semakin erat juga karena suara serak Mark, dia bisa merasakan hembusan nafas Mark di atas kepalanya. Menghela nafasnya Haechan terdiam di dalam pelukan tubuh Mark yang dingin tapi entah kenapa terasa nyaman, tanpa dia sadari dia kembali tertidur.

Haechan tertidur lagi dan setelah satu jam kemudian Mark membuka matanya, dia menatap Haechan yang tertidur di dalam pelukannya. Haechan benar benar manis dan imut melihatnya saja Mark bisa diabetes, lalu dia tersenyum vampir tidak bisa diabetes pikirnya.

Mark bangun melepaskan Haechan dari pelukannya dan membenarkan selimut supaya Haechan tidak kedinginan. Lalu dia berjalan ke balkon kamarnya melihat matahari yang mulai muncul, sebenarnya dia tidak sabar menunggu berita di tv tentang kematian keluarga Kim, semoga saja para polisi lambat itu cepat menemukan mayat mereka.

Mark menghela nafasnya lalu bergumam, "Satu masalah selesai sekarang masalah kedua," Mark mengusap dagunya "apa yang membuatmu bertahan selama ini Haechan? Haah aku harus mulai menyelidikanya. "

End To Start🍷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang