Happy reading❤
"Berawal dari sebuah kepura-puraan"⛅⛅⛅⛅⛅
Zea baru saja kembali ke kelas setelah tadi izin ke toilet. Keadaan kelas sudah riuh. Pasalnya Bu Priska sudah keluar.
"Lo dari mana sih? Lama amat," ucap Anya pada Zea yang baru saja duduk dihadapannya.
"Toilet," jawabnya singkat.
"Ayo ke kantin elah, gue laper," ucap Tia sambil menarik tangan Anya dan Zea.
"Iya.. iya.. gue tau kok Lo udah laper dari tadi," ucap Anya terkekeh.Zea melepaskan tangan Tia dari lengannya.
"Duluan aja deh, ntar gue nyusul. Gue mau nulis catatan biologi dulu," ucap Zea.
Tia dan Anya sontak menoleh kearah Zea.
"Yaudah, jangan lama-lama,"
"Ntar nyusul Lo,"
"Iya bawel amat elah," ucap Zea saat kedua sahabatnya itu sudah berlalu.
Zea kembali duduk di bangkunya. Ia berniat untuk menyelesaikan catatan biologi yang kemarin sempat tertinggal. Suasana kelas benar-benar sepi. Suara jarum jam terdengar jelas.
Tidak ada orang yang bersuara. Bahkan suara gesekan antara pulpen dan kertasnya bisa didengar.
Zea menolehkan kepalanya kebelakang, dan mendapati dua orang kutu buku yang pastinya tengah membaca buku.Gadis bernama Zea itu masih sibuk dengan kegiatan menulisnya. Sampai ada suara ketukan pintu yang membuatnya mendongak kearah pintu. Tampak sosok pemuda jangkung yang berdiri diambang pintu dengan senyumnya yang menghiasi wajah.
Zea mengernyitkan dahinya. Sejak kapan pemuda itu berdiri disitu?
"Boleh masuk?" Suara bariton masuk ke telinga Zea. Dengan cepat Zea mengangguk.
"Ada apa Gi?" Tanya Zea saat Gian sudah duduk dihadapannya.
"Mau simulasi jadi pacar Lo," ucap Gian yang menopang dagunya dengan tangan kirinyam
"Cuma pura-pura!" Tegas Zea.
"Iya Ze," ucap Gian sangat lembut.
"Ze,"panggil Gian.
"Hmm?"
Zea masih sibuk menulis.
"Ze," panggilnya lagi.
"Liat ke pintu," pinta Gian.
Detik selanjutnya Zea menuruti ucapan pemuda dihadapannya itu.
Ia memperhatikan pintu yang memang tidak ada apa-apa dan tidak ada siapa-siapa.
Zea mengernyitkan dahinya bingung.
"Satu.. dua.. tiga.."
Kemudian tiga cewek muncul, yang Zea yakin mereka hanya lewat. Namun, ketiga cewek itu memperlambat langkah mereka saat didepan pintu kelas Zea.
Dalam waktu yang bersamaan Gian meraih jemari Zea dan menggenggamnya erat. Lalu tangan kiri pemuda itu terangkat untuk merapikan Anka rambut Zea yang agak berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gianze [ On Going ]
Novela JuvenilFollow dulu sebelum baca😘😁 --------------------------------- Semua berawal dari rentetan kejadian yang dilatar belakangi kepura-puraan. Dua insan yang tak saling mencintai. Namun, atas skenario yang tak mereka duga, semuanya jadi berubah. Mereka t...