Aletta berbohong dia tidak pulang, dia hanya tidak bisa melihat sultan dan perempuan yang di kenalnya dengan nama jessyka itu lebih lama lagi.Hati Aletta sakit sangat melihat sultan sangat mesra dengan jessyka, Aletta tak bisa melihat itu. Itu hanya membuat semua orang tau kalau Aletta selama ini mencintai sultan diam-diam, dan tambah lagi Aletta tak mau merusak persahabatannya dengan sultan selama ini hanya karena perasaan yang Aletta miliki.
Aletta berjalan sempoyongan ke arah taman yang cukup sepi, saat sampai di taman Aletta duduk di bangku taman.
Air mata Aletta yang dari tadi dia tahan mengalir begitu derasnya, suasana hati Aletta malam ini benar-benar kacau dan muram sama seperti cuaca malam ini yang sepertinya akan turun hujan.
Aletta dengan cepat menghapus air matanya saat ada seorang lelaki yang duduk tepat di samping Aletta.
Ayolah suasana hati Aletta sedang kacau, jangan memancing emosi Aletta di saat seperti ini.
Aletta menghela nafasnya panjang lalu berdiri dan berjalan menuju bangku yang tak jauh dari bangku tempat dia duduk tadi.
Sepertinya lelaki itu memang ingin mengetes kesabaran Aletta. Lelaki itu kembali mendekati Aletta dan duduk di sampingnya.
Oke. Aletta sedang malas berdebat, ini terkahir kalinya. Aletta berjalan menuju bangku yang cukup jauh dari bangku yang dia tempati tadi.
Gara-gara lelaki tadi Aletta jadi lupa kalau dia sedang galau karena Aletta sibuk menghindari lelaki tadi.
Aletta duduk dengan tenang dan memejamkan matanya merasakan angin yang cukup kencang menerpa wajahnya.
Tapi Aletta merasakan ada pergerakan seseorang di sampingnya. Aletta langsung membuka matanya dan melihat kesamping.
Sepertinya lelaki itu memang bosan hidup pikir Aletta, karena dia dari tadi terus memancing emosi Aletta.
Cukup! Ini sudah yang ketiga kali Aletta mengalah itu artinya lelaki itu memang ingin baku hantam bersamanya.
"Lo itu kurang kerjaan? Atau lo kurang waras!" Ujar Aletta emosi.
"Gue udah ngalah 3 kali tapi lo masi aja mancing emosi gue!" Ujar Aletta.
Lelaki itu hanya tersenyum sambil membuka kacamata hitamnya.
"Hai" ujar lelaki itu sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Lo lagi Lo lagi! Enek gue liat muka Lo!" Ujar Aletta jengkel sambil memutar bola matanya jengah.
"Hari ini sudah 4 kali kita ketemu, apa jangan-jangan kita....." Ujar lelaki itu sambil tersenyum sangat berbanding terbalik dengan sifatnya yang dingin tadi.
"Ralat, kita baru ketemu 3 kali dan ini yang terakhir!" Ujar Aletta memotong omongannya Arga.
Ya, lelaki itu adalah Arga, entah apa yang terjadi dengan Arga hari ini tapi sifatnya tadi siang dan malam ini sangat berbanding terbalik.
"Di caffe, di restoran dan ini yang terakhir di taman!" Ujar Aletta yang membuat Arga terkekeh.
"Cakra" ujar Arga sambil menaikkan satu alisnya yang membuat Aletta terdiam dan berpikir.
Aletta ingat saat Cakra mengenalkan temannya saat di caffe tadi, tapi saat itu Aletta sedang tidak fokus jadi dia tidak memperdulikan perkataan Cakra.
"Oke gue salah, ini yang ke empat dan yang terakhir!" Ujar Aletta sambil melongos pergi.
Baru beberapa langkah Aletta pergi tiba-tiba petir berbunyi dengan lantangnya yang membuat Aletta menutup telinganya dan langsung berjongkok.
Aletta sangat takut dengan petir apalagi saat ia sendirian, biasanya saat ia kecil sampai sekarang kakeknya selalu memeluknya saat ada petir. Bahkan jika dia sedang berada di luar Jennie atau sahabatnya yang lain yang menenangkan Aletta saat petir mulai menunjukkan taringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Trouble
Randomkisah cinta seorang gadis konglomerat yang bernama Aletta dengan anak seorang mavia yang bernama Arga yang mengalami banyak masalah dalam kisah cinta mereka.