8 Januari adalah tanggal kelahiran Agam, semua keluarga sudah mempersiapkan untuk memberikan sebuah kejutan padanya. Tetapi rencana untuk memberikan waktu liburam pun juga sudah dikonfirmasikan kepada Agam, tentunya semua ide ini dimiliki oleh Fero dan Bunga. Tujuannya juga untuk memberikan kedekatan pada kedua makhluk yang diciptakan oleh Allah ini, Agam dan Kejora.
Hari keberangkatan tentunya sudah diberitahu, Kejora yang sibuk mengepack barang-barangnya pun masih berusaha untuk mencari baju yang dia akan bawa nanti. Sedangkan Agam yang masih sibuk dengan ponselnya, tentunya saling memberi kabar pada pasangannya. Siapa lagi kalau bukan Sacha. Pemandangan yang sangat lumrah bagi Kejora, padahal dia memiliki hak untuk memberhentikan aksi suaminya itu tapi mau bagaimana lagi Agam juga pasti bakal membencinya.
Ting!
WhatsApp 1 Message From Butterfly
Butterfly : Hbd deh buat yang besok ultah, udh ah aku mau tdr dulu...bye sayang :*
Agam : Bye :*
Oh tentu siapa lagi gadis yang bernama butterfly ini, bisa dipastikan bahwa ini adalah Sacha. Agam yang melihat pesan dari kekasihnya hanya bisa tersenyum lalu menaruh ponsel itu kembali dinakas, dan merebahkan tubuhnya dikasur king size miliknya.
Kejora yang sudah selesai mengepack bajunya daritadi, dia hanya ingin cepat-cepat keluar dari kamar ini. Sudah sakit bila harus terus melihat pemandangan seperti ini. Padahal Jora sudah yakin bahwa dia akan baik-baik saja bila dia tidak lagi membukakan harapan untuk Agam mencintainya. Lalu itu hanyalah omong kosong, buktinya dia masih sakit tuh melihat pemandangan yang sekecil ini.
-•-
Keceriaan yang terpancarkan oleh keluarga ini patut di acungi jempol, mereka benar-benar serempak. Seluruh keluarga Prasetyo mengenakan baju yang bertemakan cokelat. Hari ini adalah hari keberangkatan mereka menuju puncak, dan ada 3 mobil yang berjalan beriringan. Tentunya Agam dan Kejora beserta Bibi Sofan dan Mbak Ati. Tidak terlalu canggung, untungnya ada Mbak Ati yang tak henti-hentinya menceritakan masalah kebun teh yang terpampang sepanjang jalan.
Waktu perjalanan menempuh sekitar 3 jam lebih, dan mereka datang pada waktu makan siang. Sesampainya di villa milik keluarga Prasetyo, mereka bergegas memasuki kamar masing-masing dan kemudian melakukan shalat dzuhur berjamaah diruang shalat yang disediakan dalam villa ini.
"Cie hari ini ada yang ulang tahun, hbd ya Mas!" Ujar Zahra-sepupunya Agam.
"Adek gue nih yang umurnya udah 21, cie..." Lalu Fero ikut-ikutan nyeletuk dan Agam hanya bisa nyengar-nyengir saja. Lalu pandangan Agam beralih mencari sosok Kejora, perasaan tadi ada kok sekarang ngilang? Batin Agam.
Pada malam harinya, suasana villa semakin ramai. Kebetulan keluarga Agam yang lain juga ikut ke villa, dan tiba-tiba ada mobil berwarna biru berplat spesial yang bahkan tidak dikenal oleh seluruh keluarga Agam pun dengan seenaknya masuk ke halaman parkir villa ini.
Firasat Agam semakin tidak enak, ia takut bahwa Sacha akan datang.
"Agam..." teriak seorang wanita dari arah mobil yang sudah terpakir itu, dan benar dia adalah gadis butterfly. Sacha.
Hera- Mama Agam, yang sudah ada disamping Agam sejak tadi pun hanya bisa masang wajah dingin sambil melirik ke Agam. Lalu dia langsung meninggalkan Agam sendiri di depan pintu villa.
Gadis itu berlari menuju Agam yang berdiri melihatnya, dan sesampainya didepan Agam ia langsung memeluknya dengan erat.
"Sayang aku kangen banget sama kamu." Kata Sacha dengan manjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejora B. [SELESAI]
Teen FictionLahir dari sebuah keluarga yang sangat mencintai ku, tapi pada suatu hari keluarga ku terkena kecelakaan mobil yang terguling akibat tabrakan dengan truk pasir. Bibi Mahar, dan Paman Alam adalah keluarga kedua ku. Bibi Mahar adalah adik dari Ayah...