1. Rain

12 2 1
                                    


Judul: Rain

Genre: Drama-Mysteri

Tokoh: Erwin: laki laki, 18 tahun

Anasha: perempuan, 18 tahun


Happy Reading!


Zraasssh!


"hmm....hujan ya?" Gumam Erwin menggunakan tangannya untuk merasakan air hujan yang berjatuhan.


"ah, aku lupa membawa payung" Erwin kembali memasuki mini market dan duduk di tempat yang sudah di sediakan di dalam toko.


Setelah membeli beberapa makanan, Erwin kembali duduk dan memakan makanannya sembari menunggu hujan reda.


Puk!


Tiba tiba ada yang menepuk bahu Erwin dari belakang yang ternyata Anasha, teman sekelasnya.


"Kamu juga disini? Terjebak hujan?" Tanya Anasha diangguki. Anasha langsung duduk di bangku sebelah Erwin dan memakan makanan yang sudah ia beli juga. Hening selama beberapa saat.


"Oh iya, katanya kamu mencuri soal dari guru ya?" Tanya Anasha.


"Itu tidak benar, mereka saja yang melebih lebih kan. Padahal aku cuma ke dalam kantor guru untuk menaruh lembaran soal dari teman sekelas tidak lebih" Jelas Erwin.


"Yah, aku bisa percaya itu. Soalnya dulu aku juga pernah dituduh, dituduh merayu seorang guru yang usia kami hanya terpaut 10 tahun"


"itu mengerikan"


"Kau benar, saat itu juga aku dijauhi oleh sahabat ku. Tapi, dulu kamulah orang pertama yang percaya padaku"


"benarkah? Aku tidak ingat. Kapan?"


"Lima tahun yang lalu"


"eh?! Kita sudah saling kenal?! Kenapa aku tidak tahu?!"


"saat itu aku memang sangat berbeda. Kau tahu anak perempuan bertubuh pendek dan gempal dengan kacamata yang menambah kesan nya sebagai pecundang?"


"serius?! tunggu...kalau tidak salah namanya Anaya, itu berarti bukan kamu kan?"


"itu aku. Karena perceraian orang tuaku, aku mengikuti ibuku dan ia menikah lagi. Ayah tiri ku dan ibu menamai Ku menjadi Anasha" Erwin mengangguk angguk paham.


Tidak terasa hujan sudah berhenti, tergantikan dengan suara kicauan burung.


"oh, sudah terang. Bagaimana kalau ki-" Sebelum menyelesaikan ucapannya Erwin melihat bangku Anasha sudah kosong.


"Kemana dia? Ah, mungkin sudah duluan" Gumam Erwin. Ditengah perjalanan ia terhenti.


"Tunggu, setahuku di kelas tidak ada yang bernama Anasha. Tunggu" Erwin membuka ponselnya dan menelphon pada seorang sahabatnya yang bernama Andre.


"Dre, dikelas kita ada yang bernama Anasha tidak?" 


"ha? Tidak ada, kalau ada hanya Ana. Memangnya kenapa?"


"Ah, tidak." Erwin langsung mematikan teleponnya.


Erwin menengok ke arah minimarket tadi dan ia mendapatkan sosok perempuan di dalam toko tersebut yang tersenyum manis padanya dan menghilang.


"ah, aku ingat. Beberapa bulan yang lalu ada kecelakaan di sini dan menewaskan seorang pelajar dari SMA sebelah sekolahku. Mungkin dia benar benar Anaya, tapi untuk apa dia memperlihatkan dirinya di dekatku?" 


"ah, sudahlah! Kalau besok dia ada, akan kutanyakan" Setelah itu Erwin melanjutkan perjalanan pulang.


"Terimakasih Erwin, karena kamu telah mencoba menyelamatkan ku waktu itu, walau tidak berjalan mulus hihi" Ucap Anasha di dalam minimarket tersebut lalu menghilang.


TBC

.

.

.

Gimana?! Aku lagi nambahin kerjaanku, lagian saya bosen di rumah 😁😅

sorry kalo gak jelas haha.

Sampai jumpa di Chapter berikutnya!

Collection of short storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang