12; Gladi Bersih 1

175 46 8
                                    

Jangan sider yaa guyss,, helpp

🌙

Hari menjelang sore, murid-murid kelas 11 IPS 3 terpantau belum pulang ke rumah masing-masing. Mereka semua sepakat untuk melakukan gladi bersih perlombaan-perlombaan yang akan diikuti pada acara Bulan Bahasa yang dilaksanakan beberapa hari lagi.

Setelah merapihkan meja serta kursi (di geser ke sudut mengikuti pola dinding kelas), Jaiden maju ke depan untuk menulis lomba-lomba aja aja yang akan mereka ikuti serta lomba apa aja yang perlu dilakukan gladi bersih.

Mulai dari Modelling, Musikalisasi Puisi, Menyanyi Solo, Dance Cover serta penampilan spesial kelas.

Sementara untuk Futsal dan Basket putra di skip, karena kata anak cowok bagian itu nggak perlu pakai latihan.




🌙

"Repaan, gerakan nya nggak begitu," Gianna yang bertugas untuk melatih Revan menghentikan sesi latihannya saat matanya menangkap adanya gerakan yang salah yang dilakukan oleh cowok itu.

Ochi yang sedang bersandar pada Jaiden sambil meminum tea jus nya pun menoleh, memperhatikan bagaimana Gianna yang dengan sabarnya mengajari Revan gerakan tarian dance cover mereka.

Jangan kaget, Ochi itu memang anaknya clingy. Suka menempel, suka nyandar, geleyotan ke siapa aja selama itu anak kelas atau orang yang sudah dekat dengannya.

Mungkin orang-orang yang sudah lama mengenal Ochi akan mengerti dam memaklumi, tapi nggak dengan Jericho. Pemuda tinggi dengan garis rahang yang lembut itu hanya bisa memperhatikan sang bendahara kelas yang masih dengan santainya bersandar di pundak lelaki yang menyandang status sebagai ketua kelas 11 IPS 3.

Jericho sempat memperhatikan anak-anak kelas yang lain yang berada di dalam ruangan yang sama dengan dirinya yang tampak biasa aja melihat pemandangan tersebut (kecuali Revan yang masih asik ngedumel dan adu argumen dengan Gianna).

Tapi kenapa hanya dirinya yang nggak suka dan merasa gerah sendiri melihat Ochi yang dengan santainya bersandar pada Jaiden? Rasanya dia ingin menghampiri mereka berdua lalu menarik kepala gadis itu agar bersandar di pundaknya aja.

Nyamanan juga pundak gue, kayaknya..., batin Jericho.

Untuk meminimalisir rasa jengah di hatinya, Jericho melangkahkan kakinya keluar kelas. Entah ke toilet untuk mencuci wajah ataupun ke kantin untuk mencari camilan yang bisa membuat naik mood nya.

"Eh, Chi, kok lu bisa-bisanya kepikiran nyuruh salah satu dari anak cowok kelas buat crossdress jadi cewek, masih ngakak gue kalo nginget kejadian kemaren," Jaiden kembali tertawa saat mengingat wajah shock teman sebangkunya ketika dihampiri oleh Ochi beserta keempat anak cewek kelasnya yang mengajak (memaksa) nya untuk bergabung ke dalam grup dance cover mereka dan menyamar sebagai perempuan.

Mendengar itu, Ochi tiba-tiba ikut tertawa yang kemudian diikuti dengan tangannya yang menepuk-nepuk kencang paha ketua kelasnya hingga empunya kesakitan.

"Habisnya, kata Iyo, lomba dance cover nya bebas nggak ada larangan buat crossdress, jadinya ya gi── AAAAAKKHH!"

"Heh! Nyender mulu lo kayak cakwe!"

Ochi melayangkan tatapan sengitnya ke Keizia yang berdiri tepat di hadapannya dan Jaiden (mereka duduk bersandar pada dinding di bawah papan tulis) dengan kedua tangan yang berkacak pinggang.

"Bawell," cibir Ochi dengan bibir yang di cebikkan.

Keizia yang melihat itu pun merotasikam kedua bola matanya, lalu menarik lengan temannya itu yang terlihat ogah-ogahan untuk bangun dari duduknya. Jaiden yang melihat Ochi sedang di geret-geret pun hanya tertawa puas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang