- Kejora -
Apa kalian merasa bahwa ada yang berbeda dari Agam? Jika memang kalian merasakan, begitu juga dengan ku yang ikut merasakan perubahan dari dirinya. Tapi aku sama sekali tidak berfikiran bahwa dia sudah membukakan sedikit hatinya untuk ku, tentu saja tidak.
Bahkan aku sudah rela bila ia tidak bisa mencintaiku, karena dengan melihat senyumannya dan kebaikannya sudah cukup bagi ku.
Hari ini Agam tidak memperbolehkan ku untuk bekerja, dan itu membuat ku bosan setengah mati. Bahkan aku hanya diperbolehkan untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang ringan saja. Mbak Ati atau siapapun yang melihat aku bekerja membersihkan rumah maka mereka akan melaporkannya pada Agam.
"Akh..." seketika perut ku sakit dan merasakan getaran nyeri dari titik yang sama.
"Akh...sa-s-sakit!" Keluhku yang ku umpat dalam mulut.
Aku terus memegangi perut ku yang semakin menjadi-jadi nyeri nya.
Aku memang pasien nakal, disuruh meminum obat pereda nyeri tapi tak kunjung aku minum. Tapi pada kenyataanya obat itu sudah habis, dan seharusnya sudah harus aku beli. Tapi maklum, penghasilan ku tak cukup untuk membiayai obat.
===
- Agam -
Hari ini aku memanggil Bayu untuk menjelaskan mengenai tugas yang kuberikan padanya, mencari tahu tentang keberadaan kantor Jora. Tapi bocah yang sudah ku telfon sejak 3 jam yang lalu tak nongol, ataupun ada tanda-tanda kedatangannya.
Karena lelah menunggu kedatangan si bocah, aku pun mengambil benda kotak untuk ku genggam dan menekan tombol telefon untuk mencari nama Bayu di logs list. Tidak perlu menunggu lama, menggeser layar keatas sekali saja sudah bisa menemukan nama Bayu.
Kemudian aku menelfonnya, dan masih tetap saja berbunyi sambungan telefonnya. Mana sih si bocah?
Brak!
Tiba-tiba pintu ruang kerja ku terbuka dan menampakkan sosok Bayu yang bercucuran keringat dari dahinya.
"Habis ngapain lo?" Tanya ku yang mengerutkan kening.
"Huh...huh...sorry bro, tadi macet." Jawab Bayu sambil ngos-ngosan.
"Duduk gih, abis itu omongin info yang lo dapat tentang Jora!" Kata ku dan kemudian merapihkan beberapa berkas pekerjaan.
===
"Jadi gimana tentang Jora?" Tanya ku yang sudah duduk rapih di kursi kayu.
Bayu pun menoleh pada ku dan menyeruput sedikit teh yang ia pesan, "Jangan kaget sama apa yang gue dapetin."
Aku pun mengerutkan kening, "Maksudnya?"
"Dia kerja disebuah toko roti." Kata Bayu dengan santainya.
"Serius? Nggak bercanda kan?" Tanya ku yang masih kekeuh tidak percaya sama Bayu.
"Emang tampang gue pembohong apa?" Celetuk Bayu sambil nunjukin mukanya yang songong itu.
"Ya gimana gue mau percaya kalau nggak ada buktinya."
"Apa perlu gue bawa lo ke toko nya?" Setelah mendengar tawaran Bayu, aku pun mengangguk.
Lalu Bayu melangkah keluar Cafe dan ku ikuti jalannya dibelakang. Kami berdua melangkah kearah mobil Bayu, karena kebetulan Bayu bersedia menawarkan tumpangan untuk ku.
Jujur, aku sakit pas dengar Jora kerja di sebuah toko roti dari Bayu. Aku merasa bahwa sudah menjadi suami yang salah, maka dari itu aku pernah bilang bahwa aku tidak cocok untuknya. Tapi Jora tetap keras kepala bahwa yang tidak cocok itu dirinya, dirinya tidak pantas untuk ku. Jelas-jelas aku yang tidak pantas untuknya.
Sebenarnya jalan menuju toko roti itu sendiri bagi ku sudah seperti mengenal, tapi kemana ya? Ke rumah...ya ampun, ini sih ke arah apartement nya Bayu.
"Bay, toko nya kok kayaknya deket sama apartement lo?"
"Maka dari itu, gue nggak usah susah-susah nyari dimana Jora kerja. Ya bisa dibilang kalau gue udah tahu lama Jora bekerja disini." Jawab Bayu yang masih dengan posisinya menyetir.
"Kok nggak bilang-bilang ke gue?"
"Lo nya nggak nanya." Kata Bayu dengan nada songongnya.
Aku pum hanya bisa diam dan tidak tahu mau jawab apa, dan aku memilih kembali melihat jalanan sekitar.
Setelah 5 menit jalan dari arah apartement Bayu, mobil pun sudah berhenti tepat di salah satu toko disamping toko roti.
"Itu tempatnya." Tunjuk Bayu tepat disalah satu toko bercat hijau susu dan memiliki gaya arsitektur bangunan yang menarik.
Lama aku memandang toko itu, dan aku teringat pada pengorbanan Jora. Aku teringat semua tentang Jora.
Ya Allah perasaan apa ini?
Kenapa begitu sakit sehingga aku tak sanggup untuk melihat kebelakang, dimana banyak kesalahan padanya.
Ya Allah, kenapa kau menciptakan Kejora yang sangat baik hati. Bahkan aku memiliki setumpuk kejahatan padanya, dan dia dengan mudahnya memaafkan ku.
Ya Allah tolong bantu aku untuk menjawab pertanyaan ku.
Tak kuat mengingat hal-hal yang menyangkut Jora, aku pun tidak sadar meneteskan air mata. Aduh kenapa Agam jadi cewek begini sih?
"Ayo jalan!" Pinta ku pada Bayu.
Aku tahu kalau Bayu bingung pada perubahan sikap ku, tapi aku biarkan.
__________________________
Butuh 3 hari untuk menyelesaikan edisi ini, cukup lelah karena pernah lost of words dan itu buat ngeblank satu angkasa, alah lebay banget.
Intinya utang ku sudah terbayarkan, dan mohon maaf juga buat kalian yang udah nunggu update dari Kejora B.
Maaf kalau part ini pendek dan mengecewakan, sampai ketemu di edisi berikutnya!
5 Februari 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejora B. [SELESAI]
Novela JuvenilLahir dari sebuah keluarga yang sangat mencintai ku, tapi pada suatu hari keluarga ku terkena kecelakaan mobil yang terguling akibat tabrakan dengan truk pasir. Bibi Mahar, dan Paman Alam adalah keluarga kedua ku. Bibi Mahar adalah adik dari Ayah...