Judul: Detective
Genre: Mystery-Action
tokoh: Emally: Perempuan, 17 tahun
Harry: Laki laki, 19 tahun
Neon: laki laki, 17 tahunHappy reading~
"Ema, disini!" Teriak Harry. Ema berlari dengan cepat ke arah garis polisi di sana.
"Kakak, bagaimana dengan ayah?!" Tanya Ema panik. Harry menunduk dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Ti tidak mungkin" Ema menutup mulutnya dengan tangannya menahan tangisnya.
"Si siapa pelakunya?" Tanya Ema dengan suara bergetar.
"Masih diselidiki, belum ada tersangka. Tapi, polisi sedang memecahkan teka-teki yang ditemukan di dalam saku jaket ayah" Ucap Harry.
"Aku berjanji pada ayah agar tidak menangis, maka dari itu aku akan membantu menyelesaikan teka-teki itu!" Ucap Ema lantang membuat Harry tersenyum dan mengacak-acak rambut Ema.
"iya, kita akan pecahkan teka-teki itu dengan tangan kita sendiri" Ucap Harry.
"Oii! Ema!" Teriak Neon dari kejauhan sembari berlari menuju Ema.
"dah!" Ucap Harry meninggalkan Ema digantikan Neon yang datang dengan nafas terengah-engah.
"minumlah dulu!" Ujar Ema memberikan sebotol air mineral.
"te...rima....kasih"
"loh? lenganmu kenapa?" Tanya Ema melihat lengan kiri Neon di perban.
"oh, lengan ku tertusuk benda tajam di pagar rumahku"
"oh, pasti sakit. Habis dari mana kamu hingga berlari seperti itu?"
"Setelah mendengar kabar ayahmu, aku langsung berlari untuk menemui mu dan melewati gang tapi, tiba tiba di tengah perjalanan di gang aku dihadang oleh preman preman menakutkan!!! Karena tidak bisa bertarung, dengan sekuat tenaga aku berlari dan menuju lokasi ayahmu"
"haha, itu pasti sulit"
" Oh iya, kudengar ayahmu diserang seseorang apa dia baik baik saja?!"
"tidak" Ucap Ema tertunduk setelah itu tersenyum.
"aku..turut berduka"
"tidak apa! Aku akan menangkap pelakunya dengan tanganku sendiri!"
"begitu ya? Kalau begitu berjuanglah!" Ucap Neon tersenyum lebar.
deg!
'uwaa, wajah ku panas banget!!!!'
'jantungku juga tidak beres!!'"kamu kenapa Ema? Apa kamu sakit?" Tanya Neon khawatir menyentuh dahi Ema.
"tiiidak aaaada apa-apa !!" Ucap Ema lalu berlari pergi menjauh dari Neon karena terlalu malu.
"E Ema?! Kenapa dia?"
Tap tap tap tap
"ha...ha..hah.....aku.. SUDAH GILA!!!!!"
Keesokan harinya~
"Jadi, kakak berhasil dapat petunjuknya?" Tanya Ema.
"iya, kita disuruh ke kantor polisi untuk mencari petunjuk bersama"
Jelas Harry, Ema mengangguk mantap dengan mata berbinar.di kantor polisi~
"ini lah petunjuknya" Ucap seorang polisi menyerahkan kertas bertuliskan angka.
9 8 1 9
"sembilan, delapan, satu, sembilan? Maksudnya?" Tanya Ema.
"maka dari itu kita harus mencarinya!" Ucap Harry mengacak-acak rambut Ema dengan sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection of short stories
Historia CortaHanya kisah pendek dari beragam genre