Happy reading♥️🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙
Seorang gadis berpiama pink itu memulai hobby nya. Ia duduk menghadap laptopnya dan tangannya memegang snack jajanan ringan.
Drama Korea berjudul 'Healer' mulai berputar. Film yang baru ia dapat dari Tia.Sebenarnya dulu Zea nggak begitu suka dengan drama Korea, tapi karena virus dari sahabatnya itu Zea jadi ketagihan nonton drama Korea. Sampai akhirnya, semua film yang ada di laptop Tia, ia salin ke flashdisk nya.
Tia memang pencinta drama Korea, tapi bukanlah K-Pop. Bahkan ia cuma sekedar tau tentang grub band Korea seperti BTS, Exo, atau nct. Begitu juga dengan Zea. Ia bahkan hanya hapal beberapa nama artis Korea, misalnya Lee min ho, ji Chang Wook, atau Song Jong Ki.
Ya begitu lah.Ditengah keseriusannya menikmati drama yang masih berputar, ponsel yang ia letakkan disebelah laptop itu berbunyi dan menampilkan notifikasi pesan masuk.
Zea langsung mengalihkan pandangannya. Lalu meraih ponselnya.Unknown
Ze?
Ini gue, pacar Lo.Zea mengernyitkan dahinya bingung. Siapa pacarnya? Bukannya ia tak punya pacar?
Kemudian pesan baru masuk.Unknown
Eh, pacar pura-pura maksudnyaZea terkekeh setelah membaca pesan yang baru masuk itu. Ternyata itu adalah cowok yang tadi meminta ia untuk menjadi pacar pura-pura nya.
Kemudian jemari Zea mengetik balasan.Zeane
Gian ya?
Ada apa Gi?Gian
Besok gue jemput.
Nggak ada penolakan!
Pokoknya besok Lo berangkat bareng
gue.Zeane
Iya,
Serah Lo gi.Pemaksa, batin Zea.
Zea kembali menatap layar laptopnya yang masih memutar drama Korea. Baru saja gadis itu membenarkan posisi duduknya, suara mamanya dari luar pintu membuatnya menghela napas.
"Ze, mama masuk ya," kata Arisha yang masih diluar."Iya ma,"
"Eh kok mama cantik banget, mau kemana ma?" tanya Zea saat mamanya itu sudah berdiri disampingnya.
"Nggak kemana-mana, emang dari dulu mama cantik, kali Ze," jawab Arisha.
"Hadeh, iya deh emang mama cantik banget. Tapi anaknya ini lebih cantik," ucap Zea seraya menunjukkan ibu jari dan telunjuk dibawah dagunya.
"Yaudah iya kamu paling cantik. Turun dulu yuk. Udah ditunggu papa dibawah," ucap Arisha.
"Mau ngapain ma?" tanya Zea agak bingung. Kenapa ia disuruh turun karena ditunggu papanya? Nggak mungkin makan malam, ini kan sudah pukul 20.00. . Lagi pula tadi sudah makan malam.
"Udah turun aja, yuk," ajak Arisha.
Zea mematikan laptopnya lalu beranjak dari tempat tidurnya. Menyusul Arisha yang sudah turun mendahuluinya.
Berbagai pikiran memenuhi benaknya.
Apa jangan-jangan ini ada hubungannya sama papa keruang kepsek tadi pagi?, batinnya.Zea sengaja memperlambat langkahnya dan memelankan hentakan kakinya. Alasannya supaya nggak terdengar sama mereka. Saat sampai di anak tangga terakhir, Aldi menoleh kearahnya dengan wajah datar. Zea semakin deg-degan. Jantungnya berpacu seperti di Pacu Jalur. Kenapa wajah papanya menyeramkan seperti itu? Ada apa ini?
Zea mendudukkan tubuhnya disofa ruang keluarga. Aroma kopi yang berada di atas meja menyeruak keseluruhan sudut ruang ini. Aldi yang sedang menyeruput kopinya itu tak buyar dari pandangan Zea.
"Langsung aja ya, jadi papa...." Aldi menggantung ucapannya. Dengan wajah tegang, Zea diam mendengarkan ucapan papanya.
"Nungguin ya...?" ujar Aldi lalu terkekeh melihat semua ekpresi anak-anaknya. Mulai dari Zea yang wajahnya sudah menegang, Zio yang memasang wajah serius dengan alisnya yang sudah tampak seperti jembatan hingga Zidan yang memasang wajah datarnya. Memang Zidan selalu datar.
Seketika semuanya menghela napas lalu mengganti ekspresi wajah mereka.
"Ihh papa, udah serius juga," ujar Zio."Iya iya... Jadi, lusa papa sama Mama mau ke Jerman. Ada urusan mendadak, sama sekalian mau jemput dokter Rian," jelas Aldi.
"Nggak apa-apa kan?" lanjutnya.Zea mengangguk paham. Awalnya ia kira papanya itu mau membicarakan soal tadi saat dikepsek, tapi ternyata enggak.
"Bang Rian mau balik ke Indo pa?" tanya Zio.
"Iya, katanya dia mau dipindah tugasnya ke daerah lain, tapi jauh. Jadi dia nggak mau. Akhirnya dia mau balik ke Indo," jawab Aldi panjang lebar."Kemarin juga katanya Rian mau balik ke Indo karna mau nyari calon istri gitu," sahut Arisha.
"Kalo gitu papa bisa cariin di calon. Temen papa yang dari Manado punya anak perempuan, mungkin 3 taun lebih muda dari Rian. Dia juga perawat. Cocoklah sama Rian," celetuk Aldi.
"Ya tanya aja dulu sama Rian nya besok," ucap Arisha.
Zea hanya mendengarkan percakapan mereka.
"Pah, tadi pagi papa ngapain ke ruang kepsek?" tanya Zea disaat sudah tak ada lagi yang mengeluarkan suara.
"Ya nemuin kepala sekolah, masak nemuin tukang sol sepatu," jawab Aldi santai.
"Iya Zea tau pa. Maksudnya papa ngapain nemuin kepsek?" Zea sudah dibuat geram oleh papanya itu.
"Lo bandel kali, jadi papa dipanggil sama kepsek," ujar Zio lalu mendapat tatapan tajam dari Zea. Arisha hanya terkekeh melihat anaknya itu.
"Enggak, papa ada urusan bisnis sama beliau," ucap Aldi.
"Udah, ayo ma kita ngedate," ajak Aldi pada Arisha yang langsung beranjak dari ruang keluarga.
"Udah tua juga, pake acara ngedate-ngedate segala," gerutu Zio.
"Iri bilang, jomblo mah gitu," ucap Zea lalu berlalu dari hadapan kakaknya itu.
Zeane🌙
•
•
•Selamat hari Kamis🌹
Thanks yang udah baca😘
Jangan lupa vote and comen yups🤗Jangan lupa senyum juga😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Gianze [ On Going ]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca😘😁 --------------------------------- Semua berawal dari rentetan kejadian yang dilatar belakangi kepura-puraan. Dua insan yang tak saling mencintai. Namun, atas skenario yang tak mereka duga, semuanya jadi berubah. Mereka t...