Arga Sinatra Dirgantara adalah anak tunggal dari seorang mafia paling terkenal di negerinya. Papa Arga adalah ketua mafia paling di takuti di negaranya.
Hubungan antara Arga dan papanya tidak begitu baik karena papanya sangat membenci mamanya. Arga membenci papanya karena papanya membenci mamanya tanpa dia tau alasannya.
Tapi Arga tidak begitu jelas menampakkan kebenciannya kepada papanya karena dia takut papanya menyakiti mamanya.
Papa Arga sangat menyayangi Arga meskipun kehadiran Arga tidak dia inginkan sebelumnya.
Skip.
Pagi ini papa dan mama Arga sedang sarapan di ruang makan, lebih tepatnya hanya papa Arga yang sarapan sedangkan mamanya sibuk menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.
Meskipun di rumah mereka ada pembantu bukan berarti mama Arga bisa bermalas-malasan seperti orang kaya pada umumnya.
Arga keluar dari kamarnya dan melirik sekilas kearah ruang makan yang sudah muak dia liat selama ini karena melihat ketika mamanya diperlakukan seperti pembantu oleh papanya sendiri.
"Arga! Mau kemana kamu!" Ujar Papa Arga saat melihat Arga melongos pergi tanpa pamit.
"Bukan urusan papa" jawab Arga dingin.
"Apa kamu tidak bisa mengajarkan sopan santun kepada anak saya?!" Ujar papa Arga sinis kepada mamanya.
"Dasar tidak berguna!" Ujar papa Arga sambil menyiram teh yang sedang di pegangnya ke arah mama Arga.
"Kalau lain kali dia bersikap kurang hajar di depan saya, kamu akan tau akibatnya!" Ujar papa Arga sambil berlalu pergi meninggalkan mama Arga yang berdiri diam di tempatnya sambil menangis tanpa suara.
Skip.
Arga malas berlama-lama diam di rumah, berdiam diri di rumah hanya membuatnya makin membenci papanya dan membuat emosinya meledak-ledak.
Untung saja hari ini Kai sahabatnya itu mengajaknya untuk keluar, meskipun hanya sekedar mendengarkan kisah percintaan kai dan pacarnya yang cukup membosankan tapi itu lebih baik menurut Arga dari pada harus di rumah dan melihat papanya menyiksa mamanya.
Arga lebih dulu sampai di caffe itu dan memilih duduk di tempat tak jauh dari jendela.
Sudah hampir 30 menit dia menunggu kai tapi lelaki Tan itu Masi belum menampakkan batang hidungnya.
Arga melirik kearah dua orang perempuan yang duduk tak jauh darinya, karena kedua perempuan itu sangat menggangu bagi Arga karena terus mengoceh.
Arga kembali memesan minuman karena minumannya sudah habis sejak 5 menit yang lalu tapi tiba-tiba saat Arga hendak memesan minuman tiba-tiba ada seorang perempuan berjalan kearahnya.
"Hallo, kenalin gue Aletta" ujar perempuan itu sambil menyodorkan tangannya.
Arga terdiam sambil memandangi perempuan yang bernama Aletta itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Tangan gue pegel kali di anggurin" ujar perempuan itu sambil tersenyum manis.
"Lo gila?" Ujar Arga yang membuat perempuan itu tertawa renyah.
"Iya emang kenapa? Gue gila gara-gara temen...." Ujar perempuan itu terpotong karena ada perempuan lain yang datang dan membekap mulutnya.
"Maaf mas, temen saya emang rada gesrek otaknya" ujar perempuan yang baru datang tadi sambil membawa perempuan gila itu menjauh dari sana.
Arga berdiri dari tempat duduknya dan berniat pergi dari sana karena kejadian tadi tapi tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya yang membuat Arga menoleh.
"Sorry bro gue telat" ujar kai ngos-ngosan.
Arga hanya menatap kai datar dan berlalu pergi.
"Ga, sensi banget Lo hari ni, biasanya gue telat jugak Lo santai aja" ujar kai sambil mengejar Arga.
"Gue nggak mau makan di caffe ini lagi" ujar Arga dingin sambil masuk ke mobilnya.
"Why? Biasanya kan juga di sini?" Ujar kai sambil menahan Arga yang ingin masuk ke mobilnya.
"Pindah atau enggak sama sekali?" Ujar Arga sambil memandang kai sinis yang membuat kai merinding.
"Oke-oke, terserah Lo gue ikut aja" ujar kai pasrah dan berjalan kearah mobilnya terparkir.
Skip.
Arga dan kai sampai di sebuah restoran yang baru-baru ini sedang viral di sosmed.
Arga dan kai masuk ke dalam restoran itu dan langsung menjadi sorotan oleh semua pengunjung restoran itu terutama bagi kaum wanita yang sedang makan di restoran itu.
Di restoran itu hanya tersisa satu meja, Arga dan kai berjalan menuju meja kosong itu yang berada di sudut restoran itu.
Saat Arga memegang kursi tiba-tiba ada seseorang yang juga ikut memegang kursi itu yang membuat Arga menoleh kesamping mencari tau siapa yang berani-beraninya menyentuh tangannya itu.
"Lo?" Ujar Arga dan perempuan itu serempak.
"Ngapain Lo disini?" Ujar perempuan itu sinis.
"Lo ngikutin gue?" Ujar perempuan itu dengan PD nya.
"Tapi sorry, Lo jangan salah paham tentang kejadian tadi di caffe. Gue nggak sukak sama Lo, itu cuman salah paham jadi jangan pernah berpikir gue suka sama Lo?" Ujar perempuan itu panjang lebar yang membuat kai menatap perempuan itu tak percaya.
"Gue duluan ya nyampe sini, jadi meja ini punya gue!" Ujar perempuan itu yang membuat wajah Arga tampak murka.
"Orang kaya Lo nggak pantes berada disini, Lo itu seharusnya di rumah sakit jiwa. NGERTI!" Ujar Arga yang membuat perempuan itu nampak emosi mendengarnya.
"Gue? Di rumah sakit jiwa? Ga salah?" Ujar Aletta sambil tertawa renyah.
"Al udahlah, kita cari restoran lain aja" ujar Jennie yang malu dengan tingkah Aletta yang beradu mulut dengan teman doi nya itu.
"Gabisa Jen, orang kaya gini harus di kasi pelajaran!" Ujar Aletta sambil menunjuk Arga.
"Udahlah ga, ngalah aja sama cewe" ujar kai membujuk saat melihat ekspresi wajah Arga yang sudah mulai murka.
"Kali ini gue biarin, ingat gue nggak perduli Lo cowok atau cewek. Sekali lagi Lo muncul di depan gue bakal gue abisin Lo!" Ujar Arga dingin sambil berlalu pergi dari sana.
"Sorry ya mba, teman saya emang sensian orangnya" ujar kai sambil tersenyum.
"Nggak papa mas, temen saya juga emang rada gesrek otaknya" ujar Jennie sambil tersenyum manis.
"Hati-hati di jalan ya mas nya" ujar Jennie sambil melambaikan tangannya kearah kai yang sudah mulai menjauh dari sana.
"Gue mau pulang, badmood gue ketemu cowok resek itu" ujar Aletta sambil berlalu pergi dari restoran itu sambil memasang wajah cemberut.
"Lah Al? Kok malah pergi si? Nggak jadi makan?" Ujar Jennie sambil mengejar Aletta.
"Enggak! Udah nggak nafsu gue!" Kesal alleta sambil berlalu pergi yang membuat Jennie menghela nafas panjang sambil mengejar alleta.
"Jadi kita mau kemana sekarang?" Ujar Jennie bertanya.
"Pulang!" Sewot aletta.
"Lah kok pulang sih Al kita kan...." Ujar Jennie terpotong.
"Berisik banget sih Jen! Gue badmood gini juga gara-gara Lo tau nggak!" Kesal aletta.
"Lah kok gue yang di salahin" ujar Jennie bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Trouble
Randomkisah cinta seorang gadis konglomerat yang bernama Aletta dengan anak seorang mavia yang bernama Arga yang mengalami banyak masalah dalam kisah cinta mereka.