13~Kebencian Haruno Sakura

4.6K 489 54
                                    

Tak terasa acara perkemahan ini akan segera berakhir.

Hari ini para murid pun mulai berkemas dan bersiap untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.

Begitu juga dengan Naruto dan Sasuke. Mereka berdua tengah sibuk berkemas. Ya bisa disebut Naruto hanya diam memperhatikan saja. Karna siapapun pasti tahu bahwa Sasuke tak akan mungkin membiarkan Naruto melakukan apapun yang ada disekira Sasuke dan Naruto tak perlu lakukan. Ya contohnya seperti sekarang ini.

Meski Naruto ingin tapi mau dikata apapun itu Sasuke pasti tak akan mengijinkan.

Akhirnya dengan sabar Naruto menunggu Sasuke dan teman-temannya yang lain berbenah diri sebuh meninggalkan area perkemahan. Sementara Naruto sendiri ia hanya duduk diam dibawah pohon rindang yang lokasinya tak terlalu jauh dari sana.

Sejujurnya Naruto sangat bosan menunggu mereka dengan hanya duduk manis seperti sekarang ini. Namun apa mau dikata Naruto tak bisa memaksakan kehendak dari kakak tersayangnya itu. Ingat Uchiha Sasuke mempunyai penyakit brocon alias Brother complex.

Sementara Naruto duduk manis memperhatikan kegiatan beres-beres para murid KIHS Sasuke dan rekan-rekannya tengah sibuk membereskan beberapa barang yang akan mereka bawa. Sementara barang-barang yang sudah tak mereka butuhkan mereka buang ke tempat sampah sementara.

butuh waktu sekitar satu jam sebelum akhirnya mereka bisa kembali ke bis mereka dan bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.

Dan sedikit informasi bahwa sebelum mereka kembali bersekolah mereka diliburkan selama tiga hari.

Usai membereskan barang-barang perkemahan mereka pun masuk kedalam bis masing-masing setelah sebelumnya ada sedikit upacara penutupan. Kini mereka bisa duduk manis diatas kursi empuk bis tersebut.

Naruto yang dasarnya tidak banyak bergerak atau lebih tepatnya tidak boleh bergerak kini tengah duduk manis samping kakaknya yang tengah nampak sibuk dengan ponselnya.

Entah apa yang sedang dilakukannya Naruto hanya duduk diam sembari memperhatikan keluar jendela bis.

Merasa Naruto hanya diam saja ditempatnya Sasuke pun melirik kearah Naruto dan melihat sedang apakah adiknya itu.

Dan ketika Sasuke melihat ke arah adik kesayangannya Sasuke melihat adiknya tengah asik memandangi kearah luar jendela bis.

"sedang melihat apa?" tanya Sasuke pada adiknya itu.

Naruto yang sedikit terkejut pun hanya melirik kearah Sasuke dengan terdiam sebelum akhirnya Naruto buka suara.

"bukan apa-apa Niichan" jawab Naruto

" Hm... benarkah?"

"Hai"

Naruto kembali terdiam dan kini Naruto hanya melihat kearah depan entah sedang memperhatikan siapa.

Meskipun Naruto tidak mengatakannya kepada Sasuke namun sudah jelas pasti ke arah gadis paling Sasuke benci yaitu Haruno Sakura.

Menyebut namanya saja Sasuke sudahlah muak apalagi harus berurusan dengan gadis berdada rata itu. Jika Sasuke boleh menirukan Shikamaru Sasuke hanya ingin mengatakan bahwa semua itu hanyalah hal yang 'Merepotkan'.

Merasa aneh dengan tingkah laku Naruto Sasuke pun kembali buka suara.

"jika kau merasa tak nyaman atau apapun itu katakan saja jangan hanya dipendam sendiri kau mengerti baby"

Naruto yang mendengar hal itu entah mengapa merasa lebih lega. Naruto pun hanya merespon dengan anggukan saja.

Namun kali ini berbeda Naruto dengan nyamannya bersandar di bahu Sasuke sebelum akhirnya memejamkan mata dan tertidur pulas.

Sakura yang berada dibarisan ketiga bagian depan melihat kearah kakak beradik itu nampak geram.

