Part 12

12 9 0
                                    

"Ngak bisa diem banget sih tuh mulut"

Victor hanya memeletkan lidah nya, namun ia terdiam saat zelda mencubit pipi nya

"Geram gue lama lama sama elu"

"Nih makan, biar lo diam"

Victor hanya tersenyum lalu berkata "makasih yang"

"Uhuk.. Uhuk..." zelda tersedak mendengar nya

Dengan sigap victor membuka botol air milik zelda lalu memberikan nya pada zelda

"Nih minum"

"Makasih" victor hanya tersenyum lalu membuka hoodie nya dan lalu memposisikan diri untuk tidur di samping zelda

"Bangunin kalau dah masuk"ucap victor dan zelda hanya berkata 'iya'

Di sisi lain jennie sedang mengambil sebuah buku namun ia masih kalah tinggi dengan rak tersebut padahal jennie itu tinggi

"Permisi bisa tolongin aku ambil buku yang di rak atas itu"tunjuk jennie pada rak di depan nya

"Oh bisa kok, ngampang itu mah yang ini kan?"tanya nya

"I...iya thanks"ucap jennie sedikit gugup karena ternyata yang membantu nya adalah doi nya

Jennie ingin buru buru pergi karena malu namun saat kan membalikkan badan nya ia merasa pergelangan tangan nya di cegat

Ia menoleh dan bertanya "Ada apa?" tanya jennie

"Kenalan yuk"

"..."

"Ngak mau yah?"

Sekarang terbalik jennie yang menarik tangan surya "Kuy lah"

Surya tersenyum hangat dan berkata "Nama ku surya, nama mu?"

"Jennie, nama ku jennie"

"Umh..yaudah gue duluan mau basket sama anak anak"

"Yaudah sana pergi, ntar di cariin lagi kalau lo kelamaan di sini"

"Eh iya yah, thanks saran nya"

"Iya sama sama"ucap jennie tersenyum lalu pergi

Di sisi lain kini ada raka yang sedang mendriblle kan bola nya di sepanjang lorong anak kelas 1 sampat di mana bola nya lepas kendali dan memantul mantul tak jelas hingga menuju ke orng yang di kenal nya

"Sinta awas sin"ucap raka namun sinta tak mendengar nya karena ia sedang memakai ear phone

"Woelah sin awas woe"ucap raka namun telat bola nya mengenai lengan sinta dengan cukup keras

"Maaf sin, gue ngak sengaja beneran" ucap raka

"..."

Raka menjongkokkan badan nya di depan sinta "gue minta maaf"

"Gue ngak apa apa kok, santai aja"

"Tapi gue ngerasa ngak enak lah"

"Yaudah kalau gitu sebagai ganti rugi gue mau.. "

"Lo mau apa?"

"Mau apa yah"ucap sinta sambil pura pura sibuk memikirkan sesuatu

"Jangan yang aneh aneh yah permintaan lo"

Sinta mengangguk setuju

"Aku mau lo beliin gue roti di kantin sama air, nih uang nya"

"Lo pikir gue babu apa?  kalau mau roti ayo sini gue temenin deh"

"Ngak mau jalan, mau nya di gendong"

Raka membalikkan badan nya namun sinta hanya diam dan bertanya

"Elo ngapain si ka?"

"Buruan naik kata nya mau di gendong, gimana sih lo?"

"Hahaha gue bercanda kali, sini berdiri yuk temenin gue ke kantin"

Raka tersenyum lalu berdiri dan menggandeng tangan sinta hingga membuat para kaum hawa yang melihat nya menjadi cemburu

"Ka, lepas" ucap sinta

"Biarin ae" balas raka

"Ngak pantas banget kak sinta sama kak raka jadian"

"Heh apa apaan nih kok mereka gandengan sih?"

"Kenapa sih kak raka harus gandeng dia? Kenapa ngak aku aja kak"

"Palingan juga dia yang goda kak raka buat jadian sama dia"

"Heh itu mulut atau sampah, kok sama sama bau dan ngak berguna yah?"ucap sinta dengan sinis hingga nyali mereka untuk membully sinta jadi ciut secara perlahan

"Lo galak" bisik raka berbisik tepat di daun telinga sinta

"Ngaca bego,  lo juga kali"ucap sinta

Namun bukan nya marah mereka berdua malah tertawa hingga tak menyadari jika mereka sudah berada di kantin

"Kamu mau beli roti yang mana?"tanya raka

"Yang ini aja rasa bluberry satu bu"

"Ini non sinta, harga nya 2000 ribu ye non"

"Jus mangga nya dua bu"ucap raka

"Oke den raka"

Mereka duduk dan sebentar lalu tak lama jus nya pun  telah selesai di buat dan raka pun segera yang membayar nya

"Harga nya berapa bi?"

"16.000 ribu den"

"Oh oke berarti semua nya 18.000 ribu kan bu sama roti nya sinta?"

"Iya den"

"Ini uang nya kembalian nya ambik saja bu"ucap raka sambil menyodorkan uang berwarna hijau

Sedangkan di sisi lain dea sedang duduk di taman menyendiri sambil melukis sebuah bunga di kanvas kecil milik nya

"Kamu masih suka bunga tulip de?"tanya sebuah suara yang tak ingin dea dengar

"E..elo.. pergi sana, gue ngak suka di gangguin sama orang kek sejenis lo"ucap dea tanpa memandang ke sumber suara

"Aku ngak tahu harus mulai darimana, hubungan kita itu berakhir karena salah paham so biarin aku ngejelasin semua nya"ucap chenan

"GUE NGAK MAU DENGERIN APAPUN LAGI PENJELASAN LO"

"TAPI GUE MASIH CINTA SAMA LO"

"..."

"De, dengerin gue kali ini aja"ucap chenan  memohon dan dea pun menatap nya tapi ia tidak berminat mendengarkan penjelasan nya

"Bruk..."

Kanvas nya terbelah

"Gue benci sama lo karena elo dah pernah buat gue suka sama lo lalu dengan mudah nya elo ngekhianatin gue"

"Gue minta maaf de, tapi hubungan kita memang kandas karena sebuah kesalahpahaman doang"

Dea hendak pergi namun chenan memeluk nya dengan erat hingga dea tak bisa berlari lagi dari chenan untuk beberapa saat

CLARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang