8.(Gosip)

27 3 0
                                    

Happy Reading❤️

✨✨✨✨✨✨✨✨

      Bel pulang berbunyi sangat nyaring. Semua murid SMA Nusa Bhakti mulai berhamburan keluar dari kelas untuk pulang kerumah. Begitu juga dengan gadis yang berada di uks itu. Ia mulai membuka matanya ketika mendengar bel pulang berbunyi. Baru saja Zea mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang untuk memakai sepatunya tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok Anya dan Tia yang membawa tas Zea. Lantas Zea mendongakkan kepalanya lalu nyengir kuda ketika melihat wajah kedua sahabatnya itu sangat tidak bersahabat.      

“Nih tas lo,” Anya melemparkan tas yang Tia bawa ke Zea. Dengan cepat Zea menangkapnya.

“Bolos aja kerjaan lo sekarang ya,” ucap Tia.

“Lanjutkan nak muda,” lanjutnya.
Zea hanya nyengir menampilkan deretan giginya yang rapi.

“Cuma sekali ini doang kok, besok nggak lagi,” ucap Zea sambil mengangkat dua jari.

“Iyee terserah lo aja dah,”.

“Udah yok pulang,” ajak Tia. Kemudian mereka bertiga beranjak keluar.
Belum sempat memutar knop, pintu sudah terbuka. Tampak Gian yang agak ngos-ngosan seperti orang marathon.

“Ze, lo pulang bareng gue aja ya,” ucap Gian disela mengatur napasnya.

“Tapi....” Zea menoleh kearah Anya dan Tia bergantian.

“please...”.

“Yaudah sono Ze, kasian udah mohon mohan gitu,” ucap Anya menyenggol lengan Zea.
Gian tersenyum senang lalu menggandeng tangan Zea.

“Inget ya lo, anterin Zea sampe rumah dengan selamat. Kalo dia kenapa napa habis lo sama gue,” cerocos Anya.

“Asiappp bosqyu,” jawab Gian sambil mengacungkan jempolnya.

      Gian dan Zea berjalan melintasi lapangan basket. Masih bergandengan tangan. Zea nyaman dengan hal itu. Ia enggan untuk melepaskan tangannya. Tak sedikit yang melirik mereka berdua. Pandangan pandangan julid yang Zea lihat, tapi ia berusaha untuk mengabaikannya. Tak penting juga. Selangkah menuju motor pemuda itu. Gian melepas gandengannya. Kemudian mengambil helm dan memberikannya pada Zea.

“Ntar makan dulu ya, gue laper nih,” ucap Gian sambil mengelus perutnya.

“okee,” balas Zea yang masih sibuk memasang helmnya. Melihat Zea kesusahan, Gian tersenyum gemas. Kemudian ia membantu gadis itu.

“Gini aja nggak bisa,” ucap Gian dengan tawa ringan.

“Bukan nggak bisa. Helmnya aja yang susah dipasang,” balas Zea menyangkal perkataan Gian.

“Iya helmnya kan emang butut,” ucap Gian.

“Iya kaya yang punya,” jawab Zea.

“Emang siapa yang punya?”

 
“Elo lah,” jawab Zea ngegas.

“Dih sok tau lo, itu bukan punya gue,”.

“Ihhh berarti lo minjem? Punya siapa lagi nih lo pinjem-pinjem?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gianze [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang