End To Start🍷/11

16.1K 1.4K 254
                                    









🍷🍷🍷










Mobil sport milik Mark melaju membelah jalanan di Kota Seoul dengan kecepatan sedang, Haechan yang duduk di samping Mark memilih untuk melihat pemandangan dari pada melihat Mark. Sebenarnya dia penasaran kemana Mark akan membawanya, tapi dia menahan rasa penasarannya dan mencoba menebak dengan melihat jalan yang mereka lalui.

Haechan menghela nafasnya, percuma saja. Dia bahkan tidak kenal kawasan ini, tapi dia tahu satu hal kawasan ini adalah kawasan elit yang tidak pernah dia masuki. Tiba tiba mobil Mark berhenti, Haechan tidak tahu harus apa saat melihat Mark keluar dari mobil sampai saat pintu mobil di sampingnya terbuka.

"Ayo keluar kita sudah sampai." ucap Mark, dia membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk melepaskan seatbelt Haechan.

Haechan terdiam dengan wajah kagetnya, wajah Mark sangat dekat dengan wajahnya! Dengan cepat dia menahan tangan Mark, "Apa yang kau lakukan?! Aku bisa melepasnya sendiri!" Haechan hampir berteriak karena panik.

Mendengar itu Mark menarik tangannya lalu menegakkan kembali tubuhnya, "Kau tidak mengikutiku keluar dari mobil, jadi kupikir kau tidak tahu caranya." ucap Mark.

Entah kenapa Haechan merasa kesal saat mendengar perkataan Mark. Apa Mark bodoh? Jika dia bisa memakai seatbeltnya sendiri tentu saja dia bisa melepasnya juga! Haechan mengelengkan kepalanya lalu melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil.

Haechan melihat bangunan yang ada di hadapannya, sekali lagi dia merasa kesal atau mungkin dia juga merasa sedih dan sedikit kecewa. HS'Salon&Spa itu adalah nama bangunan dihadapannya. Apa dia memang seburuk itu sampai Mark membawanya ke tempat ini? Haechan tahu kalau dia memang tidak enak di pandang, dia jelek dan juga kotor.

Tapi haruskah Mark menunjukkan nya sejelas ini, dia sadar diri dan yang Mark lakukan ini melukai harga dirinya. Huh benar juga memangnya dia punya harga diri? Sejak awal juga dia tidak berharga bagi siapapun.

Mark heran melihat Haechan yang menundukkan kepalanya, dia menghampiri Haechan dan memegang bahunya.

"Haechan apa ada yang salah? Kenapa kau menunduk hm?" tanya Mark.

"Apa aku seburuk itu?" ucap Haechan sangat pelan.

Jika itu orang lain mungkin ucapan Haechan tidak akan terdengar tapi Mark seorang vampir dia bisa mendengarnya dengan jelas. Mark mengerti sekarang, dia tersenyum lalu mengangkat dagu Haechan perlahan dan dia bisa melihat wajah murung Haechan.

"Apapun yang kau pikirkan itu semua salah, aku membawamu kesini bukan karena kau buruk. Justru menurutku kau adalah orang termanis yang pernah kutemui, aku membawamu kesini agar kau bisa memulai dari awal." jelas Mark.

Sekarang Haechan menatap heran Mark, "Memulai dari awal? Apa maksudmu?" tanyanya.

"Baiklah, Haechan aku tanya padamu, apa kau mau kembali ke rumah itu? Kembali pada keluarga kim?" Haechan hanya diam dan Mark kembali melanjutkan perkataannya.

"Beritanya memang belum keluar, mungkin nanti malam. Tapi kurasa aku harus memberitahumu sekarang, Haechan keluarga kim sudah tidak ada sekarang, mereka semua sudah mati."

"A-apa? Me-mereka sudah mati?" Haechan menatap mata Mark mencoba mencari kebohongan, tapi dia tidak menemukannya. Mark berkata jujur. Apa Mark yang membunuh mereka semua?!.

"Ya mereka sudah mati. Jadi aku tanya padamu, apa kau akan kembali ke rumah itu atau kau akan tetap bersamaku dan memulai semuanya dari awal? Kau bebas memilih, sumber penderitaanmu sudah tidak ada dan aku tidak bisa memaksamu untuk tetap bersamaku." ucap Mark, dia menatap Haechan sambil tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

End To Start🍷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang