"ketidak sengajaan yang memalukan"
🖤🌙
Kelas yang awalnya riuh, kini langsung hening tak ada suara. Pasalnya pak Indra, wali kelas 11 IPA 2 masuk tiba-tiba. Pak Indra masuk dengan beberapa kertas ditangannya lalu duduk dimeja guru.
"Kebiasaan kalian kalau nggak ada guru pasti ributnya melebihi pasar loak," ucap pak Indra yang sudah kembali berdiri.
"Ya namanya kami bukan makhluk purba yang cuma diem aja kalau lagi jamkos pak. Nggak Einstein gitu pak," sahut Arda.
"Haduh... Pusing saya, jadi kalian ini murid alien apa gimana," ucap pak Indra sambil mengusap kepalanya yang mulai botak.
"Ya elah pak bukan alien juga kali pak. Kami manusia kok pak. Cuma kurang normal aja," celetuk Anya.
Pak Indra hanya berdecak sambil menggelengkan kepalanya.
"Jadi maksud kedatangan bapak kesini untuk memberitahukan bahwa acara festival tahunan yang akan diselenggarakan dua Minggu lagi," ucap pak Indra panjang lebar sepanjang jalan kenangan. Kayak kenangan author;)
Semuanya diam mendengarkan penuturan pak Indra.
"Jadi tolong dipersiapkan. Dari mulai pertunjukan musik sampai bagian bazar. Kelas kita kebagian pertunjukan seni musik. Oiyaa, terus untuk pemilihan king & queen SMA, tolong ajukan dua orang terbaik dari kelas kita," kata pak Indra.
"Kira-kira siapa yang bisa?""Iyan pak," ucap Iyan dengan pedenya sambil meringis dan mengangkat satu tangannya. Semuanya jadi tertawa sampai pak Indra pun juga tertawa melihat Iyan.
"Queennya Zea aja pak. Terus kingnya Daffa, mereka kan pas pak. Cantik sama ganteng. Ya kan?" Ucap Fian sambil mengangkat satu tangannya.
Semua diam nggak menyahuti. Fian jadi meringis lalu menurunkan tangannya. Zea yang merasa namanya disebut hanya melongo.
"Ehh kok gue? Nggak gue gabisa,"ucap Zea yang masih bingung.
Tampak pak Indra mengernyitkan dahinya.
"Zea aja pak, sama Daffa," ucap Iyan.
"Iya pak betul itu," sahut beberapa murid."Mereka pas banget itu pak," ucap Arda menimpali.
Sebagian dari 23 murid yang ada dikelas itu menyetujui perkataan Fian tadi.
"Ya sudah, deal ya.. Zea dan Daffa," ucap pak Indra.
Zea menghela napasnya kasar. Lalu menelungkup kan kepalanya keatas meja. Tia yang duduk disebelahnya itu mengelus punggung Zea sambil terkekeh.
"Udah nggak apa-apa Lo bisa," ucapnya menyemangati.
"Ya sudah, kalian persiapkan sebaik mungkin ya, kalau butuh sesuatu bilang saja ke bapak," ucap pak Indra.
Kemudian pak Indra keluar dari kelas.
Sepeninggal beliau kelas kembali riuh. Azka, Iyan, Fian, Arda, dan yang lainnya sudah berkumpul menjadi satu untuk memulai kebiasaan mereka saat jam kosong. Karaoke misalnya. Saat ini mereka sudah bersiap untuk bernyanyi ala boyband terkenal, dengan sapu sebagai gitar yang dipegang oleh Fian sampai kaleng toples untuk gendangan yang dipegang oleh Iyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianze [ On Going ]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca😘😁 --------------------------------- Semua berawal dari rentetan kejadian yang dilatar belakangi kepura-puraan. Dua insan yang tak saling mencintai. Namun, atas skenario yang tak mereka duga, semuanya jadi berubah. Mereka t...