Bagaimana tidak. Orang yang sangat ia puja-puja tengah menempel dengan mahluk yang paling dibenci orang dirinya.

siap lagi bila bukan Uchiha Naruto. menyebutnya saja Sakura sudah sebal sendiri. Ia merasa Nama yang sekarang disandang oleh anak itu tidaklah pantas. Yang pantas untuk menyandang nama itu hanyalah Haruno Sakura sang nyonya uchiha masa depan.

Ya, hanya dialah yang pantas menyandang nama itu dan bukanlah bocah pembawa sial itu.

Seringai Sakura terlihat begitu bengis tak kala melihat kearah mantan adik angkatnya itu.

Sakura pun kembali duduk. Dengan raut wajah penuh kebengisan Sakura pun meraih ponsel yang ia simpan disaku kardigan yang dikenakannya.

Sakura pun kemudian sibuk dengan ponselnya. jemari lentiknya pun dengan lincah menari-nari diatas layar touchscreen ponsel pintarnya.

Entah apa yang direncanakan oleh Sakura namun yang jelas usai selesai dengan urusan di ponselnya Sakura pun kemudian tertawa pelan penuh dengan hawa gelap. Bahkan teman sebangkunya satu bangku dengan Sakura pun merasa aneh dengan tingkah Sakura yang terkesan seperti seorang psikopat.

"Sakura, mmm apa kau baik-baik saja?" Sakura hanya melirik kearah rekannya sembari tersenyum dan kemudian menjawabnya.

"ya aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengkhawatirkan diriku"

Orang itu hanya mengangguk mengiyakan saja. Ia tak ingin ikut campur dengan putri satu-satunya keluarga Haruno itu.

Sakura pun kembali memfokuskan pandangannya kearah depan dan memperhatikan rekan-rekannya kembali setelah sebelumnya mengembalikan ponselnya ke saku kardigan berwarna pink kesukaannya.

sebelum akhirnya ponsel Sakura berdering kembali menandakan seseorang menelponnya.

Sakura pun akhirnya kembali meraih ponselnya dan kemudian mengangkat panggilan itu.

tidak ada username yang muncul disana. Hanya beberapa deret angkatlah yang muncul disana. dan itu pertanda bahwa nomor ponsel orang itu tidaklah ada di kontak pesan maupun panggilannya.

layar ponselnya pun kini sudah menempel tepat ditelinga sebelah kanannya. Tak lama setelah Sakura menerima panggilan itu suara seseorang pun muncul dan berbicara kepada Sakura.

"persiapan sudah selesai. anda tinggal menentukan kapan akan segera dilakukan."

"bagus kalau begitu. tunggu sampai aku mengatakan untuk melakukannya. untuk sekarang kalian bisa bersantai-santai dulu."

"apa kami hanya perlu menculiknya. Atau perlu kami langsung bunuh saja?"

"tak perlu lakukan itu kau 'bawa' saja dulu dia. Dan setelah terserah akan kalian apakan tapi satu lah jangan sampai dia 'hilang'. ingat itu"

"baik nona"

Panggilan pun diakhiri. Kini ponsel Sakura pun tak mengeluarkan suara.

seringai di wajah cantik Sakura pun kini semakin lebar. Sakura terlihat begitu puas dengan kabar yang diberikan oleh orang itu kepada dirinya.

Entah hal apa yang akan Sakura lakukan dengan kata 'menculik, dan membunuh' seperti yang dikatakan orang itu. Yang jelas hal ini pasti tidaklah jauh dengan mantan adiknya itu.

Siapa lagi jika bukan Naruto. Sosok paling dibenci oleh Sakura. Sosok yang sudah menghilangkan nyawa ibu yang paling Sakura sayang. Sosok yang merebut posisi Sakura untuk Sasuke.

Entah hal gila apa yang akan dilakukannya. yang jelas pasti bukanlah hal yang menyenangkan.

Sakura pun tertawa-tawa pela membayangkan hal itu terjadi. Sakura yakin rencananya kali ini pasti akan berhasil. Dan rencana ini pasti bisa menghancurkan bocah itu dari kehidupannya. Dan jika itu berhasil maka Sakura akan sangat bahagia.

'Tinggal sedikit lagi sebelum akhirnya kau lenyap dari muka bumi ini. dasar bocah sialan'

tbc

Please Don't Hurts MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang